JEPUN BILLIARD Sarana Olahraga Billiard Cetak Generasi Muda Berprestasi

Kerap dimainkan dengan menggunakan sistem taruhan, imej olahraga billiard kian bergeser ke arah negatif. Padahal sejatinya, permainan ini sangat mengasyikan dimainkan pada waktu senggang tanpa perlu dijadikan praktik judi. Bahkan terdapat turnamen billiard tempat bertemunya para atlet berprestasi. Mencoba mengembalikan kembali citra billiard sebagai olahraga sarat nilai-nilai positif, Helmy Elissa mengembangkan sarana billiard untuk mewadahi anak-anak muda yang tertarik menekuni olahraga ini. Tak hanya itu ia juga mengasah bakat atlet muda potensial dengan rutin mengadakan kompetisi billiard.

Hadir pertama kali di Bali pada 2021 lalu, Jepun Billiard menawarkan sarana bermain billiard yang luas dan nyaman. Berlokasi di Jl. Taman Pancing Timur No.62 Pemogan, Denpasar Selatan, tempat ini menyediakan beberapa arena meja billiard sekaligus. Mengusung gaya industrialis pada bagian interiornya, Jepun Billiard juga dilengkapi fasilitas pendingin udara sehingga membuat para pengunjung betah bermain di arena tersebut.

Helmy Elissa selaku pemilik sarana olahraga Jepun billiard memberanikan diri menjajal peluang usaha justru di saat pandemi melanda secara global. Sebelumnya tempat bermain billiard ini telah lama beroperasi namun baru pertengahan 2021 diambil alih pengelolaannya oleh Helmy. Ia mengambil keputusan tersebut lantaran memiliki passion di bidang olahraga billiard sejak lama dan memiliki keinginan mengembangkan usaha milik sendiri.

Sejumlah langkah dilakukannya guna menumbuhkan usaha tersebut. Salah satunya dengan memperbaiki sistem manajemen yang ada. Selain itu Helmy juga melakukan branding dengan menonjolkan arena bermain billiardnya sebagai wadah mengasah bakat anak-anak muda. Terbukti tempat tersebut kian digandrungi kalangan muda khususnya yang ada di Denpasar. Banyak di antaranya yang datang dalam bentuk grup meski ada juga yang datang secara individual.

Hal yang cukup membedakan Jepun Billiard dari arena bermain serupa yaitu gelaran kompetisi yang acap kali diselenggarakan di tempat ini. Helmy telah sukses mengadakan beberapa kali gelaran turnamen billiard, tak tanggung-tanggung ia menyedikan penghargaan bagi para pemenang. Melalui langkah ini diharapkan dapat memunculkan talenta-talenta muda berbakat yang selama ini belum terasah secara maksimal.

“Kami harapkan generasi muda berbakat ini nantinya dapat meneruskan talenta mereka ke ajang yang lebih bergengsi. Lewat prestasi yang didapat saat mengikuti event di Jepun Billiard, para atlet muda ini dapat meyakinkan para orang tua agar lebih mendukung minat mereka ke depan,” ungkap Helmy yang ditemani Sang Istri bernama Haryani.

Kisah keberhasilan Helmy Elissa dalam mengembangkan wadah bakat anak muda di bidang olahraga billiard tidak terbit begitu saja. Terdapat lika-liku perjuangan yang dilalui sebelum akhirnya mengukuhkan diri sebagai seorang entrepreneur. Pria kelahiran Jakarta ini sejak remaja memang sering bergaul. Ia mencoba tidak membatasi pergaulan dengan siapapun, membuatnya dikenal supel dan adaptif dalam kelompok manapun. Namun di sisi lain ia mampu menyaring mana kegiatan positif dan mana yang bersifat destruktif, sehingga ia pun terhindar dari dampak buruk pergaulan bebas.

Orang tua mendidiknya menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Pada saat lulus SMA sempat melanglang ke berbagai daerah di Indonesia sampai akhirnya memutuskan melanjutkan kuliah komputer di Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Informatika. Hanya saja setelah meraih gelar sarjana, ia justru menempati posisi tenaga IT di salah satu perusahaan minyak di Medan. Setelah itu sempat mencicipi pengalaman kerja ke berbagai tempat dan selalu dipercaya di jobdesc serupa. Sampai akhirnya memutuskan merantau ke Bali.

Di Pulau Dewata, Helmy tak hanya disibukkan dengan rutinitas bekerja namun juga masih tetap berusaha menambah khasanah pergaulan dengan mengunjungi tempat bermain billiard. Suatu ketika ia dipercaya seorang investor dari Arab Saudi untuk mengembangkan bisnis tour and travel. Melalui kemampuan teknik informatika dan komputerisasi yang dimiliki, Helmy berhasil mengoperasikan usaha tersebut dalam waktu tiga minggu saja. Setelah dua tahun berkecimpung di dunia usaha sebagai tangan kanan owner, juga disambi dengan pekerjaan di perusahaan lain, akhirnya Helmy memutuskan ingin mengembangkan usaha milik sendiri. Meski terbilang baru, Helmy optimis jika Jepun Billiard dapat makin berkembang di tengah persaingan saat ini. Ia meyakini bahwa bidang apapun yang kita tekuni, selama hal itu tidak melanggar norma-norma dan ditekuni secara serius, niscaya akan mendatangkan hasil yang terbaik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!