Jejak Kesuksesan Kebab Made hingga Mampu Tampil sebagai Produk Lokal Unggulan di Tanah Bali

Hidup ini adalah pilihan. Setiap manusia memiliki hak istimewa untuk memilih bagaimana menjalani hidup. Setiap pilihan memiliki konsekuensi yang harus diambil agar mau menjalani proses panjang yang tentunya tidak mudah. Dalam setiap proses itulah manusia belajar dan berkembang menjadi lebih baik lagi. Begitulah yang dirasakan oleh sosok Kadek Windu Widiartha saat menempuh perjalanan hidup yang penuh dengan lika-liku. Kini Windu berhasil mendirikan salah satu bisnis kuliner diberi nama Kebab Made, sebuah usaha kuliner buatan lokal yang berhasil bersaing di tanah Bali.

Kadek Windu Widiartha & Keluarga

Untuk dapat mencapai sebuah keberhasilan hingga saat ini, Pria yang dulunya bekerja sebagai perawat di RSUP Sanglah ini mengungkapkan, bahwa proses untuk menjadikan Kebab Made seperti ini tidak mudah. Memiliki latar belakang kesehatan serta membagi waktu di sela kesibukannya selama menjadi perawat, tidak menyurutkan semangat Windu untuk menjadi seorang entrepreneur. Bersama sang istri yang kini tetap setia mendampingi, Windu melewati serangkaian kegagalan yang menempa mentalnya dan itu tidak membuat dirinya mundur hingga akhirnya tercetus keinginan untuk merambah ke dunia kuliner yaitu berjualan kebab.

Jiwa entrepreneur yang tumbuh di dalam diri Windu tidak terlepas dari dukungan orang tua yang berprofesi sebagai PNS. Naluri bisnis Windu berasal dari didikan sang ibu yang menginginkannya hidup mandiri. Sempat mengadu nasib di Yogyakarta tepatnya di Mall Ambarukmo Plaza sebagai penjual handphone, lalu pulang ke Bali berjualan kelapa muda keliling, hingga berjualan baju bayi bersama sang istri yang juga memiliki naluri bisnis dari event ke event akhirnya mengantarkan Windu menuju jalan hidupnya untuk mulai terjun ke dunia kuliner lalu lahirlah Kebab Made.

Awal mula berdirinya Kebab Made berasal dari ide sang istri yang kerap melihat perkembangan usaha kuliner yang begitu menjanjikan. Windu mulai memperkenalkan kebab buatannya kemudian mempromosikannya dari mulut ke mulut di tempat kerja dan memperoleh tanggapan positif dari lingkungan sekitar. Permasalahan utama Windu saat menjalankan bisnis ini terbentur jadwal kerja Windu yang sangat padat. Membagi waktu antara bisnis dan pekerjaannya sebagai perawat itu tidaklah mudah. Hal ini memaksa Windu harus memilih salah satu di antara keduanya dan Windu memilih untuk melepaskan pekerjaannya sebagai perawat kemudian fokus untuk menjalankan Kebab Made.

Denpasar Festival merupakan langkah awal Windu memperkenalkan Kebab Made. Semenjak saat itu Windu mulai mengikuti berbagai event untuk menjual sekaligus mempromosikan usahanya. Saat ini, Kebab Made memiliki 7 outlet yang tersebar di beberapa wilayah Bali. Dengan strategi marketing yang mumpuni, Kebab Made mampu bertahan di masa pandemi, di mana membuka peluang bagi Kebab Made untuk terus berjalan. Melalui sistem berjualan online, Kebab Made menerima banyak permintaan hampir setiap harinya, bahkan Windu membuka cabang baru di daerah Gianyar dan Singaraja.

Kebab Made tidak hanya memberikan rezeki bagi Windu dan keluarganya, tetapi juga memberikan rezeki untuk banyak orang, di mana di masa pandemi saat itu banyaknya pekerja yang kehilangan lapangan pekerjaan. Dengan niat baik dan tulus, Windu mengajak para pekerja yang dirumahkan saat itu untuk bermitra dan ikut mengelola Kebab Made dan membagi peruntungan yang di dapat saat berjualan Kebab.

Selama berdirinya usaha ini, Kebab Made terus melakukan inovasi lewat menu variatif yang menjadi ciri khas andalan Windu untuk tetap eksis di dunia kuliner. Lewat saran dan kritik yang diperoleh dari teman dekat yang berpengalaman di bidang F&B di dunia pariwisata, Windu terus meningkatkan kualitas agar Kebab Made menjadi bisnis yang mampu bertahan hingga beberapa tahun ke depan. Berkat usaha dan niat yang baik dan tulus, Windu mampu mengantarkan Kebab Made menjadi salah satu bisnis kuliner yang sukses dikelola orang lokal di Bali.

Harapan Windu untuk Bali khususnya generasi muda agar berani untuk memperjuangkan mimpi dan tetap semangat ketika menemukan kegagalan di setiap proses yang dijalani. Windu mengungkapkan bahwa tidak mudah untuk memulai sebuah usaha, belajar dari kegagalan demi kegagalan yang sempat ia rasakan menjadikan Windu pribadi kuat dan terus terpacu melakukan inovasi demi inovasi membuktikan bahwa Kebab Made dapat menjadi produk lokal yang mampu berjaya di era persaingan bisnis di Bali.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!