Hadir dengan 3500 Jenis Produk Anugrah Dewata Semakin Unggul di Hati Masyarakat
Giat berinovasi guna menjawab tuntutan pasar, menjadikan Gede ADP terdepan dalam bisnis material bangunan. Terbukti di tengah krisis yang diakibatkan oleh pandemi sejak 2020 lalu mampu tetap bergeliat. Padahal tak sedikit pelaku usaha bertumbangan lantaran tidak sigap menghadapi tantangan saat ini. Selalu menekankan pada kualitas pelayanan dan menghadirkan produk-produk yang jarang ditemui di toko sejenis, Gede ADP mampu mendatangkan banyak pelanggan untuk berbelanja di Toko Anugrah Dewata miliknya.
Toko Anugrah Dewata yang berlokasi di Ubud ini sekilas nampak seperti toko material pada umumnya. Terlihat dari sisi luar berbagai material serta peralatan konstruksi tersusun rapi. Hal yang membuat toko ini menarik untuk dikunjungi adalah ruang di dalamnya yang sangat luas. Kesan lapang dan luas ini memang sengaja diaplikasikan pada toko ini agar para pelanggan merasa nyaman saat mencari produk yang dibutuhkan.
Tak hanya itu, pengalaman berbelanja semakin menyenangkan lantaran pelayanan para staf yang sangat ramah dan cekatan. Para pembeli juga dapat menjamin rasa aman lantaran toko material bernuansa kuning hitam ini memberikan garansi apabila ada produk yang rusak. Konsumen di toko yang beralamat di Jl. Raya Tebongkang, Desa Singakerta, Ubud, Gianyar ini pun banyak yang datang kembali untuk bertransaksi sehingga menjadi pelanggan setia lantaran telah membuktikan kualitas pelayanan Toko Anugrah Dewata.
Gede ADP selaku pengelola membangun branding sebuah toko bangunan yang berbeda dari biasanya. Sejak pertama kali memutuskan fokus mengembangkan bisnis keluarga ini, ia melakukan sejumlah inovasi dan terobosan teranyar dalam sistem manajemen usaha. Pertama yang dilakukan adalah melakukan renovasi tempat usaha. Langkah kedua adalah dengan terus menambah variasi produk. Menjawab tantangan ini ia terus melakukan survei di pasaran mengenai produk apa saja yang kerap dibutuhkan oleh target segmentasi pasarnya. Selain itu ia berprinsip untuk menghindari menolak pembeli dengan alasan barang yang dicari tidak tersedia di tokonya. Meskipun adakalanya memang ia tidak menyediakan produk tertentu karena kurang diminati di pasaran. Ia pun mengakali dengan mengatakan produk yang diminta sedang kosong dan akan segera menghubungi konsumen tersebut saat sudah tersedia di tokonya. Dirinya akan menghubungi supplier terkait agar segera mengirimkan barang yang diminta calon konsumennya itu.
Beberapa produk didapatkan Gede ADP dari supplier atau pabrikan terpercaya di Pulau Jawa. Namun ada beberapa jenis produk yang disuplai sendiri olehnya. Misalnya saja produk furnitur untuk memenuhi permintaan dari rekanan kontraktor. Melalui proses produksi yang dilakukan sendiri ini dapat memungkinkan para pembeli untuk mengkustomisasi produk sesuai keinginan mereka. Beberapa jenis produk yang sering diminta untuk dibuatkan di antaranya pintu dan jendela, meja, kursi, atap sirap dan berbagai furnitur lainnya.
Prinsip Kearifan Lokal
Gede ADP memang terhitung baru dalam menjalankan usaha toko material bangunan. Namun dalam hitungan tiga tahun ia sudah mampu melambungkan nama Toko Anugrah Dewata di tengah persaingan usaha yang semakin ketat. Faktor yang membuat ia cukup mudah beradaptasi di industri ini lantaran memiliki jejak rekam yang panjang di usaha jasa konstruksi. Sejak 2014 ia telah terbiasa menangani proyek pembangunan properti bersama dengan sang kakak.
Sejak menekuni karier di industri konstruksi, Gede ADP semakin menyadari bahwa modernisasi pada gaya hidup masyarakat Bali tidak serta merta membuat krama Bali meninggalkan akar budayanya. Dalam perkembangan dunia arsitektur misalnya, meskipun hunian bergaya modern diminati namun dalam tatanan pembangunan rumah tetap berpijak pada unsur kearifan lokal. Dirinya pun sebagai orang Bali yang berlandaskan filosofi Hindu memaknai budaya dan kearifan lokal sebagai pedoman mewujudkan keharmonisan dalam hidup.
Lebih lanjut Gede ADP mengatakan, upaya mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan tidak hanya terkait dengan relasi manusia dengan Sang Pencipta, melainkan juga antar sesama manusia dan lingkungan atau yang dikenal dengan Tri Hita Karana. Ia mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana ini dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya dengan bersembahyang sebelum memulai berkegiatan sebagai bentuk upaya menjalin hubungan baik dengan Tuhan.
Sedangkan menjaga keharmonisan hubungan antar sesama dimulai dari lingkungan terdekat misalnya menjaga komunikasi yang baik dengan para karyawan. Salah satu landasan yang memotivasi dirinya untuk terus optimis menjalankan usaha adalah keberlangsungan nasib karyawan. Ia pun berupaya agar sebisa mungkin terus menjalankan roda usaha agar tak perlu menekan jumlah tenaga kerja seperti yang dilakukan banyak pelaku usaha lainnya di masa pandemi.
Terakhir, soal upaya mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana ia pun tak lupa berkontribusi dalam pemeliharaan kelestarian alam. Salah satunya dengan meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai pada kegiatan usahanya. Juga sebisa mungkin mengolah limbah produksi menjadi sesuatu hal yang dapat dimanfaatkan kembali. Diharapkan melalui upaya sederhana ini dapat berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya. Tentunya kehidupan yang harmonis dapat tercipta apabila kita dapat tinggal berdampingan dengan alam yang lestari dan terjaga.