Hasilkan Karya Seni yang Diapresiasi dalam Negeri hingga Mancanegara

Adiprana Silver yang berlamat Jl. Raya Celuk, Batubulan, Sukawati, Gianyar ini telah berdiri sejak tahun 1987, oleh orang tua dari Rendra Adi Prana. Sebelumnya, sebagai putra ia sudah sempat terlibat dalam usaha, sebagai sebuah persiapan diri untuk meneruskan tongkat estafet Adiprana Silver. Aktivitasnya saat itu lebih banyak ada di luar, kini peran dan tanggung jawabnya dibutuhkan menjadi penentu masa depan Adiprana Silver selanjutnya.

Semenjak ikut terjun ke Adiprana Silver, sebenarnya tak ada desakan dari orang tua, ia harus berkecimpung di bisnis yang sama. Diungkapkan Rendra karena sudah hidup di lingkungannya yang mayoritasnya memiliki darah seni dalam kerajinan perhiasan emas dan perak, jadi sudah mengalir terbawa arus budaya begitu saja, terlebih merasa memiliki tanggung jawab untuk melestarikannya.

Mengikuti pameran-pameran, bazzar hingga aktif dalam digital marketing untuk mempromosikan hasil karya, menjadi target pertama yang dilakukan Rendra Adi Prana bersama istri, Titin. Hampir semua media sosial, Adiprana Silver hadir membagi update-an terbaru atau promo menarik di hari raya. Berbeda dengan dulu hanya mengandalkan dari travel saja, jadi tidak bisa menjangkau customer lebih cepat dan mudah seperti sekarang. Untuk mempertahankan eksistensi di antara pebisnis serupa, Adiprana Silver terus berupaya melakukan inovasi-inovasi baru pada karya mereka, bila ada beberapa stock perhiasan yang mungkin sudah kurang diminati atau bosan dengan model itu-itu saja. Desain model biasanya dibuat oleh Rendra Adi Prana bersama Titin, kemudian didiskusikan bersama pengrajinnya, apakah bisa direalisasikan atau tidak.

Setiap tipe perhiasan memiliki peminatnya masing-masing, seperti pada orang lokal, lebih banyak menyukai perhiasan alpaka atau anting-anting berbagai pilihan ukuran dan bahan, agar juga bisa digunakan untuk sehari-hari, dengan start harga 50.000 rupiah. Titin juga tak jarang memberikan informasi kepada customer tentang kelebihan dan kekurangan bahan perhiasan, seperti pada perak akan lebih tahan lama, tentunya imbang dengan harga yang mengikuti kualitas. Tiap minggunya, Adiprana Silver selalu melakukan evaluasi khususnya dalam pelayanan, agar senantiasa memberikan kepuasaan tertinggi kepada customer.

Yang menjadi pembeda perhiasan dari karya Adiprana Silver dibandingkan kerajinan perhiasan lainnya, menurut Titin, ada pada desain dan ukiran Balinya lebih bervariasi, terutama pada cincinnya, tidak sedikit yang merekomendasikan untuk membeli atau preorder di Adiprana Silver. Tak hanya perhiasan, Adiprana Silver juga berkarya dengan media patung handmade yang berbahan silver, yang dibandrol dengan harga puluhan juta rupiah. Rendra Adi Prana dan Titin sangat bangga bisa kembali memperkenalkan Adiprana Silver kepada masyarakat pada era generasi kreativitas mereka. Tak hanya mengandalkan teknologi untuk mendekatkan diri dengan customer, tapi juga tak henti memberikan inovasi-inovasi dalam memberikan karya seni terbaik. Agar seni dan budaya yang telah menjadi warisan ini, tak hanya dipandang hormat oleh wisatawan mancanegara, tapi juga mulai dihargai di negeri sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!