Kebersyukuran dan Kepedulian Medori Putih Homestay Terhadap Alam Bali di Tengah Pandemi Covid-19
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMAN 1 Kuta Utara, Wayan Laksanaya memutuskan untuk melanjutkan studi di bidang pariwisata di Universitas Dhyana Pura. Keputusannya ini didasarkan pada observasi bahwa banyak orang yang sukses dalam industri pariwisata. Terlebih orang tua pun tidak memberikan penekanan pada Wayan terkait bidang yang harus dipilihnya, sehingga ia bebas untuk memilih dan menentukan jalur kariernya.
Dalam hal ini, Wayan kemudian memilih untuk menjadi seorang chef. Melalui pendidikan pariwisata di Universitas Dhyana Pura, Wayan berharap dapat mengembangkan keterampilan kuliner dan pengetahuan dalam industri makanan. Ia memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi seorang chef yang sukses dan berbakat. Dengan dukungan orang tua dan semangatnya sendiri, Wayan ingin mengejar karier kuliner yang diimpikannya.
Setelah memasuki dunia kerja, Wayan memilih untuk membantu usaha saudaranya yang berupa homestay di kawasan Pantai Bingin selama tiga bulan. Selama periode tersebut, Wayan bekerja sebagai karyawan serba-serbi, mengambil peran sebagai tukang masak dan menjalankan berbagai tugas lainnya. Setelah itu, ia pindah ke sebuah kafe di Legian sebelum akhirnya bergabung dengan sebuah restoran Jepang, di mana ia bekerja selama tujuh tahun. Selain bekerja di industri perhotelan dan restoran, Wayan juga menggabungkan keahliannya dalam memasak dengan membuka usaha catering bersama keluarganya pada tahun 2005. Dengan masih menyebarkan brosur demi memperkenalkan usahanya, bisnis catering tersebut sukses berjalan menjadi catering pernikahan. Namun usaha tersebut kemudian vakum sejak 2019, karena anggota keluarga sudah memiliki usaha masing-masing.
Setelah pengalaman di restoran, Wayan melanjutkan kariernya dengan bekerja di Le Grande, sebuah hotel baru yang baru dibuka. Ia telah bekerja di industri pariwisata selama lebih dari 10 tahun. Namun pada tahun 2009, Wayan memutuskan untuk mengakhiri kariernya di bidang tersebut. Meskipun tidak lagi aktif bekerja di sektor pariwisata, Wayan tetap terlibat dalam mengelola bisnis catering keluarganya. Selain itu, ia mulai merintis bisnisnya sendiri di industri pariwisata dengan membuka penginapan tipe homestay yang diberi nama Medori Putih Homestay. Keputusan ini diambil setelah Wayan melihat banyak orang di sekitarnya yang sukses dalam mendirikan bisnis penginapan. Ia pun melakukan diskusi dengan orang tuanya dan menyatakan bahwa jika orang lain bisa melakukannya, maka Wayan dan keluarganya juga seharusnya bisa.
Medori Putih Homestay yang terletak di Jl. Pemutih Labuan Sait No.1A, Pecatu, Kuta Selatan, awalnya menawarkan harga sebesar Rp100-150 ribu per malam dengan fasilitas tempat tidur dan kipas angin saja. Pada tahap awal operasinya, homestay ini memiliki satu karyawan yang bertugas membersihkan kamar. Namun seiring dengan semakin dikenalnya homestay ini, fasilitasnya diperluas. Sekarang Medori Putih Homestay menyediakan empat tipe kamar yang berbeda dengan berbagai fasilitas tambahan. Fasilitas tersebut antara lain kolam renang, akses WiFi gratis di seluruh area, teras dengan area duduk yang menghadap ke taman, kamar pribadi dengan fasilitas kamar mandi, sarapan, layanan pijat, antar jemput bandara, sewa transportasi, dan tempat parkir gratis.
Di tengah kejadian tak terduga pandemi Covid-19, Wayan Laksanaya merasa bersyukur karena masih bisa melanjutkan kegiatan pemeliharaan Medori Putih Homestay. Dia juga merasa bangga memiliki taman yang luas di propertinya. Selain memberikan keindahan alami, taman tersebut juga menjadi manifestasi kepeduliannya terhadap alam Bali terutama daerah Pecatu. Wayan memiliki kesadaran pentingnya melestarikan lingkungan dan menjaga keseimbangan antara pembangunan properti dan kelestarian alam. Dengan mempertahankan taman yang luas, ia berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Saat masa pandemi Covid-19 masih meradang, Wayan tetap memperhatikan dan merawat taman dengan cermat, agar tetap terjaga dan memberikan suasana yang nyaman bagi tamu-tamu yang menginap di Medori Putih Homestay ke depannya. Ia juga berharap bahwa melalui tindakan kecil ini, ia dapat memberikan contoh dan menginspirasi orang lain apalagi para pemilik bisnis properti untuk juga menjaga kelestarian alam saat membangun dan mengelola properti di daerah wisata.