Iringi Langkah Independen Wanita dalam Wirausaha Alas Kaki Segala Kebutuhan

Sama-sama berkeinginan terjun berkarier di pariwisata, Oming Karsini dan iparnya, Desy Darmaheni ujung-ujungnya malah bekerja sama dalam merintis usaha. Mereka pun awalnya dari iseng menjual sandal yang mereka beli dan ternyata banyak yang merespons dengan komentar positif. Oming dan Desy pun mulai membayangkan bagaimana bila memiliki usaha serupa nantinya, manifestasi mereka pun terwujud dalam brand “SKY’s”.

Oming sebelumnya bekerja di sebuah hotel, begitu juga dengan Desy, meski ia melaluinya dengan masuk kuliah Program Keguruan Bahasa Inggris, namun ada harapan juga bisa menyentuh pariwisata. Satu hari, sebagai kaum hawa yang identik dengan bersolek, mereka pun hobi mengikuti tren yang cocok dengan kepribadian berpakaian mereka. Salah satunya alas kaki yang mereka boyong pulang dan kemudian iseng untuk dipajang di media sosial, ternyata mengundang daya tarik beli oleh mereka yang memiliki selera yang sama. Kebetulan di Denpasar pun banyak yang menjual dan memproduksi alas kaki wanita untuk segala kebutuhan, inspirasi mereka membangun usaha pun semakin besar, menyaksikan peluang tersebut akan terus berbinar dalam keserasian berpakaian maupun kebutuhan wanita dalam setap langkah independen mereka.

Setelah empat tahun berkecimpung di pariwisata, Oming memutuskan membuka peluang usaha bersama Desy bernama SKY’s. Tantangantantangan yang mereka alami diawal perintisan, seperti kurangnya tenaga kerja dalam proses penciptaan sandal maupun sepatu yang didesain oleh Desy, sedangkan Oming bertindak sebagai marketing, mem-posting aktivitas bisnis mereka di media sosial seperti di platform Instagram mereka @skyshoesbali, marketplace Shopee dan yang tak kalah menjadi wahana untuk berjualan online, yakni TikTok Shop yang tengah dalam proses pembelajaran strategi penjualannya. Selain meluncurkan brand sendiri, SKY’s membuka peluang juga bagi siapapun yang ingin mulai berwirausaha di bidang alas kaki, namun dengan menggunakan brand sendiri. Oming dan Desy juga memberikan peluang bagi para reseller, baik orderan yang ready maupun custom. Untuk bahan kulit juga ada dengan kualitas yang tak berbeda jauh dengan toko yang memgkhususkan dirinya pada bahan kulit.

Melalui masa pandemi yang tak terelakkan, Oming dan Desy memang sempat mengalami penurunan, namun masih ada beberapa pembeli yang menyambangi tokonya. Dalam kondisi ini, mereka sangat bersyukur sehingga bisa membayarkan upah tenaga kerja per-minggunya. Hanya saja, mereka tidak boleh menerima orderan di luar SKY’s, terlebih mereka pun juga menyediakan tempat tinggal bagi para pekerja, agar orderan yang masuk bisa selesai tepat waktu. Biasanya untuk sandal dengan desain yang sederhana tanpa payet, sehari sudah selesai.

Dalam mematok harga, dimulai dari harga terendah Rp100.000 sudah bisa mendapatkan alas kaki untuk wanita dan juga sepatu kerja untuk pria. Kendati sudah mendapatkan kepercayaan dan pilihan masyarakat, mereka masih belum memungkinkan untuk memajangkan karya mereka di toko komersil lainnya, mereka rasa brand mereka akan hadir lebih eksklusif di workshop mereka saja yang ada di Jl. Dewi Saraswati no. 54, Bongkasa Pertiwi, Abiansemal demi fokus menggali kreasi desain-desain terbaru selanjutnya dan membangun bisnis kian profesional.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!