Jelajahi Nusa Lembongan Dengan Sunrise Fast Cruises

Dalam membangun bisnisnya, Muhammad Firdaus atau yang akrab disapa Mido, terinspirasi dari sang ayah yang memiliki sebuah biro perjalanan wisata. Sebelum memiliki bisnis, ayahnya bekerja sebagai diplomat kemudian memutuskan untuk pensiun dini, dan membangun bisnis tour travel umroh.

Di tahun 1999, Mido pun ikut terlibat dalam bisnis tersebut dengan mengisi divisi ticketing, sambil melanjutkan kuliah S1 di Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Bisnis travel umroh tersebut, kini berkembang di Palembang, Surabaya dan Bandung.

Awal membangun Sunrise Fast Cruise, Mido bersama partner kantor hukumnya (M3Law), Ichal, yang pernah sama-sama mengikuti pendidikan konsultan hak kekayaan intelektual, sedang mengisi waktu berlibur setelah menyelesaikan suatu perkara di Pulau Bali.

Ia dan rekannya yang sudah hafal betul wilayah Bali, mencoba untuk menjelajahi Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Sesampai di lokasi tersebut, Mido dan Ichal jatuh cinta melihat indahnya panorama alam Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Bersama rekannya, ia pun jeli melihat sebuah peluang usaha di dunia pariwisata.

Setelah melakukan perhitungan yang matang, Mido dan Ichal kemudian membuka usaha Sunrise Fast Cruises dan juga cabang dari kantor hukumnya, yaitu M3Law, yang beralamat di Jalan Danau Tempe No. 168, Sanur Kauh, Denpasar Selatan. Dengan jumlah karyawan sebanyak 28 orang, Mido dan Ichal sebagai pemilik tidak ingin selalu berada di belakang meja. Bersama tim, sistem rolling dilakukan dengan pelayanan menjemput customer, sama halnya dengan perusahaan lainnya yang menawarkan jasa kepada konsumen.

Sunrise Fast Cruise menawarkan Anda untuk sebuah perjalanan yang tak terlupakan, salah satunya Nusa Lembongan, sebuah pulau kecil di tenggara Pulau Bali. Anda dapat melakukan aktifitas surfing, diving, dan snorkeling di perairan biru yang bersih. Untuk melakukan perjalanan ini, Sunrise Fast Cruise membagi waktu keberangkatan dalam satu harinya menjadi tiga trip, pada trip pertama pk. 09.00 dan 10.30, trip kedua pk.11.30 dan 13.30, trip ketiga pk.15.00 dan 16.30.

Naik turun dalam membangun sebuah usaha, sudah menjadi hal yang normal untuk seorang pengusaha. Tantangan itu, salah satunya datang dari faktor dari alam itu sendiri, yang mempengaruhi pembangunan di dunia pariwisata. Berada pada lingkaran api pasifik, Indonesia menjadi negara kepulauan yang rawan bencana alam, namun dampak positifnya, Indonesia memiliki keindahan alam yang tak ditemukan di belahan dunia lainnya.

Di sisi lain sebagai pelaku pariwisata, menjaga Pulau Bali untuk terus menjadi destinasi pariwisata, bukan hanya menjadi kerja dari pemerintah. Kita sebagai masyarakat lokal, harus terus berupaya untuk maksimalkan peluang, selaras dengan bentang alam Bali yang tanpa batas, agar kita juga mampu bertahan dibarengi dengan pentingnya pelayanan yang diberikan kepada wisatawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!