Dari Tren, hingga Aturan Wajib Berbusana Adat Bali, Membawa Keoptimisan Toko Kebaya Tak Akan Lekang oleh Waktu
Membuka usaha toko kebaya, bisa menjadi peluang yang tak kalah memberikan omzet yang menggiurkan dengan bisnis lainnya. Apalagi di Bali sendiri, hampir setiap hari mengenakan pakaian tradisional ini, tak hanya dalam kegiatan upacara adat, tapi juga menjadi tren, bahkan bagian penetapan peraturan baru dari pemerintah daerah untuk dijadwalkan pada hari tertentu, pekerja maupun pelajar di Bali wajib mengenakan busana adat Bali. Novita Dewi sebagai salah satu pemilik toko kebaya yang bernama “Ladinda Shop”, pun ikut excited dan optimis akan fenomena tersebut, bahwa usaha yang ia jalankan akan terus berkembang ke depannya.
Merintis sebuah usaha, tak luput dari kebutuhan modal materi yang harus dipenuhi Novita Dewi. Memiliki latar belakang ekonomi yang sederhana, mengharuskannya melakukan peminjaman modal sebesar Rp 9 juta untuk kontrakan dan untuk barang yang siap dijual membutuhkan modal Rp 3 juta – 5 juta. Sisanya berupa barang pinjaman, untuk pemenuhan toko, bersyukur diberi kepercayaan. Lambat laun, sampai kebaya-kebaya yang ada di toko tak lagi pinjaman, melainkan sudah bisa ia penuhi dari modalnya wanita kelahiran Ulakan, 11 Februari 1990 ini.
Faktor pendukung menjadi toko kebaya sebagai bisnis yang laris manis adalah mulai ditetapkannya peraturan berbusana adat Bali pada hari Kamis dan bertepatan dengan hari purnama. “Biasanya di hari Rabu, sudah mulai ramai yang datang membeli kebaya untuk hari esok, apalagi sekarang sekolahsekolah sudah mulai dibuka,” ucapnya. Bicara soal motif kebaya, Novita Dewi biasanya mengambil masukan dari customer, baru mulai memproduksi sendiri, namun masih dengan jumlah 50 pcs. Kalau banyak diminat, bisa ditambah jumlah produksinya sampai 1.000 pcs.
Selain membuka pasar offline, Ladinda Shop juga merambah ke penjualan online. Nilai plus yang dimiliki Ladinda Shop, “Hasil jahitan kami yang mempekerjakan penjahit Bali, memperhatikan kualitas disesuaikan dengan lekukan tubuh wanita atau press body, sehingga Ladinda Shop cukup percaya diri untuk mengirim kebaya ke swalayan dan butik-butik”. Novita Dewi juga menyediakan bahan kain kebaya belum jadi dan menerima customer yang ingin menjahit di Ladinda Shop. Tak ketinggalan, tak terbatas gender dan usia, Ladinda Shop juga menyediakan kebaya dari usia anak-anak hingga pria dewasa, lengkap untuk berbagai kebutuhan upacara, kasual, seperti kebutuhan pekerjaan, dengan budget terjangkau, baik grosiran (kebaya seragaman) maupun eceran.
Uniknya di balik tren kebaya yang semakin beragam motif dan model, masyarakat Hindu Bali telah memiliki kesadaran tersendiri untuk mengenakan kebaya adat ke pura yang mempertimbangkan estetika. Di sekitar tahun 2018 memang sempat kebablasan dan tidak sesuai dengan pakem yang ada. Sekarang adanya kepedulian pemerintah juga tentang pentingnya memperhatikan berkebaya yang benar dan sopan, masyarakat sudah mengikuti aturan tersebut dan menyesuaikan kebaya dengan kepentingan acara. Hal ini terbukti, di setiap mendekati hari raya suci persembahyangan, Ladinda Shop bisa menjual kebaya berwarna putih, hingga 900 pcs, sedangkan untuk acara pernikahan, masyarakat akan cenderung memilih yang berwarna cerah.
Ladinda Shop kini tak hanya bisa dijumpai di Jl. Kembang Matahari I No.141, Sumerta, Denpasar dan Jl. Tukad Sanghyang No.14, Panjer tapi juga telah membuka cabang terbarunya di Jl. Wr. Supratman No.238 Denpasar. Novita Dewi juga welcome kepada siapa saja yang mau menjadi reseller Ladinda Shop. Berawal dari modal kecil saja dulu, kemudian rajin upload ke media sosial dan jangan cepat menyerah kalau belum ada yang merespons produk kita. Intinya harus tetap konsisten memberikan yang terbaik dalam usaha yang kita jalankan, cepat atau lambat, kesabaran dan keuletan itu pasti akan membuahkan hasil.