Dari Iseng Mencoba Ternyata Selalu Ada Jalan Terbuka
Jiwa wirausaha dalam keluarga I Putu Agus Pranata, sudah terbentuk dari kakek yang memiliki usaha penggilingan padi. Kemudian diikuti oleh ayahnya, dengan membangun koperasi, namun mengalami keterterpurukan. Agus Pranata sebagai anak yang saat itu tidak tahu menahu permasalahan yang dihadapi usaha ayahnya, pun tidak bisa berbuat apa-apa, hanya iseng menyumbangkan sebuah ide.
Setelah tamat kuliah dan mendapat informasi kawannya menjadi mandor di Krisna Oleh-Oleh Blangsinga, Agus Pranata memiliki sebuah ide usaha dan membicarakannya bersama ayahnya. Setelah mendapat persetujuan dukungan, sebuah ide untuk membuka toko besi yang dirasa masih sangat jarang saat itu di Gianyar, pun dilancarkan dengan menggadaikan sertifikat tanah untuk meminjam modal di BPD.
Perjalanan usaha yang tidak semulus yang dibayangkan, Agus Pranata sempat menjadi korban tipu, setelah kepercayaan yang ia berikan kepada salah satu customer-nya. Lulusan dari Jurusan Managemen Informasi STIKI ini, tak mau ambil pusing menganggap kejadian ini sudah menjadi bagian dari proses yang harus dijalani, agar usahanya lebih siap lagi menghadapi problematika maupun tantangan ke depannya.
Sebelum serius membangun usaha, Agus Pranata sudah menghasilkan uangnya sendiri, ia pernah berjualan kelereng saat SD, kemudian saat di bangku kuliah, ia membentuk band music bersama tiga orang temannya dan bermain di kafe-kafe maupun acara pernikahan yang masih aktif sampai saat ini.
Lulus kuliah, Agus Pranata mulai berpikir tidak bisa mengandalkan penghasilan dari band, belum lagi usaha koperasi ayahnya yang terpuruk, mendorongnya untuk berbuat sesuatu yang lebih untuk mengembalikan kestabilan ekonomi keluarga. Tercetuslah mendirikan “Toko Besi Bagus Jaya” yang beralamat di Jl. Pantai Saba, Blahbatuh, Gianyar pada tahun 2018.
Sejak awal, Putu Agus dan ayahnya tak memiliki ilmu maupun pengalaman tentang material yang akan mereka bisniskan. Prosesnya berjalan secara realistis dengan menimba ilmu dari distributor maupun customer, hingga Toko Besi Bagus Jaya cukup percaya diri menangani proyek-proyek yang sebagian besar berupa proyek perumahan.
Toko Besi Bagus Jaya yang menyediakan material di antaranya pipa kotak, siku, atap trimdek, pipa bulat (air), plat esser, virkan ulir, baut dinabol ini, juga terkadang dihadapi kendala kesulitan dalam memperoleh barang, bila distributor luar Bali kehabisan barang. Agus Pranata harus berkeliling Bali untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan, dengan harga yang terjangkau.
Di awal pandemi, Toko Besi Bagus Jaya mampu menjalankan usahanya secara stabil, namun di bulan Juli 2020, barulah terjadi perubahan kondisi, di mana harga barang naik dan tipis ketersediaan. Dalam menyikapinya, Agus Pranata mengaku hanya berupaya menjalaninya sebaik mungkin dan mengikuti alurnya seperti air yang mengalir, astungkara mampu berdiri sampai saat ini melayani pelanggan.
Di usia yang baru menginjak 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara ini masih memiliki cita-cita untuk mengembangkan bisnis di bidang lainnya. Ia berniat untuk membuka kafe dengan konsep bengkel, namun masih terkendala dengan jalur akses dan izin keramaian. Untuk Toko Besi Bagus Jaya sendiri, besar harapan akan membangun area khusus untuk gudang besi dengan jalur yang lebih leluasa bagi truk-truk untuk beroperasi.
Sebagai generasi muda yang telah sukses dengan bisnisnya, Putu Agus ungkapkan hanya berbekal dari dalam diri untuk berani mencoba dan iseng memilih usaha yang tidak memiliki pemahaman sama sekali. Namun seiring berjalannya waktu, bahkan di tengah pandemi, ia selalu mnemukan jalan terbuka untuk menghadapinya. Bisnis terpantau masih berjalan dan pinjaman sebesar 500 juta, berhasil ia lunasi saat pandemi. Berlandaskan pengalaman ini, ia berpesan agar generasi muda, harus mulai berani dan tidak lelah untuk terus mencoba. Bila gagal, coba lagi mungkin di bidang lain, hingga jatah kegagalan tersebut habis dan sampai pada masa Tuhan membukakan jalan-Nya kepada kita.