Garap Peluang dari Tren Work From Cafe

Cerdas melihat peluang di balik tantangan, itulah kalimat yang dapat menggambarkan sosok entrepreneur muda satu ini. Di saat banyak pelaku usaha yang memilih strategi bertahan di tengah situasi krisis akibat pandemi berkepanjangan, namun tidak yang dilakukan I Gusti Ngurah Bagus Ari Putra. Pria asal Jro Tegeh Kawan di Batu Belig, Badung ini, justru berani menggarap peluang baru dari permasalahan yang muncul di tengah pandemi.

Selama pandemi yang berlangsung sejak tahun 2020, mobilitas masyarakat kian dibatasi. Kebiasaan dan gaya hidup manusia terpaksa berubah, termasuk juga bekerja maupun belajar. Banyak perusahaan maupun lembaga pendidikan yang memigrasikan aktivitas ke ranah digital, sehingga memungkinkan siapa saja tak perlu beraktivitas di kantor atau di sekolah lagi.

Seiring berjalannya waktu, mulai muncul sebuah tren untuk bekerja tidak lagi dari kantor atau pun dari rumah sekalipun. Banyak yang memilih bekerja di ruang publik seperti di café sehingga muncul istilah work from café. Kesempatan ini pun tak diabaikan oleh I Gusti Ngurah Bagus Ari Putra dengan merintis café dan workspace di wilayah Batu Belig.

Gus Ari, demikian pemuda ini disapa, sebelumnya sudah mengantongi pengalaman mengelola bisnis di industri hospitality. Ia mendapat kepercayaan dari orang tuanya dalam mengembangkan usaha properti yang beralamat di Jl. Batu Belig No.99, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung. Hal itu dimulai sejak tahun 2019, di mana dirinya masih berstatus mahasiswa di Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana. Kemudian di tahun 2020, usaha tersebut mengalami penurunan akibat menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke Bali.

Tak mau berpangku tangan, Gus Ari memilih untuk berinovasi dengan mengembangkan area restoran menjadi café dengan konsep workspace. Mengusung nama Granary Café and Workspace, tempat tersebut bukan hanya bisa digunakan untuk bersantap saja. Para pengunjung yang sebagian besar merupakan kalangan ekspatriat maupun wisatawan tersebut dapat memanfaatkan café tersebut untuk bekerja.

“Kami menyediakan fasilitas jaringan internet nirkabel yang dapat menunjang kegiatan bekerja maupun belajar,” ujar Gus Ari.

Pria yang kini tengah melanjutkan studi ke program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini juga mendesain interior café-nya agar semakin nyaman dan instagramable. Tak luput juga dari perhatiannya soal cita rasa makanan yang menjadi sorotan utama sebuah tempat makan. Soal menu makanan dan minuman, ia mempercayakan kepada tim profesional dan berpengalaman di bidang food and beverage.

Menjalankan bisnis bukanlah hal baru yang ditekuni Gus Ari. Ia sudah memiliki jiwa entrepreneurship saat masih sekolah dulu. Pria kelahiran Denpasar 5 April 1997 ini menggarap usaha kaos t-shirt di masa SMP. Hal itu dilakukan lantaran melihat peluang saat kegiatan pembuatan seragam kelas di sekolahnya. Apalagi sang ibu memang berkecimpung di industri garmen. Berawal dari kesuksesan memasarkan baju kaos itu, membuat Gus Ari semakin termotivasi untuk berwirausaha. Kini berbisnis bagi Gus Ari tidak lagi sekadar hobi melainkan tanggung jawab yang harus dipikul karena saat ini banyak orang yang menggantungkan ekonomi mereka lewat usahanya. Karena itu tidak main-main dalam menjalankan usaha dan tetap optimis untuk maju di tengah tantangan pandemi yang belum berakhir ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!