Ikhlas Jalani dan Syukuri karena Tuhan Merencanakan yang Terbaik untuk Umatnya
Setiap orang berhak untuk becita-cita setinggi langit karena tidak akan ada yang bisa menghalau mimpi setiap orang. Tetapi, cita-cita bisa saja bertolak belakang meski awalnya berkeinginan menjadi seorang advokat, namun apabila Tuhan tidak memberikan restu, percayalah rencana Tuhan pasti yang terbaik, itulah gambaran yang cocok bagi Michael Joe Nendissa.
Michael Joe Nendissa atau yang kerap disapa Joe ini adalah pria kelahiran Karawang, 15 Oktober 1989. Lahir dari latar belakang orang tua pekerja keras dan memiliki sifat pemikir. Ayahnya bernama Samuel yang notabenanya bekerja sebagai Chief Engineer Kapal dan ibunya bernama Yuliana, seorang business woman yang bergerak di bidang konstruktor. Keadaan ekonomi keluarganya saat itu masih baik-baik saja, semua kebutuhannya masih bisa terpenuhi.
Roda kehidupan keluarga Joe berputar yang dulunya kebutuhan masih bisa terpenuhi, namun tahun 2007 kehidupan keluarganya mulai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Berada di posisi tersebut dikarenakan kondisi ekonomi keluarga Joe sendiri drop pada saat itu. Sampaisampai untuk memenuhi gaya hidup, Joe harus memutar otak dengan berbisnis kecil-kecilan. Bisnis yang dijalani saat itu adalah berjualan pulsa telepon dan berjualan parfum.
“Menjalankan bisnis kecil-kecilan di masa SMA tidak semudah seperti kita membalikkan telapak tangan”, ungkap Joe. Kerap mendapatkan cemooh dari beberapa teman, namun dengan jiwa tangguhnya membuat Joe tetap terus berusaha menjalankannya dan tetap berdoa kepada Tuhan. Itu terus dilakukannya hingga lulus di SMA Negeri 1 Cikarang Pusat. Lulus di SMA Negeri 1 Cikarang Pusat dan ingin melanjutkan pendidikan hukum di Universitas Trisakti karena ingin mengejar citacitanya menjadi seorang advokat. Namun, karena terbatas biaya membuat Joe mengurungkan niat berkuliah di universitas impiannya.
Mengurungkan niat berkuliah di universitas impian karena terbentur biaya, bukan berarti membuat Joe menyerah menghadapi hal tersebut. Joe tetap memanfaatkan peluang sebaik-baiknya dengan mengikuti seleksi beasiswa S1 Universitas Padjadjaran tanpa sepengetahuan orang tua. Orang tua Joe mengetahuinya mengikuti seleksi beasiswa setelah dikirimnya surat pengumuman kelulusan beasiswa S1 Ekonomi di Universitas Padjadjaran ke rumah Joe. Orang tua Joe benarbenar terkejut dan bangga dengannya saat itu.
Terlepas dari rasa bangga yang Joe peroleh dari orang tua, rupanya perjuangan harus ia hadapi. Perjuangannya tidak hanya dalam sisi akademis, melainkan juga biaya hidup yang mengharuskannya bekerja paruh waktu di beberapa restoran karena kondisi ekonomi keluarga belum bisa menyokong biaya pendidikannya dan ditambah orang tua yang harus menyekolahkan tiga adiknya. Bekerja paruh waktu di beberapa restoran membuat Joe mendapat pengalaman baru dan ilmu bisnis. Sehingga Joe membuka usaha kecil-kecilan dan join bisnis dengan teman membuka usaha restoran di daerah Cibubur. Usaha resto itu berjalan selama 1,5 tahun, kemudian dijual pada investor. Hasil penjualan itu dibagi rata dengan temannya untuk dijadikan modal awal membuka usaha masingmasing.
Tidak pernah berhenti bergerak di bidang bisnis, di tahun 2015, Joe membuka usaha paket penggemuk badan, ternak ayam, ternak domba, dan cetak bata. Dengan beberapa usaha yang dirintis Joe semakin mencintai dunia bisnis dan ingin menjadi pengusaha yang sukses. Perlahan ia mulai bekerja sama dengan beberapa rekan bisnisnya untuk membuka beberapa restoran. Namun, karena saat ini masa pandemi Covid-19 membuat usaha itu ditutup sementara sampai keadaan kembali membaik.
Namun usaha milik pribadinya yang belakangan ini eksis di Bali yaitu “The Rice Coffee” tetap dibuka meski tengah menghadapi masa pandemi Covid-19. The Rice Coffee sangat terkenal dengan pelayanannya yang sangat baik, karena pelayanan terbaik adalah salah satu strategi Joe dalam bersaing di dunia bisnis serupa. Selain itu selalu bersyukur dan memohon restu kepada Tuhan adalah hal yang wajib diimplementasikan oleh setiap orang, terlebih dalam menjalani sebuah usaha.
“Harapan ke depannya yaitu bisa mengembangkan The Rice Coffee. Saya ingin membuka 5 cabang usaha The Rice Coffee di Bali. Jika sudah terimplementasi dibukanya 5 cabang The Rice Coffee, saya juga ingin mengeksistensikan The Rice Coffee tidak hanya di Bali saja, melainkan akan membuka cabang The Rice Coffee di Surabaya dan Jakarta”, ungkap Joe terkait harapan kedepannya.
Pesan Joe kepada generasi muda dalam menjalankan usaha yaitu ikhlas, jalani dan bersyukur. Ketiga hal itu adalah hal mendasar yang bisa membuat seseorang selalu bertahan dalam situasi apapun, seberat apapun masalah yang dihadapi jika dijalankan pasti semua akan berlalu. Selain itu, tetap semangat saat mendapati kegagalan dan ambil hikmahnya, juga hal terpenting yaitu relasi, karena dengan relasi usaha dapat lebih eksis di masyarakat.