Ide Segar Ala Generasi Pembaharu BISNIS AIR MINERAL

Memang bukan suatu hal yang mudah untuk merintis serta mengembangkan suatu usaha. Hanya saja tantangan bagi suatu pebisnis, tidaklah sampai di situ saja. Diperlukan upaya-upaya agar usaha tersebut dapat tetap eksis dalam jangka panjang. Kunci keberhasilan pengusaha yang mampu mempertahankan kejayaan usahanya dalam kurun waktu puluhan tahun adalah suksesi kepemimpinan lewat proses regenerasi usaha. Demikian pula yang telah berlangsung di tubuh manajemen perusahaan air minum di Bali, PT. Airkyndo Bali yang kini diteruskan oleh generasi penerusnya, Coresyaquindo Tedjo Prajogo.

“Perusahaan ini dirintis oleh ayah saya sejak tahun 1990. Saat ini saya sudah dipercaya untuk meneruskan pengelolaan usaha,” tutur Coresyaquindo atau akrab disapa Eci.

Ia mengaku telah mendapat kepercayaan melanjutkan kepemimpinan usaha sejak Februari 2020 lalu. Menerima tongkat estafet untuk meneruskan bisnis yang telah tumbuh besar, jelas bukan tantangan yang mudah. Apalagi jika kemudian dituntut bukan hanya untuk mempertahankan yang sudah berhasil diraih, namun juga membuatnya semakin besar.

Eci sendiri menyadari bahwa hal seperti ini, kerap tak terhindarkan dalam dunia bisnis, khususnya pada usaha yang berbasis sistem kekeluargaan. Ia menceritakan bahwa Sang Ayah telah menaruh harapan kepadanya untuk melanjutkan usaha sejak ia duduk di bangku kuliah. Bahkan kegiatan operasional di pabrik air minum ayahnya bukanlah hal yang baru baginya lantaran sejak kecil sudah terbiasa mengunjungi pabrik tersebut.

“Sewaktu kecil saya sering ikut ayah ke pabrik. Terkadang saya ikut membantu beberapa pekerjaan yang tidak membutuhkan skill tertentu, misalnya saja memasukkan botol air ke dalam dus. Rasanya menyenangkan bisa membantu kala itu, saya anggap seperti halnya bermain,” kenang Eci.

Saat sudah memasuki jenjang perguruan tinggi, Eci kemudian lebih intens dilibatkan dalam manajemen perusahaan. Terutama mengenai tata kelola administrasi perusahaan. Lagi-lagi ia tidak menganggapnya suatu beban, namun sebuah pengalaman baru yang akan menjadi pembelajaran berharga di masa depan. Meskipun demikian, ia mengaku tidak benar-benar mantap untuk berani meneruskan kepemimpinan. Lantaran masih belum memiliki bekal pengalaman dari perspektif sebagai karyawan.

“Sebelum mengatakan setuju untuk melanjutkan usaha, saya meminta izin untuk mencari pengalaman di perusahaan lain. Terhitung dalam kurun waktu satu tahun, saya bekerja sebagai karyawan di perusahaan milik orang lain,” ungkap perempuan yang baru berusia 25 tahun tersebut.

Go Digital

Eci mengatakan, berbagai tantangan telah menanti tatkala ia sudah secara sah menggantikan Sang Ayah dalam memimpin perusahaan air mineral yang berlokasi di Jalan Kebo Iwa No.53, Padangsambian Kaja, Denpasar. Pertama dan yang paling krusial adalah kemunculan masa pandemi yang berpengaruh pada segala lini kehidupan manusia di dunia, termasuk juga dunia pariwisata di Bali. Keadaan ini mempengaruhi daya jual produk usahanya karena target market selama ini yaitu para pelaku usaha di industri pariwisata seperti hotel, restoran dan kafe.

Tantangan kedua adalah pola administratif perusahaan yang masih mengusung konsep tradisional alias segalanya dikerjakan secara manual. Ketiga adalah manajemen SDM di mana ia harus beradaptasi terhadap suasana kerja di perusahaan. Tentunya ia perlu menyatukan visi misi antar pimpinan, top manajemen, dan karyawan lainnya terlebih dahulu.

“Generasi kedua itu harus inovatif, karena perubahan itu selalu ada, jadi tantangannya adalah bagaimana kita bisa inovatif agar bisa beradaptasi dengan perubahan itu,” ujarnya.

Ia pun berusaha menciptakan ide-ide segar yang bersifat konstruktif bagi perusahaan untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang ada. Misalnya saja dengan cara digitalisasi data perusahaan karena sebelumnya segala pembukuan masih bersifat manual. Kemudian dari segi pemasaran ia pun melirik market digital untuk lebih memperkenalkan brand produknya.

“Kami menjual produk air minum dengan mengusung merk Safe. Memang selama ini tantangan utama kami adalah bagaimana memperkenalkan produk kami sebagai produk air minum lokal yang memiliki kualitas bersaing dengan merk-merk lainnya yang sudah awam dikenal masyarakat,” kata Eci menjelaskan.

Eci berharap dengan memperluas jaringan pemasaran lewat teknologi digital, maka ia pun dapat menjangkau pangsa pasar selain dunia usaha pariwisata yang selama ini menjadi target market utama. Namun ia tidak menampik akan terus menggenjot distribusi ke industri pariwisata jika pandemi telah berakhir.

“Ke depannya kami akan mempersiapkan pengembangan produk baru. Salah satunya adalah produk air minum dalam kemasan kaca yang lebih eksklusif. Produk ini akan dipasarkan untuk mendukung acara-acara penting di hotel-hotel seperti meeting, konferensi, dan lainnya,” tuturnya.

Saat ini Eci mengatakan tidak menaruh target muluk-muluk untuk masa depan perusahaan. Memang ia telah memberikan sentuhan barunya dengan berbagai strategi yang bersifat inovatif. Namun ia mengakui ingin memposisikan diri sebagai leader yang dapat diterima oleh semua SDMnya seperti ayahnya. Figur kepemimpinan ayah sangat menginspirasinya, sehingga jika belum bisa melampaui sosok ayahnya itu, minimal ia mampu mengikuti jejak sang pendahulu. Demikian prinsip kepempinan Sang Generasi pembaharu bisnis air mineral PT. Airkyndo Bali.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!