Lika-liku perjalanan hidup memang sulit ditebak. Setiap jalan yang ditempuh seseorang dalam kehidupannya menyimpan sejuta rahasia tentang apa yang sedang menunggu di akhir perjalanan. Namun sebagai manusia, hendaknya kita hanya perlu melakoni hidup sebaik-baiknya. Niscaya, bila kita selalu berpegang pada kebenaran, kejujuran, dan keteguhan, maka kebaikan akan didapati kelak di kemudian hari. Seperti perjalanan hidup I Nyoman Sudi Artawan, seorang pelaut berpengalaman asal Buleleng – Bali. Kepahitan memang acap kali diterimanya sejak kecil. Sempat bekerja sebagai penjual kelapa dipasar Badung, namun berkat ketekunan dan kejujuran yang dimilikinya, kini ia dipercaya memimpin sebuah agen penyalur pekerja di kapal pesiar yakni PT. Ratu Oceania Raya Bali yang telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan kapal pesiar termewah di Dunia.Lika-liku perjalanan hidup memang sulit ditebak. Setiap jalan yang ditempuh seseorang dalam kehidupannya menyimpan sejuta rahasia tentang apa yang sedang menunggu di akhir perjalanan. Namun sebagai manusia, hendaknya kita hanya perlu melakoni hidup sebaik-baiknya. Niscaya, bila kita selalu berpegang pada kebenaran, kejujuran, dan keteguhan, maka kebaikan akan didapati kelak di kemudian hari. Seperti perjalanan hidup I Nyoman Sudi Artawan, seorang pelaut berpengalaman asal Buleleng – Bali. Kepahitan memang acap kali diterimanya sejak kecil. Sempat bekerja sebagai penjual kelapa dipasar Badung, namun berkat ketekunan dan kejujuran yang dimilikinya, kini ia dipercaya memimpin sebuah agen penyalur pekerja di kapal pesiar yakni PT. Ratu Oceania Raya Bali yang telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan kapal pesiar termewah di Dunia.
I Nyoman Sudi Artawan adalah putra ketiga pasangan Ketut Merta dan Wayan Kenak dari Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Ia lahir pada tanggal 1 Desember 1975 di Desa Pelapuan. Setelah ia lahir, orang tuanya memutuskan untuk pindah ke Desa Bongancina, Kecamatan Busungbiu. Orang tua ia tinggal di gubuk dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan kondisi seadanya. Setelah ia menginjak bangku SD (Sekolah Dasar),
orang tuanya membelikan kambing agar ia bisa belajar beternak. Inilah kegiatan mereka di Desa Bongancina untuk membantu orang tua menyekolahkan ia dan adik- adiknya dengan jalan beternak dan bertani.Saat duduk di bangku kelas 3 SMA (tahun ke-3), ia menyempatkan diri untuk kursus bahasa Inggris di Manggala English Course. Sejak itulah, ia terus berlatih dan semakin menyukai bahasa Inggris.Karena orang tua yang tidak bisa membiayai ia untuk melanjutkan ke Universitas, saat itu ia akhirnya hanya bisa menuntut ilmu melalui kursus bahasa Inggris di sebuah lembaga kursus yang bertempat di Denpasar (ILC Anugrah). Sambil kursus, hampir setiap malam ia berjualan kelapa di Pasar Badung untuk membayar
biaya kursus dan Diploma 1 BLKP. Selain itu Ia juga selalu berusaha untuk mencari penghasilan tambahan dengan menjadi Guide di Art Center & Museum Bali sambil melatih kemampuan bahasa inggrisnya. Keluarganya telah mengajarkan ia untuk selalu berusaha melakukan pekerjaan lebih dari satu jenis pekerjaan, sama halnya dengan Ibunya yg saat itu bekerja sebagai pedagang sekaligus sebagai pengrajin sangkar burung. Baginya, ibunya seorang ibu rumah tangga sekaligus pemberi inspirasi dalam berkarya dan berbisnis.
Setelah sekian lama menanti panggilan bekerja, akhirnya Nyoman Sudi mendapatkan pekerjaan. Berkat jalan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, juga karena rajin sembahyang dan karena ketekunannya, maka diterimalah ia di salah satu hotel berbintang 5 terfavorit pada saat itu, yaitu Hotel Nikko Bali di Nusa Dua-Bali sebagai bartender. Akan tetapi hal tersebut tidak bertahan lama karena ia mendapatkan panggilan dari salah satu hotel terkenal pada saat itu, yaitu Hotel Four Season Resort Bali sebagai Bartender.
Pada masa itu, bisa bekerja di Four Season merupakan sebuah prestise tersendiri. Bagaimana tidak, hotel tersebut dikenal sebagai perusahaan yang memberikan gaji paling besar untuk karyawan hotel dibanding dengan hotel-hotel lainya pada saat itu. Dengan gaji yang demikian memuaskan bagi ia, ia bisa membantu orang tua untuk memperbaiki rumah orang tuanya di Desa Bongancina.
Memang pada dasarnya, Nyoman Sudi adalah sosok yang menyukai tantangan dan senang mencoba hal-hal baru. Karena itulah, ia akhirnya mencoba melamar di perusahaan kapal pesiar. Ia memutuskan untuk mengajukan surat lamaran ke beberapa recruiting agency. Dengan berbekal pengalaman bekerja di hotel bintang 5, seperti Hotel Nikko, Rizt Caltton, dan Four Season, ia pun diterima di semua agen yang diajukannya. Ia lulus di perusahan kapal NCL, Disney, Appolo, dan MSC. Akhirnya, pada tanggal 1 Desember 1999, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-24.
