Kecintaannya Terhadap Bonsai Berikan Inspirasi Nyata Wujudkan Impian Menjadi Pengusaha
Untuk menggali inspirasi dalam usaha mewujudkan impian menjadi seorang pengusaha berawal dari passion. Tidak jarang, banyak pengusaha berhasil menjalankan bisnis didorong dari rasa cinta terhadap apa yang dilakukan. Untuk itu, demi menyalurkan bakat bisnis yang diturunkan dari orang tua, berbagai upaya telah dilakukan I Gusti Ngurah Agung Gede Himawan, di mana pada akhirnya berhenti pada ide untuk membuka toko tanaman bonsai yang dilengkapi dengan menjual berbagai peralatan bertanam. Upaya yang telah dilakukan pria yang akrab disapa Agung ini, membuahkan hasil nyata yang akhirnya berhasil mewujudkan impiannya menjadi pengusaha.
Jiwa berwirausaha Agung diturunkan oleh ayah yang merupakan pensiun muda pegawai hotel. Hal tersebut terlihat ketika Agung memutuskan untuk mencari tambahan uang saku dengan berjualan stiker di depan sekolahnya, di SMP SLUB Saraswati Denpasar. Sejak kecil, Agung diarahkan untuk bekerja sebagai PNS mengikuti jejak ibu yang merupakan guru SMP di tempat ia sekolah, namun Agung memilih untuk mengikuti jejak ayah untuk terjun di dunia usaha. Mulai berjualan babi hingga membantu ayah untuk membuka usaha konveksi. Pada saat itu, Agung memilih untuk mengikuti keinginan dengan mengembangkan usahanya sendiri. Rasa cintanya terhadap dunia musik menginspirasi Agung untuk membuka jasa sewa sound system. Setelah lulus SMA, Agung melanjutkan studi D2 di Mapindo. Di masa kuliah, Agung memperbanyak relasi untuk mempersiapkan diri menjadi pengusaha.
Membuka usaha sound system dimulai saat ia duduk di bangku SMP melalui modal yang ia kumpulkan dengan merakit amplifier. Agung memilih untuk berkolaborasi dalam berbisnis, baginya dengan cara tersebut mampu membantu dalam mengembangkan usahanya dan berjalan selama 7 tahun. Melihat keunikan tanaman bonsai, terinspirasi dari percakapan antara ayah dan adik yang merupakan pecinta tanaman, Agung memutuskan untuk membuka sebuah toko yang menjual peralatan bertanam seperti pot, pupuk, media tanam dan sebagainya yang diberi nama UD Kirana.
Jelang Covid-19, pada saat itu paradigma masyarakat mulai bergeser dan beralih ke dunia cocok tanam sambil mengisi waktu luang, justru menjadi peluang bagi Agung untuk memperkenalkan tanaman bonsai serta menyediakan berbagai perjalanan cocok tanam sesuai kebutuhan. Dalam menjalankan usaha, Agung menerapkan sistem borongan barang, ia membeli dalam jumlah besar kemudian dijual kepada para pengusaha tanaman. Selain itu, ia mendapatkan keuntungan dari menjual aneka kebutuhan peralatan bertanam seperti pot, pupuk, media tanam dan perawatan tanaman.
Agung memperkenalkan UD Kirana melalui media sosial dan mempromosikan usahanya di sana. Ia berhasil menggaet para pelanggan sehingga namanya mulai dikenal pada saat itu. Menyediakan peralatan bertanam dengan segala kebutuhan menjadi keunggulan dari UD Kirana. Hal tersebut dinilai dapat memberikan kemudahan bagi para klien untuk mencari berbagai keperluan merawat tanaman. Kecintaannya terhadap tanaman bonsai justru memberikan inspirasi nyata untuk mewujudkan impian Agung menjadi pengusaha yang kini telah tercapai, dengan harapan selain kesuksesan usahanya, tanaman bonsai semakin dikenal masyarakat dan semakin eksis sebagai tanaman hias pilihan untuk mempercantik halaman.