Gaungkan Pesona Karya Desainer Fashion Lokal ke Pasar Global
Kerap diarahkan oleh orang tua untuk mengikuti jejak karir sang ayah sebagai PNS, Ni Pande Putu Desi Astriani justru menemukan minat di bidang entrepreneurship. Sejak di masa sekolah sudah menekuni dunia usaha, berkat ketekunannya ia sukses merambah bisnis fashion. Di usia relatif muda ia berhasil melahirkan brand fashion tersendiri yang mampu bersaing dengan brandbrand besutan perancang dari luar negeri dengan mengusung nama Nataoka.
Layaknya orang tua yang menginginkan segala hal terbaik untuk sang buah hati, demikian pula orangtua Ni Pande Putu Desi Astriani. Salah satu yang diharapkan pada perempuan kelahiran 31 Desember 1992 ini adalah untuk bisa mengembangkan karier yang menjamin masa depannya. Oleh karena itu, Desi akhirnya mengikuti saran orang tua untuk menimba ilmu di Fakultas Hukum dengan harapan kelak dapat meraih karier yang layak. Namun setelah dijalani, Desi mengalami perang batin antara tetap mengikuti arahan orang tua atau mengikuti kata hati pribadi. Memang sejak di bangku sekolah, Desi telah menunjukkan passion berwirausaha. Terlebih ia memang suka menjahit serta merancang busana yang merupakan keahlian menurun dari sang ibu. Selama menjalani masa-masa kuliah, Desi mengisi waktunya dengan berbisnis kebaya. Dari sana ia semakin yakin bahwa pekerjaan sebagai entrepreneur juga tak kalah prospektif dari karier lainnya di sektor formal.
Memulai di Australia
Berangkat dari keinginan menggapai mimpi, Desi mencari peluang untuk mengadu nasib di Australia. Di sana ia tak hanya menambah pengalaman kerja melainkan juga mulai melihat peluang bisnis menjanjikan. Ternyata cukup banyak desainer Australia yang memasarkan produknya ke Indonesia. Dari situ muncul keinginan saat pulang ke Bali ingin memproduksi karya rancangan sendiri serta memasarkannya.
Desi akhirnya merealisasikan keinginan tersebut meski memulai usaha dari skala kecil. Pertama kali memasarkan produk melalui event pasar akhir pekan kemudian mencoba menjual dengan sistem titip di berbagai outlet fashion besar. Ia mengatakan memilih nama Nataoka yang terinspirasi dari nama ayahnya. Desi berkeinginan dapat membesarkan brand tersebut untuk membanggakan orang tua sekaligus membuktikan bahwa ia mampu mempertanggungjawabkan langkah yang telah diambil. Lantaran peminatnya kian banyak, Desi memberanikan diri menyewa satu toko bersama dengan para pengusaha lokal lainnya. Toko pertama itu menjadi saksi perkembangan usaha brand Nataoka yang dirintis oleh Desi. Seiring dengan peningkatan jumlah pesanan, Desi kemudian menyewa toko tersendiri yang berlokasi di Jl. Batu Mejan, Canggu. Selain itu ia juga menyewa lahan seluas 13 are di Tabanan yang dipergunakan sebagai pusat produksinya.
Tembus Persaingan di Luar Negeri
Nataoka menjadi satu dari segelintir toko yang dimiliki oleh pengusaha lokal. Inilah yang menjadi pembeda Nataoka yang membuatnya menonjol di tengah kompetisi bisnis fashion. Tentunya hal ini membanggakan karena kesempatan bagi para desainer lokal untuk dilirik pasar global lebih tinggi tatkala mampu berkompetisi di kawasan industri pariwisata. Terbukti aneka produk pakaian dan perhiasan yang ditawarkan sukses dipasarkan ke segmentasi market wisatawan asing atau kalangan ekspatriat di Bali. Serta melalui pemasaran di website, produk Nataoka kerap diekspor ke berbagai negara.
Selain menarik karena merupakan local-owned clothing line, Nataoka juga diminati lantaran menawarkan produk-produk fashion berkualitas yang dibuat secara manual dari tangan para penjahit lokal. Desi selaku founder Nataoka mengatakan dirinya menggandeng para penjahit di kampung halamannya di Tabanan dalam proses produksi. Hal ini tentunya dapat memicu dampak positif terhadap perekonomian daerah karena berhasil menyerap tenaga kerja. Peran signifikannya dalam membuka lapangan kerja membuat Desi dinominasikan sebagai pengusaha muda terbaik di Bali dan secara mulus meraih predikat juara dalam ajang kompetisi Wirausaha Muda Bali pada tahun 2019. Desi juga pernah berkesempatan membawa produk-produknya seperti baju atasan, terusan, rok dan celana ke berbagai pameran di luar negeri yang tentunya didukung oleh instansi terkait. Kesempatan itu pula menjadi ajang untuk memperkenalkan brand Nataoka lebih luas lagi.
Apa yang dicapai Desi saat ini dahulu hanya sekadar imaji yang tervisualkan dalam gagasan saja. Siapa sangka kini ia mampu mewujudkan secara nyata apa yang diikrarkan sebagai mimpi tersebut. Ia mengaku ada campur tangan kedua orang tua dalam kesuksesannya yaitu dalam bentuk doa, dukungan dan bimbingan. Oleh karena itu ia menggunakan nama orang tua khususnya sang ayah sebagai nama brand, agar menjadi penyemangat dalam bekerja.