Jangan hanya Asyik Berinvestasi, tapi juga Mulai menjadi Pengusaha di Tanah Sendiri
The Organic Spa hadir sejak tahun 2016, bermula dari istri memiliki basic di bidang ini, kemudian Made Oka Sukadana tertarik juga untuk mewujudkannya sebagai sebuah bisnis. Sebelumnya, ia bekerja di kapal pesiar pada bagian restoran. Setiap ada kesempatan untuk pulang, ia manfaatkan waktu untuk menemukan peluang bisnis, setelah ia pensiun nanti. Sampai akhirnya fokus pada bisnis spa dan mendirikan The Organic Spa yang beralamat di Jl. Raya Seminyak No. 73, Seminyak.
Sebagai mantan karyawan yang akan membuka usaha perdana, Made Oka Sukadana tak memungkiri sempat ada perasaan khawatir, apakah usaha tersebut akan mampu membalikkan modal. Apalagi setelah adanya penawaran harga kontrak lokasi seharga 250 juta, semakin membuatnya ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Tak sampai disana, pada masa itu, pemilik usaha ini lebih didominasi oleh orang luar Bali. Namun sepertinya kurang sukses, hingga sempat memiliki pemikiran untuk kembali berangkat ke kapal pesiar. Kali ini ia pun harus segera mengambil keputusan, antara sebagai pekerja atau wirausaha.
Akhirnya diputuskan untuk merealisasikan rencana usahanya dengan konsep yang lebih nyata, dengan nama “The Organic Spa”. Mengangkat nuansa alam yang kental, dilengkapi dengan taman air, layaknya di alam pedesaan.
Made Oka Sukadana pun mengaplikasikan pengalamannya bekerja di kapal pesiar yang telah memperkenalkan dengan berbagai tamu dari latar belakang negara yang berbeda, untuk tampil profesional. Hal ini tentunya juga ia terapkan kepada seluruh staf maupun terapis. Sukses di cabang pertama di Jl. Arjuna no.1 Legian, The Organic Spa pun membuka cabangnya di Seminyak yang dibuka sejak jam 9 pagi hingga 10 malam, tak hanya menawarkan body massage tentunya, juga ada perawatan kecantikan lainnya, seperti nail care, hair treatment dan natural facial.
Kesuksesan sebagai orang lokal yang membuka bisnis di atas tanah sendiri, Made Oka Sukadana berharap pariwisata Bali akan semakin disemarakan oleh orang lokal. Mulai beranjak dari kursi penonton, baik itu sebagai pekerja, atau yang masih asyik berinvestasi, agar mulai berkreativitas menciptakan lapangan pekerjaan. Terlepas menemukan kondisi tak terduga apapun nantinya, sebagai pengusaha, kita dituntut untuk tak mudah menyerah dengan keadaan dan terus mencari inovasi baru, hingga pengusaha lokal mampu membuktikan, dapat terus eksis dan disegani oleh pebisnis-pebisnis luar.