Ibu Rumah Tangga yang Mandiri Sukses bersama UMKM di Tengah Krisis Pandemi
Ni Putu Wirayani telah dibekali oleh orangtua ilmu berdagang sejak kecil, di mana kedua orangtuanya memang sudah ber-basic sebagai pedagang. Maka urat malunya sendiri pun sudah tak ia rasakan lagi, karena bila tidak, ia tidak akan mendapatkan uang jajan secara cuma-cuma.
Memori di masa kecil tersebut pun terbawa seiring bertambahnya usia Putu Wirayani untuk memiliki penghasilan secara mandiri dengan kerja keras. Diperkuat dengan passion-nya yang tak mau hanya menjadi ibu yang mengurus rumah tangga saja, tapi juga membangun UMKM yang dapat dijalankan sembari mengurus anak. Putu Wirayani yang akrab disapa ibu Faro ini, mengawali usaha toko kuenya dengan menjual puding dengan harga 500 rupiah perbiji ke kantin sekolah, cukup awet dan simpel dalam pengerjaannya di masa masih menyusui anak. Hingga ia memberanikan diri untuk mengikuti Denpasar Festival dan keuntungan yang didapat, ia bisa menjual hingga 1000 pieces per harinya.
Di usia anak yang sudah mulai masuk bangku SD, Putu Wiryani baru bisa fokus menikmati dan mengurus usahanya. Diakui olehnya, dibandingkan bekerja sebagai akuntan yang sebelumnya menjadi pekerjaan pokoknya, menjadi wirausaha memang menjadi pilihan yang lebih sesuai dengan panggilan hatinya. Suami pun memberikan dukungan penuh, dengan saling membagi waktu dalam mengurus rumah tangga. Jadi sebagai pasangan modern, sudah tidak ada lagi peraturan, bahwa wanita harus 24 jam stand by berada di rumah. Awalnya Putu Wirayani ternyata tak memiliki dasar tentang ilmu membuat kue, ia akhirnya memilih mengikuti kursus, agar menambah nilai plus untuk usahanya nanti. Di masa yang belum adanya fasilitas kursus ini, ia pun rela menunggu kedatangan pengajar dari Jawa. Seiring ilmu yang bertambah, kondisi dapurnya pun semakin semarak dengan perlengkapan dan bahan pembuat kue untuk ia praktekan di rumah.
Secara bertahap dari berlokasi UMKM di kediaman Putu Wirayani sebelumnya, kemudian meminjam lokasi kepada ibu, pindah ke Jl. Wr. Supratman. Karena sudah memiliki tempat, ia memenuhi syarat untuk mengikuti KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari BPD. Modal kemudian ia manfaatkan untuk melengkapi seluruh kebutuhan UD Faro. Pada tahun 2018, Putu Wirayani pindah kembali ke lokasi yang lebih strategis, ke Jl. SMKI No.8, Batubulan, Sukawati, Gianyar hingga saat ini.
Tak hanya menawarkan berbagai bahan kebutuhan bahan kue dan menjual kue, Putu Wrayani juga mulai mengadakan cooking class di setiap hari Sabtu dengan kapasitas maksimum 20 orang. Tujuannya selain semakin mengeksiskan UD Faro sendiri, tapi juga turut membantu ibu-ibu rumah tangga khususnya, agar menambah penghasilan mereka, melalui skill membuat berbagai macam kue yang dijual di UD Faro. Melalui upaya ini, ia berharap dapat membantu perekonomian di tengah kondisi pandemi ini, terutama bagi ibu-ibu yang sebelumnya hanya mengurus rumah tangga, dapat ikut aktif terjun membantu kondisi keuangan keluarga. Karena nasib orang siapa yang tahu, bisa saja upaya sederhana ini menjadi sebuah akar kesuksesan yang menjanjikan tak hanya di krisis pandemi, tapi juga memiliki jangka panjang.