Keben dan Wadah Banten Eksotik, Cocok Diekspos dengan Motif Beragam dan Bahan yang Ramah Lingkungan

Tren sarana prasarana umat Hindu yang berfungsi sebagai wadah kebutuhan persembahyangan, kini tak mau kalah menarik dengan penggunanya yang sudah cantik dengan kebaya atau safari. Tampilan kian serasi dengan motif dan warna kian beragam yang ditawarkan, juga modelnya yang semakin efisen digunakan dan berbahan ramah lingkungan.

Salah satu pemilik usaha pengrajin tersebut adalah dr. Komang Ayu Kristiana. Ya, dari namanya ia berprofesi sebagai dokter, dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Ide usaha ini dimulai saat ia mengisi waktu libur di masa koasnya, sembari melepaskan penat dengan padatnya rutinitas. Diawali dari sebuah keben yang ia pesan dari pengrajin lokal, kemudian ditempelkan kertas tisu bermotif. Pengerjaan yang masih ia lakukan seorang diri, kemudian dipromosikan di halaman Facebook-nya hingga mendapatkan respons positif, mulailah ia mendapat pesanan.

Produk-produknya yang semakin beragam, secara langsung, selain menyediakan produk yang siap jadi, Decocraft Bali juga menerima orderan custom, yang proses pre order-nya satu hingga dua minggu. Ia juga open reseller, bagi yang tertarik bergabung dengan Decocraft Bali, spesial harga diskon. Sebagai percobaan awal bisnis, dr. Komang Ayu Kristiana menawarkan 5 produk terlebih dahulu, bila sukses, baru bisa dilanjutkan lagi. Makin maraknya media sosial dan situs penjualan online, alumni SMAN 1 Denpasar ini juga membuka lapaknya di Facebook, Instagram, dan beberapa marketplace yang masih tengah dipelajari strategi penjualannya. Suksesnya digital marketing yang dimanfaatkan, juga menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke tokonya yang beralamat di Jl. Cokroaminoto, selain itu produknya juga bisa dilihat di website www.decocraftbali.com. Untuk lokal, inovasi desain terbaru yang banyak diminati yaitu dulang bambu tumpang tiga, bokor tumpuk bambu, bokor pemuspan ukir, dan tas canang serta kwangen yang cocok dibawa untuk melakukan persembahyangan ke Pura.

Dengan menjadikan anyaman bambu sebagai bahannya, memiliki kelebihan daya tahan tinggi; elastis dan sanggup menahan beban tarik, geser, tekuk dan tekan; sukla (bukan daur ulang); bobot yang ringan; eksotik dan artistik, cocok untuk diekspos dan ramah lingkungan. Soal harga, cukup terjangkau satu set lengkapnya keben dan tas kwangen, seharga 375 ribu rupiah, bahkan di hari raya ia bisa memberikan potongan harga. Inovasi yang ditawarkan lainnya, terkait dengan profesinya sebagai dokter, sembari menambah pemasukan di masa pandemi, dr. Komang Ayu Kristiana juga tak kaku dalam mempertahankan bisnisnya yaitu dengan merambah ke fashion medis meliputi baju jaga (scrub), gown, topi bedah, dan masker kain. Untuk saat ini produk unggulannya adalah baju jaga yang dibuat khusus untuk ibu hamil. Syukurnya sejauh ini para pengrajin dan karyawan yang sebagian besar merupakan warga lokal, tak pernah dirumahkan dan tetap bekerja seperti biasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!