Jangan Abaikan Tubuh Sering Kedinginan, Bisa Jadi Tanda 5 Kondisi Ini!
Majalah Bali | Orang dengan intoleransi dingin justru sering merasa kedinginan ketika orang lain merasa nyaman atau hangat. Intoleransi dingin ini hanya bisa terjadi di bagian tubuh tertentu, seperti tangan atau kaki.
Beberapa orang secara alami cenderung merasa lebih dingin daripada yang lain, tanpa sebab yang jelas. Namun, intoleransi dingin juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang mendasarinya.
Karena itu, Anda tidak boleh mengabaikan kondisi kesehatan Anda ketika merasa tubuh lebih sering kedinginan. 5 penyakit yang bisa menyebabkan tubuh terasa dingin.
1. Hipotiroidisme
Tubuh yang sering merasa kedinginan bisa jadi gejala hipotiroidisme. Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid. Hormon-hormon ini membantu mengatur metabolisme dan suhu.
Ketika tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid, proses tubuh cenderung melambat. Gejala hipotiroidisme sendiri meliputi kedinginan, kelelahan, depresi, rambut menipis, sembelit, detak jantung lemah, dan masalah menstruasi.
Seorang dokter bisa mendiagnosis hipotiroidisme dengan tes darah sederhana. Pengobatan masalah kesehatan ini biasanya terdiri dari penggantian hormon tiroid.
2. Penyakit Raynaud
Penyakit Raynaud memengaruhi arteri di jari tangan, jari kaki atau keduanya. Arteri ini bisa menyempit dan mengurangi aliran darah. Selama episode ini, jari tangan dan kaki bisa berubah menjadi biru atau putih.
Saat aliran darah kembali, jari tangan dan kaki bisa menjadi merah dan mati rasa atau nyeri. Suhu dingin dan stres bisa memicu penyakit Raynaud.
3. Anemia
Anemia terjadi ketika seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah yang beredar dan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Gejala anemia, termasuk rasa dingin akibat kekurangan oksigen.
Gejala lain anemia termasuk rasa dingin di tangan atau kaki, kelemahan, pusing, kesulitan bernapas, detak jantung meningkat, sakit kepala, dan kulit pucat.
Ada beberapa macam anemia. Jenis yang mungkin membuat seseorang merasa kedinginan meliputi anemia defisiensi besi dan anemia defisiensi vitamin.
4. Anoreksia nervosa
Anoreksia nervosa atau anoreksia adalah gangguan makan yang ditandai dengan penurunan berat badan atau penambahan berat badan yang tidak memadai.
Orang dengan anoreksia mungkin sangat membatasi asupan makanannya, berolahraga berlebihan atau membersihkan diri dengan obat pencahar atau muntah.
Anoreksia ini bisa menyebabkan seseorang mengalami intoleransi dingin akibat lemak tubuh yang tidak mencukupi. Gejala anoreksia lainnya meliputi penurunan berat badan, masalah perut, kesulitan konsentrasi, pusing atau pingsan, kelemahan, penyembuhan luka, membatasi asupan makan, dan isolasi sosial.
Pengobatan anoreksia akan melibatkan tim dokter, perawat dan ahli gizi. Seseorang mungkin mendapat manfaat dari terapi bicara, selain pengobatan biasa dan perencanaan nutrisi.
5. Penyakit arteri perifer
Penyakit arteri perifer terjadi ketika plak menumpuk di arteri yang membawa darah ke seluruh tubuh. Nama lain dari penumpukan plak ini adalah ateroslerosis.
Akumulasi plak di arteri membuatnya lebih sempit, yang berarti lebih sulit bagi darah untuk mengalir melaluinya. Penyakit arteri perifer sering menyebabkan penurunan aliran darah ke ekstremitas, rasa dingin, mati rasa, kesemutan atau nyeri di tangan, kaki, dan keduanya.
Dalam kasus yang parah, penyakit arteri perifer dapat menyebabkan kematian jaringan. Perawatan yang tepat untuk orang dengan penyakit arteri perifer adalah perubahan gaya hidup, seperti olahraga, dan berhenti merokok.
Sumber: https://www.suara.com/health/2021/05/31/132854/jangan-abaikan-tubuh-sering-kedinginan-bisa-jadi-tanda-5-kondisi-ini?page=1