Jiwa yang Tangguh Mampu Membuat Perubahan Besar
Perjalanan hidup yang tidak selamanya berjalan mulus merupakan hal yang mendasari adanya kemajuan dalam hidup manusia. Problematika dalam kehidupan justru menjadi alasan bagaimana seseorang dapat kembali pulih dan bangkit dari keterpurukan. Kesuksesan lahir dari kuatnya mental yang ditimbulkan oleh perlawanan manusia, di mana hal tersebut merupakan naluri alami manusia untuk bertahan hidup di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat. Kita dituntut untuk melakukan inovasi agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman yang begitu masif. Begitupula yang dialami oleh sosok perempuan tangguh asal Bangli, Ayu Sari dalam membangun usaha PT Sari Mesari Group. Mengawali usaha di awal masa pandemi tentu bukan hal yang mudah. Namun kisah dibalik berdirinya PT Sari Mesari Group mendorong Ayu berkiprah dalam dunia bisnis yang sudah lama ia geluti.
Mengawali perjalanan hidup di tahun 1993, Ayu dibesarkan oleh kakek dan nenek, di mana permasalahan keluarga pada saat itu mengharuskan Ayu untuk menjalani hidup terpisah oleh sang ibu yang masih belia pada saat itu. Kontribusi kakek dan nenek begitu besar dalam merawat serta membesarkan Ayu di lingkungan para petani. Sawah dan ladang begitu akrab dalam kehidupan Ayu di masa kecil. Hal tersebut tidak terlepas dari omongan miring sekitar, namun Ayu memilih untuk menutup telinga dan melanjutkan hidup bersama kakek dan nenek. Selama menjadi anak angkat kakek dan nenek, Ayu dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Sejak kecil, Ayu dididik untuk hidup mandiri dengan membantu bibi berjualan, dari sanalah bibit menjadi pengusaha mulai tumbuh dan tertanam dalam diri Ayu sejak masih kecil.
Di masa sekolah, membagi waktu antara belajar dan berjualan sudah menjadi keseharian Ayu. Dengan niat dan tekad yang kuat, Ayu menjalani keduanya dengan sepenuh hati. Saat menjelang pembagian rapor, hal tersebut merupakan hari yang paling dinanti oleh karena pertemuan dengan ibu setelah sekian lama terwujud di momen penting seperti itu. Masa kecil Ayu dilewati seperti anak kecil pada umumnya seperti bermain. Namun Ayu tidak pernah mengabaikan kewajibannya sebagai pelajar dan tanggung jawab sebagai cucu dengan membantu memenuhi kebutuhan rumah sehari-hari dengan berjualan.
Kiprah Ayu dalam dunia usaha di mulai ketika Ayu duduk di bangku SMP. Saat ia sudah mampu mengendarai motor, Ayu kemudian bertolak ke Denpasar untuk mengunjungi sang ibu yang sudah menikah kembali. Memasuki masa SMA Ayu mulai menjual baju, yang mana dirinya memiliki supplier di pasar Gianyar. Keterbatasan dari segi ekonomi menjadi faktor pendorong bagi Ayu untuk meneruskan kiprahnya dalam dunia usaha. Menjual produk fashion dengan harga terjangkau kemudian menjualnya kepada teman-teman menjadi jalan bagi Ayu untuk memperoleh penghasilan agar dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga. Di samping berjualan, Ayu tergolong siswa yang aktif dalam berorganisasi dengan tergabung sebagai anggota OSIS. Sebagai siswa berprestasi untuk mempertahankan beasiswa, Ayu harus mampu mempertahankan nilai sehingga hal tersebut secara tidak langsung mengantarkan Ayu mengikuti olimpiade dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
Masa remaja Ayu, ia lewati dengan belajar dan bekerja. Faktor ekonomi keluarga masih menjadi faktor utama alasan Ayu untuk terus berkembang menjadi lebih baik lagi. Dengan mempelajari skill baru seperti Bahasa Inggris dan kursus menjahit menjadi acuan Ayu kelak skill tersebut dapat berkontribusi dalam kariernya. Selain itu, Ayu membantu bibi dalam urusan rumah tangga demi mendapat penghasilan tambahan. Setelah lulus SMA, Ayu menerima tawaran untuk kuliah, namun Ayu memilih untuk bekerja di kantor notaris sebagai front office. Kemudian penghasilannya digunakan untuk melanjutkan studi di bidang perpajakan bersama kakaknya, dengan sambil bertolak ke Denpasar untuk melanjutkan studinya di sela-sela pekerjaannya sebagai front office. Saat itu Ayu tinggal bersama keluarga baru sang ibu. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama, Ayu akhirnya memutuskan untuk tinggal di kost dan mencari pekerjaan baru di kantor developer kontraktor dan mengambil kerja paruh waktu di Toga Mas.
Tidak hanya bekerja, Ayu menyerap beragam ilmu yang ia peroleh lewat kantor developer kontraktor seperti bagaimana mengurus perizinan dan perjanjian. Baginya, ilmu tersebut kelak akan berguna di kehidupan mendatang. Di sela kesibukan bekerja, Ayu memanfaatkan WiFi kantor untuk berjualan online. Hal tersebut disambut baik oleh pimpinan di tempat kerja Ayu dan dirinya menerima dukungan penuh atas langkahnya dalam menjalankan usaha. Rasa optimis Ayu mulai tumbuh ketika suami yang pada masa itu masih menjadi kekasih, mendorong untuk dirinya selalu optimis dalam usaha yang dijalankan, agar dapat berkembang menjadi sebuah bisnis besar. Akhirnya Ayu dihadapkan pada dua pilihan, antara melanjutkan pekerjaan atau memilih menjalankan usaha. Dengan keyakinan penuh, Ayu akhirnya memutuskan untuk fokus membesarkan usahanya dengan bantuan dari suami yang tetap bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup.
Sempat mengalami titik terendah saat bisnis ikan lele yang dikelola Ayu bersama suami tutup meninggalkan kerugian dan hutang yang sangat besar. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat Ayu untuk tetap berkiprah dalam dunia usaha. Untuk bisa keluar dari situasi tersebut, bersama suami, Ayu memutuskan untuk membuka usaha garmen. Sedikit mulai sedikit beban hidup mulai terangkat. Ditambah dengan keputusan untuk membuka kavling tanah lewat tabungan. Dari dana tersebut, Ayu membuka usaha fotokopi namun tidak berjalan terlalu lama. Akhirnya Ayu dan suami memfokuskan diri pada pengembangan usaha garmen yang merupakan basic skill serta passion yang mereka geluti selama ini. Kemudian lahirlah PT Sari Mesari Group, merupakan new branding and relations yang telah memiliki 50 karyawan berdiri di tahun 2018.
Sepak terjang Ayu dalam mengembangkan usaha mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. Dukungan keluarga dalam hal ini memiliki peran penting dalam kemajuan Ayu dalam merintis usaha. Tekad kuat Ayu untuk menjadikan Kabupaten Bangli sebagai Kota Industri menjadi salah satu visi Ayu serta membuat ekosistem fashion di Bali. Motivasi serta dedikasi Ayu dalam passion-nya di dunia usaha menjadi inspirasi khususnya generasi muda Bali dalam dunia usaha. PT Sari Mesari Group menjadi bukti nyata bagaimana jiwa yang tangguh mampu membuat perubahan besar dalam kehidupan.