Gesit Menangkap Peluang Coworking Space
Kemajuan di bidang teknologi memungkinkan manusia untuk menjalani hidup yang lebih mudah dan fleksibel. Salah satunya dalam hal pekerjaan. Di masa kini, bekerja tidak selalu identik dengan sistem terikat ruang dan waktu. Berbagai jenis pekerjaan dapat dilakoni para profesional di bidangnya, di mana saja dan kapan saja. Di balik dinamika kehidupan ini, Komang Sujana Yasa menangkap suatu peluang usaha yang menjanjikan. Pria yang sukses di beberapa lini usaha ini mengemas bisnis kuliner dengan konsep coworking space yang kini kian naik daun.
Berwisata ke kawasan Pecatu, Kuta Selatan, Badung, tentunya belum lengkap tanpa mencicipi aneka pilihan kuliner menggugah selera. Salah satu alternatif wisata kuliner yang tak biasa tepatnya di Jl. Goa Lempeh bernama Uluwatu Hub. Tempat bersantap aneka hidangan dan minuman ini menawarkan ruang terbuka yang luas, sehingga sangat cocok dijadikan tempat bersantai. Area indoor di tempat ini juga tak kalah luas dan nyaman, dapat dijadikan tempat berdiskusi bersama rekan kerja atau mitra usaha.
Komang Sujana Yasa selaku pemilik Uluwatu Hub, sedari awal ingin merancang destinasi wisata kuliner yang dapat dijadikan sebagai ruang berkumpul para profesional muda. Konsep ini sudah lama eksis di kota-kota besar lainnya dan familiar dengan sebutan coworking space atau ruang bekerja bersama. Ia melihat peluang ini sangat menjanjikan dan cocok diterapkan di Bali. Apalagi Pulau Dewata ini kerap dijadikan sebagai destinasi wisata bagi para profesional dari seluruh dunia. Dengan adanya coworking space ini memungkinkan wisatawan untuk berplesiran sembari melakoni aktivitas kerja dengan suasana yang lebih menyenangkan.
Ruang Kerja Privat
Tentunya tidak semua tempat bersantap kuliner dapat mencakup kriteria sebagai ruang kerja. Beberapa kriteria harus dipenuhi yaitu tempat berukuran luas dan nyaman agar pengguna coworking space tidak terganggu satu sama lainnya serta fasilitas internet yang memadai untuk memudahkan kegiatan kerja mereka. Adapun Uluwatu Hub memenuhi seluruh kriteria tersebut.
Uluwatu Hub dirancang dengan konsep open space dan transparan, membuat para individu di dalamnya dapat saling berinteraksi. Dalam proses interaksi ini pula tidak menutup kemungkinan dapat membangun jaringan relasi antar individu di dalam coworking space tersebut. Di sisi lain Uluwatu Hub juga mengakomodir kebutuhan para profesional yang menginginkan ruang kerja yang lebih bersifat privat. Dalam paket Private Working Space ini dapat dipesan sesuai kebutuhan jam kerja, baik untuk pemakaian harian atau pun bulanan.
Pengelola Uluwatu Hub menyadari bahwa fasilitas internet nirkabel menjadi kebutuhan esensial para profesional masa kini. Oleh karena itu tersedia jaringan internet dengan kecepatan hingga 350 mbps di area Uluwatu Hub, sehingga memungkinkan individu di coworking space ini dapat bekerja dengan lebih efektif. Didukung penataan interior dan eksterior yang artistik, seperti sentuhan mural bernuansa khas Bali, dapat mendorong proses kreatif para pengunjung yang berada di area ruang kerja bersama ini.
Hal yang cukup membedakan Uluwatu Hub dengan coworking space lainnya yaitu adanya fasilitas kolam renang yang dapat dinikmati pengunjung. Area ini dapat dimanfaatkan individu di coworking space tersebut untuk melepas penat sejenak sembari kembali memulihkan semangat kerja. Adapun pengguna Private Working Space mendapat akses leluasa untuk bersantai di area kolam renang tersebut.
Tentunya hal yang tidak dapat dilewatkan bagi para pengunjung adalah kualitas cita rasa hidangan di Uluwatu Hub. Pilihan menu yang disajikan beraneka ragam, namun paling dinikmati kudapan ringan yang dapat dinikmati sembari bekerja. Tersedia juga aneka varian kopi dan teh yang siap mengiringi waktu kerja para individu di coworking space ini.
Belajar dan Berkembang
Hal yang melatarbelakangi Komang Sujana Yasa untuk menekuni dunia usaha yaitu keinginan untuk bisa maju lewat kemandirian. Ia pun memiliki harapan, melalui usaha-usaha yang dikembangkan dapat menebar manfaat bagi banyak orang. Salah satunya dengan cara menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat seluas-luasnya. Tentunya dengan cara ini ia pun telah berkontribusi dalam memajukan ekonomi daerah, khususnya di Bali.
Memang bila ditarik ke belakang, Komang Sujana Yasa tidak memiliki histori masa kecil langsung dengan Pulau Dewata. Hal ini lantaran ia lahir dan bertumbuh di daerah transmigran, tepatnya di Sulawesi. Orang tuanya telah merantau melalui program transmigrasi sebelum ia dilahirkan. Sehingga Komang Sujana mengenal khasanah budaya Bali hanya dari kebiasaan serta lewat cerita yang diturunkan dari orangtua dan kakaknya.
Hingga pada saat memasuki masa SMA, barulah Komang Sujana Yasa berkesempatan untuk menetap di kampung halamannya yaitu Pulau Bali. Selama tiga tahun ia bersekolah di SMA Negeri 1 Denpasar yang merupakan sekolah favorit di masa itu. Kemudian ia melanjutkan kuliah ke Jurusan Ekonomi. Di sela waktu kuliahnya ia manfaatkan dengan bekerja sebagai sales properti. Dari sana ia mulai belajar teknik pemasaran dan mengasah kemampuan komunikasi untuk membangun kepercayaan para konsumen.
Setelah itu ia sempat kembali ke Sulawesi untuk mengembangkan bisnis komoditas cokelat. Ia juga sempat ikut dengan seorang teman menjalankan usaha kontraktor umum. Seiring berjalannya waktu, Komang Sujana Yasa mulai mengambil pekerjaan jasa konstruksi sendiri sampai ia dikenal sebagai salah satu kontraktor terkemuka. Selain itu ia juga mencatatkan diri sebagai pengusaha di bidang properti, termasuk memiliki usaha akomodasi. Terakhir barulah ia mencicipi peluang di bisnis kuliner dengan mengembangkan coworking space.
Setelah itu ia sempat kembali ke Sulawesi untuk mengembangkan bisnis komoditas cokelat. Ia juga sempat ikut dengan seorang teman menjalankan usaha kontraktor umum. Seiring berjalannya waktu, Komang Sujana Yasa mulai mengambil pekerjaan jasa konstruksi sendiri sampai ia dikenal sebagai salah satu kontraktor terkemuka. Selain itu ia juga mencatatkan diri sebagai pengusaha di bidang properti, termasuk memiliki usaha akomodasi. Terakhir barulah ia mencicipi peluang di bisnis kuliner dengan mengembangkan coworking space.