Hadapi Tantangan dengan Tetap Pertahankan Kualitas Perusahaan
Di awal pandemi, I Nyoman Suwika sempat pulang ke kampung halamannya di Kintamani di daerah yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani bawang. Ya, orang tuanya adalah petani, namun memiliki karakter optimisme dan pekerja keras untuk menghidupi ia dan dua orang saudaranya. Kondisi tersebut sudah cukup membuatnya bersyukur dan termotivasi, serta berani untuk membuktikan bahwa perjuangan mereka tak sia-sia, dengan kesuksesan kakaknya yang bekerja sebagai kepala cabang bank BUMN dan dirinya berwirausaha di Krisna Jaya Property
Dari bawah Gunung Batur, Nyoman Suwika dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua yang selain bertani juga sukses berdagang, hingga mengirim hasil panen ke Jawa. Ia dan dua orang saudaranya pun bisa melanjutkan sekolah hingga bangku kuliah. Setelah lulus dari SMAN 1 Bangli, ia kemudian melanjutkan di Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana pada tahun 1998. Begitupula dengan kakak-kakaknya, mereka memiliki cita-cita masing-masing dan bersyukur mampu melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
Pilihan melanjutkan ke jurusan teknik sipil, dianjurkan oleh kakak dari Nyoman Suwika yang sudah berkuliah saat itu di Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana. Ia diinformasikan, bila mengambil jurusan tersebut, setelah lulus nanti ia bisa bekerja sebagai kontraktor, di mana pada masa itu, kontraktor sedang berada di masa kejayaannya. Tak ada penyangkalan sama sekali dari Nyoman Suwika, ia pun melanjutkan sistem penjurusan di bangku SMA, sebagai siswa IPA.
Kuliah yang bertepatan dengan krisis ekonomi, membuat Nyoman Suwika harus kuliah sambil berjualan kain ke hotel, demi meringankan beban orang tua. Dunia pariwisata yang tak begitu berdampak dengan kejadian tersebut, cukup memberikannya solusi menutupi biaya kuliah, hingga akhirnya berhasil tamat setelah selama lima tahun. Bahkan semasih ia mencari-cari pekerjaan selama enam bulan, ia mengandalkan pekerjaannya sebagai penjual kain, karena malu masih meminta kepada orang tua.
Pencarian Nyoman Suwika untuk mendapatkan pekerjaan, akhirnya ia temukan di perusahaan kontraktor terpandang di Bali, PT Tunas Jaya. Di perusahaan yang berlokasi di Sanur tersebut, ia mendapat kesempatan untuk menimba ilmu dan pengalaman terutama yang menjadi targetnya sebelum mendirikan usaha. Dengan terjun secara langsung menjalankan proyek-proyek, ia bisa mengetahui tantangan yang berlaku sebenarnya di lapangan seperti apa dan belajar dari kesalahan untuk pengembangan kualitas diri di bidang tersebut.
Selama enam tahun bekerja, Nyoman Suwika merasa sudah mantap untuknya melepaskan diri dari perusahaan dengan merintis usaha sendiri. Selain kemampuan yang sudah mumpuni, ada alasan kuat lain yang mendorongnya harus segera keluar, adalah waktu deadline proyek-proyek yang sangat padat, yang menyebabkan kurangnya waktu bersama keluarga. Maka secara resmi pada akhir 2010, ia mundur dari perusahaan dan secara independen mulai mencoba peluangnya berwirausaha. Karena terlalu gegabah mengambil proyek perdananya, Nyoman Suwika mengalami kerugian. Alasannya saat itu agar segera mendapatkan klien dan berpenghasilan tentunya. Namun ternyata tak sesuai dengan rencana, proyek yang berupa perumahan saat itu pun gagal dan modalnya lenyap begitu saja. Menawarkan kerja sama dengan kakak pun menjadi jalan yang ditempuh Nyoman Suwika selanjutnya, berharap akan memberikan jalan pencerahan untuk proses perintisan perusahaan yang berplang nama “Krisna Jaya Property” tersebut.
Beralamat di Jl. Kaswari Gg. Batur No. 1 Penatih, Denpasar Timur, sudah pasti sebagai bisnis yang bersifat krusial, Krisna Jaya Property akan menemukan tantangan demi tantangan dalam perjalanan bisnisnya. Dimulai menghadapi penurunan harga properti dan mulai bangkit lagi pada tahun 2017. Tahun 2019 masih berjalan stabil, namun di tahun 2021 agak sedikit goyah karena persaingan dengan penjualan tanah kavling yang lebih tinggi dan bahan material besi yang didatangkan lebih banyak dari luar, juga ikut-ikutan mengalami kenaikan harga. Kondisi tersebutlah tentu mempengaruhi proses pembangunan, Nyoman Suwika berupaya yang terbaik demi menjaga kualitas perusahaan dan syukurnya sampai saat ini belum ada komplain yang berarti dari klien-klien swasta maupun pemerintahan, baik itu menyangkut urusan kontruksi maupun properti.