Hadirkan Keunikan Rasa Lewat Menu Signature
Di tengah pandangan umum yang cederung meremehkan bisnis warung rujak, Herlina Kusuma muncul sebagai seorang wirausaha yang melihat peluang luar biasa dalam setiap piringan rujak yang dihidangkan. Baginya, warung rujak bukan hanya sekadar tempat makan, melainkan sebuah tempat di mana kelezatan dapat disajikan kepada semua kalangan usia dan menciptakan sebuah ruang sosial. Pandangan positif Herlina terhadapi bisnis ini, menciptakan pondasi kuat untuk perjalanannya yang penuh semangat dan inspiratif di WDS Warung Rujak Dong Soka.
Di tengah pandangan umum yang meremehkan bisnis warung rujak, Herlina Kusuma melihat peluang berbeda. Baginya, warung rujak memiliki daya tarik universal karena dapat dinikmati oleh semua kalangan usia. Dengan keyakinan ini, ia memulai bisnisnya di pinggir minimarket miliknya, dengan luas hanya 2×5 meter, serta menu terbatas pada rujak dan tipat. Namun Herlina tidak berhenti di situ, dengan tekad dan kreativitasnya, ia terus mengembangkan menu dan menarik lebih banyak pelanggan. Strategi promosi melalui media sosial membantu mengerek popularitasnya. Dalam waktu dua bulan, lokasi minimarketnya dipangkas menjadi seperempat untuk memberikan ruang lebih besar bagi warung rujaknya. Tidak butuh waktu lama, setengah lokasi minimarket digunakan untuk mengembangkan warung rujak. Dalam enam bulan, minimarket tutup dan warung rujaknya menjadi bisnis utama yang mengukir kesuksesan.
Seperti yang diceritakan sebelumnya, Herlina memiliki bisnis minimarket bernama Toko Bares yang ia rintis sebelum menikah. Pilihannya untuk memulai bisnis ini dipengaruhi oleh lokasi yang strategis, di mana dekat dengan beberapa sekolah dan tempat penitipan anak (TPA). Namun perjalanannya tidaklah mudah, terutama karena persaingan sengit di industri minimarket waralaba. Struggle Herlina semakin kompleks dengan munculnya pandemi Covid-19 yang melanda. Bisnis minimarketnya mengalami tekanan yang signifikan, dan akhirnya dalam usaha bertahan, ia mengambil keputusan sulit untuk fokus pada ekspansi warung rujaknya yang semakin populer. Keputusan ini diambil setelah melihat bahwa penggemar setia warung rujaknya terus bertambah, sementara minimarketnya kesulitan bersaing. Dengan penuh tekad, Herlina memutuskan untuk mengorbankan lokasi minimarketnya yang hanya bertahan 1.5 tahun dan ditutup tahun 2022, demi mengembangkan bisnis yang memberikan hasil lebih positif.
Keputusan Herlina untuk beralih ke bisnis warung rujak didasarkan pada ketertarikannya dalam memasak dan kegemarannya menikmati rujak, khususnya dalam eksplorasi kuliner rujak di Bali. Inspirasi ini mendorongnya untuk mendirikan warung rujak yang diangkat dari nama nenek Dong Soka menjadi WDS Warung Rujak Dong Soka. Meskipun memiliki kecintaan pada memasak dan menikmati rujak, Herlina mengakui bahwa ia tidak memiliki pengalaman dalam industri makanan dan minuman (F&B). Selama perjalanan awalnya, Herlina mengalami beberapa uji coba dan kesalahan dalam menciptakan rasa yang pas untuk mempublikasikan rujak buatannya.
Dirintis di Masa Pandemi
Meski dirintis di masa pandemi Covid-19, semangat Herlina tidak surut dan ia terus mengembangkan resep serta menyempurnakan hasil karyanya. Dalam upaya meningkatkan kualitas rasa, Herlina membawa dua karyawan pertama, hingga bisnisnya kian ramai dan menambah karyawan lagi menjadi 25 karyawan sampai saat ini. Meski nama WDS Warung Rujak Dong Soka semakin dikenal, Herlina pun berkomitmen untuk mempertahankan kualitas rasa, maupun meningkatkan rasa berdasarkan masukan dari pelanggan. Dengan pendekatan ini, ia terus berupaya menyajikan menu yang memenuhi selera konsumen dan menjaga standar kualitas yang tinggi. Mengelola usaha di tengah situasi pandemi memang menjadi tantangan besar, tetapi dengan strategi yang tepat, banyak bisnis dapat tetap bertahan, WDS Warung Rujak Dong Soka salah satunya. Seperti langkah yang diambil Herlina untuk mengembangkan usahanya, terlebih masih belum banyak dikenal. Berikan promo-promo menarik untuk meningkatkan minat pelanggan, seperti diskon khusus untuk pesanan online; bermitra dengan platform pemesanan daring yang populer untuk meningkatkan jangkauan dan kenyamanan pelanggan dan bergabung dengan akun Instagram kuliner populer di Bali, dapat menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan visibilitas dan mendapatkan eksposur lebih besar.
Melalui perjalanan bisnisnya, Herlina tidak hanya memperoleh pengalaman berharga, tetapi juga terus berinovasi dalam menyajikan variasi menu yang semakin beragam dengan harga yang terjangkau. Awalnya, WDS Warung Rujak Dong Soka hanya menyajikan menu rujak dan tipat. Berjalannya waktu, menu di warungnya semakin berkembang, termasuk aneka minuman seperti Es Campur, Es Kolak Ubi, Es Tape Ubi dan lain-lain. Selain itu juga menyajikan beragam snack dan menu berat di antaranya Nasi Ayam Betutu WDS, Nasi Campur Ayam WDS, Nasi Kuning WDS, Mie Goreng, Mie Kuah dan Soto Ayam. Yang menjadi daya tarik dan keunggulan warung rujak yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani Utara No.188, Peguyangan, Denpasar Utara ini adalah menghadirkan menu signature yang menggunakan buah-buahan musiman, seperti Rujak Buluan/Rambutan yang sempat viral di media sosial, Rujak Kaliasem dan Rujak Juet. Dengan terus menambah menu dan mengintegrasikan menu berat, snack dan minuman, Herlina berhasil menarik perhatian pelanggan dengan selera yang beragam. Strategi penggunaan buah-buahan musiman sebagai bahan utama dalam menu signature, juga menjadi nilai tambah yang unik dan membedakan WDS Warung Rujak Dong Soka dari yang lain dalam industri kuliner, khususnya kuliner rujak Bali.