Dari Pilihan Alternatif ke Karier Terbaik
Sejak kecil, I Komang Gede Surata, pemilik dari “CV Arta Konstruksi”, sudah diharapkan mengikuti jejak ayahnya yang berprofesi sebagai guru. Namun, ia sudah memiliki minatnya sendiri, dengan masuk ke SMK pada jurusan Teknik Mobil. Ia bermimpi terlibat dalam industri otomotif dan menjadi ahli dalam perbaikan kendaraan. Sayangnya, hasil tes masuk SMK tak menyatakan demikian, hingga akhirnya mencari alternatif lain yakni Konstruksi Bangunan.
Tidak ada yang menyangka bahwa keputusan yang awalnya dianggap sebagai cadangan akan memiliki dampak besar pada karier pria asal Singakerta ini, sesuatu yang tak pernah ia prediksi sebelumnya. Pada saat ia berada di kelas I SMK, Gede Surata berusaha untuk mengikuti pelajaran sebaik mungkin. Ia menunjukkan kemampuan yang cukup baik dalam menggambar secara manual, seperti membuat garis putus-putus, garis melengkung dan dasar-dasar teknik gambar, sehingga ia sering mendapatkan nilai sembilan ke atas di antara teman-temannya. Hingga saat ini, gambar-gambar tersebut masih tersimpan dengan rapi, menjadi salah satu kenangan terbaiknya.
Setelah sempat terbawa suasana pergaulan yang buruk saat kelas II SMK, Gede Surata mulai merasa prihatin melihat kondisi ayahnya yang sakit-sakitan. Hal ini membuatnya menyadari pentingnya memperbaiki diri dan kembali mencapai prestasi seperti saat dia berada di kelas I.
Sebelum ijazah SMK-nya diterbitkan, ia dengan sigap mulai ambil kesempatan bekerja sebagai pemborong. Kebetulan pamannya merupakan seorang tukang ukir batu paras yang memiliki banyak relasi dengan proyek-proyek konstruksi. Gede Surata ditawarkan untuk bekerja sama dengan pamannya dalam sebuah proyek. Meskipun ia menikmati pekerjaannya, ia tidak mau terlalu larut dalam dunia kerja. Karena itu, ia mendapat saran untuk segera melanjutkan kuliah. Gede Surata memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Ngurah Rai, dengan memilih jurusan Teknik Sipil. Sembari berkuliah, ia memilih tetap bekerja di sebuah perusahaan kontraktor sebagai seorang supervisor yang mengawasi para tukang dalam bekerja.
Gede Surata memutuskan untuk mencari proyek secara mandiri, setelah lulus kuliah. Namun, di awal perjalanan karier mandirinya, ada saat-saat di mana semangatnya sempat pudar karena pernah bekerja di sebuah perusahaan dengan mendapatkan gaji tetap. Ia pun sempat beralih menjadi sales. Akhirnya, setelah melewati berbagai tantangan dan dorongan untuk tetap berjuang. Gede Surata kembali pada passion-nya yaitu konstruksi, tanpa ragu ia bahkan membentuk grup dan mendirikan perusahaan konstruksi bernama CV Arta Konstruksi. Dari pengalamannya, Gede Surata belajar, bahwa keberanian adalah langkah awal yang paling penting untuk memulai sesuatu. Meskipun belum sepenuhnya menguasai suatu bidang, ia yakin bahwa dengan ketekunan dan kerja keras, hasilnya akan terlihat di masa depan.