Harta Hanyalah Titipan Tuhan maka Jangan Terlalu Terlena hingga Lupa untuk Bersyukur dan Berbagi kepada Sesama

Mencapai titik kesusksesan tidak bisa dilihat hanya secara instan saja. Ada proses usaha yang panjang dan kerja keras dalam mencapai titik kesuksesan. Berani mencoba dan terus bangkit adalah langkah awal untuk mencapai titik kesuksesan.

Pande Tridana Wijaya atau yang akrab dipanggil Mang Pande adalah pria pekerja keras yang lahir di Denpasar 15 Desember 1989. Mang Pande adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Terlahir dari keluarga yang cukup dari sisi perekonomian keluarga. Ayah, I Wayan Parna adalah owner dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Lasia Jaya dan Ni Nengah Wiarni yang kesehariannya berprofesi sebagai seorang guru TK.

Mang Pande tidak mendapat tempaan yang teralu berat saat kecil oleh orang tuanya. Hanya saja, sebagai seorang anak Mang Pande ingin menujukkan rasa bakti kepada kedua orang tua dengan cara berinisiatif membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci piring dan lainnya.

Masa sekolah dilalui sama seperti orang-orang pada umumnya. Namun, ketika menempuh masa putih abu di SMA Dwijendra Denpasar, Mang Pande mulai merasakan topik pembicaraan antar temannya sudah mulai tentang tujuan setelah SMA. Namun, berbeda dengan Mang Pande yang santai dan hanya mengikuti alur kehidupan saja.

Saat itu, notabene ibunya adalah seorang guru PNS sudah tentu ingin agar Mang Pande menjadi seorang guru. Tetapi, Mang Pande menolak karena merasa itu bukan passion-nya. Karena menolak, akhirnya orang tua kembali menyarankan agar Mang Pande kuliah di Universitas Warmadewa dengan jurusan Hukum.

Seusai kuliah di Universitas Warmadewa, Mang Pande justru diminta belajar di perusahaan BPR Lasia Jaya milik ayahnya. Di sanalah Mang Pande mulai belajar dari nol dengan beberapa staf yang bekerja di BPR Lasia Jaya. Itu dilakukan selama 3 tahun berturut-turut oleh Mang Pande.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan BPR Lasia Jaya milik ayahnya dijual karena sesuatu hal. Kemudian, di tahun 2009 orang tuanya kembali membuka usaha yaitu koperasi. Koperasi itu dikelola oleh Mang Pande bersama timnya dengan mengutamakan asas kekeluargaan pada seluruh oknum yang tergabung dalam koperasi tersebut.

Sembari menjalankan usaha koperasi, rupanya Mang Pande juga sudah melakukan usaha jual beli motor. Usaha jual beli motor itu sangat ramai dan sangat berkembang sekali dalam waktu yang signifikan. Sehingga Mang Pande perlahan mulai mengembangkan bisnisnya dan membuka showroom tempat jual beli mobil bekas yang diberi nama “Bali Erlangga Mobilindo”.

Showroom Bali Erlangga Mobilindo ini beralamat di Jl. Tukad Musi No.10X, Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Selain di Renon, showroom Bali Erlangga Mobilindo juga membuka cabang di Sesetan. Showroom Bali Erlangga Mobilindo adalah tempat jual beli mobil bekas dengan kualitas yang bagus dan harga yang terjangkau di Bali.

Tentu menapaki masa sukses tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Awal membuka Bali Erlangga Mobilindo, Mang Pande harus banyak membaca dan menggali informasi mengenai jenis atau tipe mobil yang ada. Selain itu, saat awal dibukannya showroom Bali Erlangga Mobilindo, Mang Pande cukup banyak mendapati customer cerewet yang sering komplain masalah sepele seperti warna mobil, rem bermasalah dan lainnya. Selain itu, bahkan Mang Pande sempat mengalami kerugian.

Namun seiring waktu dan pengalaman, Mang Pande banyak belajar dari kesalahan hingga berhasil membuat showroom Bali Erlangga Mobilindo berkembang pesat hingga berhasil membuka cabang dan berhasil menutupi kerugian dengan profit-profit selanjutnya.

Mang Pande kerap berbagi kepada sesama di masyarakat umum dan di panti asuhan sebagai ungkapan rasa empati kepada sesama yang membutuhkan bantuan. Itu membuktikan bahwa Mang Pande selalu mengucap syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atau karunia yang dilimpahkan padanya melalui bakti sosial. Selain itu, ibadah adalah hal yang paling diprioritaskan oleh Mang Pande.

Harapan Mang Pande ke depannya yaitu agar bisa melebarkan sayap bisnis showroom-nya, membuka usahausaha baru seperti kos atau vila dan koperasi simpan pinjam Tridana Mandiri yang sudah berjalan. “Teruslah berkreativitas, jangan pernah takut mencoba suatu hal baru dan jangan pernah berhenti mencoba jika gagal. Bangkitlah dan kembali bekerja keras dalam membangun usaha hingga sukses”, pesan Mang Pande kepada generasi muda.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!