Gemilang Di Bisnis Horeca
Pertumbuhan industri horeca (hotel, restaurant, dan cafe) di Bali saat ini menunjukkan adanya geliat positif di sektor pariwisata. Adanya peningkatan industri horeca dari segi kuantitas maupun kualitas dari tahun ke tahun membuktikan bahwa Bali tetap menjadi primadona wisata di dunia. Hal inilah yang memantapkan A.A Bagus Adhi Wirya untuk tetap setia menggeluti usaha di industri ini.
“Bali selalu unggul dalam urusan hospitality. Kita sudah memiliki modal itu sejak awal,” ujar A.A Bagus Adhi Wirya. Pria yang akrab disapa Gung Adhi ini menuturkan bahwa ia kerap mengamati bentuk pelayanan di berbagai hotel baik di dalam negeri maupun mancanegara. Menurutnya, hospitality (keramahtamahan) di Bali selalu nomor satu di dunia dan belum mampu tersaingi.
Gung Adhi mulai melirik peluang di bisnis hospitality terutama bidang akomodasi perhotelan sejak Sang Ayah, Ir. I Gusti Gde Masputra dan kedua kakaknya sudah terlebih dahulu terjun ke bidang tersebut. Awalnya, ayahnya yang merupakan tokoh pertambangan yang berkiprah di kancah nasional, pensiun dari profesinya. Kemudian di tahun 1983 mulai menggarap sektor pariwisata terutama di bisnis perhotelan.
Mengikuti jejak saudara-saudaranya yang ikut membantu usaha Sang Ayah, Gung Adhi pun segera menyusul setelah ia menamatkan kuliahnya di Amerika. Latar belakang akademik di bidang ekonomi manajemen membuatnya dipercaya memegang peranan di bagian akunting.
Peluang di FnB
Setelah melalui pasang surut bisnis akomodasi, Gung Adhi mulai mengembangkan sayap usaha keluarganya ke bidang food and beverage (FnB). Sebuah tempat makan di kawasan wisata Jalan Padma, Legian bernama Mozarella Restaurant didirikan pada tahun 2009.
Mozarella menawarkan konsep tempat makan yang nyaman dengan makanan yang tidak sekedar enak, namun berbahan baku berkualitas. Selain itu ia menawarkan harga yang cukup reasonable alias ramah di kantong. Karena itulah, restoran ini cukup diminati wisatawan yang tengah berkunjung ke wilayah Kuta. Menurut pria kelahiran Jakarta, 21 Juli 1979 ini, pada waktu itu belum banyak bisnis serupa yang menawarkan branding semacam itu. Sehingga bisa dikatakan restorannya menjadi pionir bagi pengembangan restaurant di kawasan Legian.
Saat ini Mozarella Restaurant telah berkembang dengan dibukanya beberapa cabang di kawasan pariwisata lainnya di Bali. Pertama di Jalan Petitenget, kedua di Jalan Melasti-Legian Kelod, dan ketiga di Seminyak. Selain itu ada pula Mozarella By the Sea yang merupakan restoran di dalam The Bandha Hotel and Suites. Hotel ini juga merupakan salah satu properti yang dikelola Gung Adhi beserta keluarganya.
Berikutnya, Gung Adhi ingin menyasar pangsa pasar yang agak berbeda. Bila restorannya di Legian dan sekitarnya menyasar segmentasi turis asing maupun turis domestik, lain lagi dengan tempat makan yang didirikannya di Denpasar. Tempat makan yang mengusung konsep casual dinning ini menargetkan pangsa pasar milenial di Kota Denpasar. Diberi nama Warung Modus, dengan harapan nama tempat makan ini familiar di telinga masyarakat.
Warung Modus menawarkan menu makanan khas nusantara meski pun ada pula pilihan menu masakan western. Salah satu signature dish yang patut dicoba bila berkunjung ke tempat ini adalah menu Bakmi Modus. Ada pula menu lainnya seperti soto ayam, bubur ayam, nasi goreng, dan ayam sambal matah.
Tentunya momen bersantap tidak akan lengkap bila belum didukung oleh minuman pelepas dahaga. Salah satu varian menu yang cukup menggelitik para penikmat kopi adalah avocado espresso. Minuman ini merupakan hasil padu padan kopi dengan alpukat lalu diberi tambahan es krim vanilla di atasnya. Rasanya yang unik membuat menu ini cukup diminati para pengunjung.
Cermat
Berbisnis kini menjadi passion sekaligus karir menjanjikan yang digeluti Gung Adhi. Baginya, menjalankan suatu bisnis dapat membuatnya keluar dari zona aman sekaligus memacu adrenalinnya. Diakuinya bahwa semangat berkobar adalah suatu hal yang patut dimiliki oleh seorang pebisnis. Namun jangan lupa jika semangat itu mesti dibarengi dengan sikap kecermatan.
Gung Adhi melihat saat ini adanya kecenderungan anak muda berbisnis. Tentu hal ini sangat diapresiasi olehnya. Ia mengingatkan pentingnya menjalankan bisnis disertai kecakapan dalam mengelola finansial. Meskipun sebuah usaha dimulai dari modal besar, namun tanpa pengelolaan keuangan yang baik, sebuah bisnis akan mudah rapuh dan akhirnya pun runtuh. Begitu pula sebaliknya, sebuah usaha yang dimulai dari modal minim, bila sistem keuangannya sehat maka usaha tersebut akan mampu bertahan bahkan bisa melampaui pencapaian yang lebih tinggi.