Pengalaman demi pengalaman ia dapatkan selama bekerja di kapal pesiar. Nyoman Sudi senantiasa menunjukkan perfoma kerja yang maksimal. Akhirnya, tiga bulan terakhir saat ia bekerja, ia dinobatkan menjadi karyawan terbaik dalam kurun waktu satu bulan dan langsung mendapat kepercayaan dari Miami Company untuk membuka atau men set-up kapal baru berfasilitas gas turbin yang pada saat itu memang sangat dinantikan oleh semua tamu yang ingin berlayar. Ia dikirim ke San Naser (Labule) Prancis untuk menset-up Martini Bar, yaitu sebuah bar yang sangat diminati oleh para tamu dan tentunya merupakan bar terfavorit.
Setelah berasil menset-up Martini Bar di Millenium Ship, ia dipercaya untuk membuka kapal Class Millennium lainnya, seperti Infinity, Submit, Constelation, dan Century . Sejak ia bergabung tahun 1999-2008, penghargaan demi penghargaan ia peroleh di perusahan kapal pesiar Celebrity. Mulai dari penghargaan sebagai karyawan terbaik selama satu bulan, karyawan terbaik selama tiga bulan, hingga sebagai karyawan terbaik selama satu tahun (Employee of the Year 2004).
Sempat mencoba beberapa bisnis, akhirnya, pada bulan Maret 2008, ia di panggil kembali ke Miami office untuk menset-up bar di Solstice kapal baru milik Celebrity. Di sana, ia bertemu dengan management dari Celebrity dan RCCL. Nyoman Sudi tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia langsung saja membicarakan perihal rencananya untuk membuka sekolah bar di Bali. Rencana itu ternyata didukung penuh oleh para petinggi Celebrity dan RCCL. Tak beberapa lama, ia mendapatkan surat penunjukan dari Mrs.Anna untuk membuka agen di Bali .
Ia tiba di Bali membawa misi membuka pelatihan Bartender pada Mei 2008. Ia menamai tempat pelatihan bartendernya dengan nama FBC (Flair Bartender Course) yang berlokasi di Jalan Beringin No 56, Br. Pegending, Dalung-Kuta Utara yang notabene merupakan rumah mertuanya sendiri. Murid angkatan pertama pada saat itu sebanyak 13 orang. Dengan dibantu oleh Ketut Atmaja, 95 % anak asuhnya di terima di perusahan Celebrity Cruise dengan prestasi yang sangat gemilang dan bisa bekerja di Martini bar yang saat itu masih merupakan bar terfavorit.
Rencana pembukaan kantor cabang agen Ratu Oceania Raya Bali, membuatnya harus bolak balik dari Bali ke kantor pusat di Jakarta. Di sana, ia bertemu dengan Mr. Sean Carwithen, Deddy Herfiandi, Toni, Akmal , Dani, dan Opening Staff Ratu Jakarta lainnya. Nyoman Sudi mengaku merasa beruntung medapatkan dukungan penuh dari seorang perempuan cantik bernama Lilik yang tak lain adalah istri tercintanya. Istri ia adalah seorang accounting tamatan salah satu univesitas negeri di Denpasar. Rumah istrinya itulah yang kini diberdayakan sebagai kantor tanpa sewa selama kurang lebih satu tahun.
Kemudian keberuntungan silih berganti datang di kehidupan Nyoman Sudi. Pada Agustus 2009, PT.Ratu Oceania Raya Bali pun bisa berkembang pesat. sehingga saat itu, staff PT.Ratu Oceania Raya Bali pun bertambah. Pada bulan Mei, tepatnya 24 Mei 2010, Nyoman Sudi mendapatkan hadiah seorang putri yang sangat cantik yang diberi nama Honesty Githa Artawan. Sebuah nama yang bagi ia merupakan sebuah landasan dasar dalam berbisnis, yang dalam bahasa Indonesia berarti “kejujuran”.
Dengan sistem dan prinsip bisnis yang ia kembangkan yakni kejujuran dan ide – ide positif yang membangun, maka dibentuknya sekolah kapal pesiar bernama Monarch School yang kini telah memiliki lima cabang di kabupaten-kabupaten yang berrada di Bali, yakni Monarch Dalung, Singaraja, Gianyar, Karangasem, dan Negara. Dengan berdirinya Sekolah Monarch akan sangat membantu program pemerintah dalam hal Pendidikan dan mengurangi penganguran karena Lulusan Monarch telah terbukti disalurkan melalui Agen PT. Ratu Oceania Raya Bali.
Dengan kesibukan yang padat sebagai Direktur Agen Ratu Oceania dan sebagai salah satu pemilik sekolah pariwisata di Bali, yaitu Monarch, ia masih dengan semangatnya menyisihkan waktu untuk menuntut ilmu di salah satu universitas swasta di Denpasar, Jurusan Sastra Inggris. Ia sangat mengharapkan generasi Indonesia khususnya Bali, agar tidak berhenti membiasakan diri untuk terus membaca, belajar, dan selalu memiliki keinginan untuk maju agar mampu memperbaiki tatanan hidup keluarga masing masing, sehinga negara ini yang mempunyai masyarakat dengan ekonomi yang merata. Dengan demikian, negara ini akan menjadi negara sejahtera. Karena, Bangsa yang sejahtera dimulai dari keluarga sejahtera.