Hashtag Kitchen and Bar Sajikan Makanan Sehat dan Nikmat Untuk Semua Kalangan
Jika mendengar kata hashtag tentu pikiran kita akan melayang pada penggunaan aplikasi media sosial. Simbol yang kerap disematkan pada kata kunci tertentu tersebut menjadi elemen wajib bagi pengguna media sosial di jagat maya. Euforia penggunaan istilah hashtag ini ternyata menginspirasi seorang enterpreneur muda untuk menggunakan istilah tersebut sebagai nama bisnis restoran miliknya, Hashtag Kitchen And Bar. Tempat makan yang berlokasi di Jalan Petitenget, Seminyak, ini mengusung tagline “Happy Healthy Tasty Food”.
Melalui tagline tersebut, seolah langsung menginformasikan jenis makanan yang ditawarkan di Hashtag Kitchen and Bar. Happy Healthy Tasty Food memiliki arti: makanan yang memberikan perasaan senang, sehat, dan lezat. Tempat makan ini memang berfokus pada penyajian makanan sehat, namun bukan berarti makanan yang dihidangkan tidak bisa menggugah selera. Sebab bagi kebanyakan orang, terutama masyarakat Indonesia, menganggap makanan sehat selalu diidentikkan dengan rasa hambar dan kurang sedap. Nyatanya jika diolah di tangan yang tepat, makanan bisa terasa lezat tanpa harus kehilangan kandungan gizinya.
Hal inilah yang ingin disampaikan oleh Sang Pemilik Hashtag Kitchen and Bar, Risty Halida Batista. Ia menyediakan tempat bagi mereka yang memiliki kecenderungan hidup sehat sekaligus ingin mengampanyekan gerakan mengonsumsi makanan yang baik untuk tubuh kepada masyarakat luas. Menurut perempuan kelahiran Jakarta ini, kesadaran untuk makanan menyehatkan di kalangan masyarakat Indonesia masih cukup rendah. Padahal bahan baku makanan yang penuh gizi, vitamin, dan kandungan baik lainnya amat melimpah. Hanya saja masyarakat belum memahami tata cara pengolahan makanan agar tidak menjadi makanan “jahat” bagi tubuh manusia.
“Pengunjung di sini masih didominasi wisatawan mancanegara atau kalangan ekspatriat. Namun belakangan tamu kami dari kalangan masyarakat lokal mulai meningkat,” ujar Risty menjelaskan siapa saja yang meminati masakan yang ada di restorannya.
Tempat Nyaman
Mengenai makanan sehat, ternyata tidak selalu soal menu makanan untuk para vegetarian dan vegan. Risty berkeinginan agar restorannya tersebut tidak hanya diminati oleh penganut gaya hidup tertentu saja. Ia berharap siapa pun dapat mengonsumsi makanan sehat di tempatnya, termasuk juga mereka yang doyan mengonsumsi daging. Sehingga masyarakat secara umum, bisa datang ke tempat ini tanpa harus kebingungan memilih makanan apa yang cocok dengan selera masing-masing.
Ada berbagai macam menu penggugah selera tersedia di restoran ini. Mulai dari aneka salad, sup, pasta, omelet, steak daging sapi, ocean food, steak ayam, ikan tuna, hingga berbagai olahan dari protein nabati untuk pelaku diet vegan maupun vegetarian. Tersedia juga makanan penutup atau dessert meliputi, panacota, tiramisu ice cream scoop. Dibuka mulai pk. 16.00 – 00.00 Wita, semua makanan tersebut disajikan dalam porsi yang pas di atas piring makanan dan dihias agar menarik. Membuat menu-menu yang ada di Hashtag Kitchen and Bar terkesan instagramable alias cocok difoto lalu diunggah ke medial sosial. Dengan harga yang terjangkau dan kualitas terbaik, Hashtag Kitchen and Bar terus berkomimen untuk menyediakan permintaan tamu, agar senantiasa merasakan kenyamanan, seolah berada di rumah sendiri.
Selain menu makanannya yang tidak hanya sehat tapi juga menggugah indra penciuman dan penglihatan, tempat ini juga menarik dikunjungi lantaran suasananya yang nyaman. Tata ruang interiornya didominasi warna-warna vibrant, seperti kuning menyala, membawa atmosfer keceriaan ketika berada di dalamnya. Selain itu penggunaan tempat duduk berbentuk sofa membuat kesan seperti sedang berada di rumah sendiri bagi para pengunjung. Tidak heran jika mereka yang awalnya datang untuk mengisi perut, justru betah untuk mengisi waktu dengan berswafoto atau bisa juga berfoto bersama dengan para kolega, sahabat, dan keluarga.
Berwirausaha
Risty mulai terjun ke bisnis food and beverage sekitar satu tahun belakangan, tepatnya di tahun 2018. Ia termotivasi untuk menjadi seorang wirausahawan lantaran melihat adanya peluang yang menjanjikan di daerah Seminyak, khususnya di bisnis tempat makan. Meski awalnya memulai bisnis dengan seorang partner, kini ia memberanikan diri untuk mengelola usahanya secara mandiri. Ia yakin, jika terus mampu memberikan kualitas produk serta pelayanan yang baik, maka bisnis apa pun dapat berjalan dan menghasilkan sesuatu yang baik. Meski pun di kawasan Petitenget sendiri kompetitor usahanya kian menjamur, namun ia optimis dapat bergerak maju sebab ia memiliki diferensiasi produk dan diimbangi dengan ketekunan dalam berusaha.Sebelum mengawali langkah sebagai perempuan pebisnis, Risty juga pernah mengecap getir manis pengalaman kerja sebagai karyawan. Saat itu ia merasakan tekanan pekerjaan yang menguras energi, hingga sampailah ia pada satu titik bahwa bukan kondisi itu yang ia inginkan. Risty pun akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja setelah mencapai posisi sekretaris di salah satu perusahaan impor-ekspor.
Ditanya soal mengapa memilih Bali sebagai tempat mendirikan usaha, Risty mengaku telah jatuh cinta pada Bali. Baik pada alam, budaya, dan keramahtamahan masyarakat lokal. Bahkan keinginannya untuk datang ke Pulau Dewata sudah menggeliat sejak duduk di bangku sekolah. Risty yang datang dari latar belakang keluarga sederhana pun termotivasi untuk bekerja keras. Tidak hanya untuk menebus impiannya untuk pergi ke Bali, tapi juga demi membahagiakan kedua orangtua tercinta.
Lewat kerja keras dan ketekunannya, Risty pun akhirnya mampu mewujudkan satu per satu impiannya. Menurutnya, kiat menuju pucuk kesuksesan, selain kerja keras yaitu doa yang tulus kepada Sang Maha Pencipta. Diakuinya kekuatan doa amat berperan dalam pencapaiannya saat ini. Ia sangat yakin bahwa ada campur tangan Tuhan dalam kehidupannya sehingga hanya kepada- Nya, ia dapat memohon pengharapan.