Daging Premium Terjangkau untuk Berbagai Kebutuhan Usaha maupun Diolah di Rumah
Bersyukurnya Kadek Agustina Anggara Jaya lahir dari keluarga yang termotivasi dalam bisnis. Di mana orangtua sukses memiliki lembaga keuangan, yakni Koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan usaha penggilingan daging. Ia sejak masih menempuh pendidikan S1 Ekonomi Akuntansi, Universitas Udayana, pun sudah mengambil ancang-ancang untuk mulai mengembangkan bisnis supplier daging. Di bawah pengelolaannya, kemudian dibentangkan sayap pendistribusiannya ke restoran dan hotel-hotel bintang 4 dan 5 bahkan sampai di beberapa cafe yang ada di Canggu dan Kintamani pun berhasil dibangun kerjasamanya oleh Angga pada usaha yang bernama “Sapi Lokal Jaya” tersebut.
Tamat sarjana, pria kelahiran Denpasar 22 Agustus 1995 ini, melanjutkan Program Studi Magister Akuntansi – Profesi Akuntan. Kali ini ia sembari bekerja di perusahaan Sukanda Djaya. Lepas dari perusahaan tersebut, wabah pandemi pun masuk ke wilayah Indonesia.
Angga dituntut untuk putar otak dengan kondisi usaha yang mulai tersendat, karena selama Covid-19, banyak restoran yang tutup, Ditambah untuk pembayaran dari hotel, yang sesuai SOP (Standard Operating Procedure) baru cair mendekati tiga bulan dan belum lagi ada beberapa invoice dari hotel yang belum terbayarkan.
Ia pun harus mengambil langkah penyesuaian dan bertahan dalam krisis ini. Ditemukanlah ide, khususnya dari mereka yang ingin makan steak, namun terhalang aturan pemerintah. Angga mengeluarkan produk steak sapi lokal yang bisa diolah di rumah, dengan harga 35 ribu rupiah, dengan berat 200 gram.
Selain menutupi kekurangan pemasukan, ternyata ada peluang baru yang ditemukan Angga, dibalik peristiwa tersebut, yakni membuka toko yang langsung melayani masyarakat akan kebutuhan daging sapi lokal, impor maupun berbagai macam seafood. Karena saat ini, lebih banyak usaha daging import, menyuplai ke supermarket.
Tahun 2020 dirintislah “Sapi Lokal Jaya”, berlokasi di Pasar Anyar Br. Pitik, Pedungan, Denpasar Selatan. Sapi Lokal Jaya menyediakan segala jenis daging lokal mulai dari tenderloin, sirloin, iga, dan berbagai jenis daging import seperti Australian Wagyu, USA Angus Beef, serta beberapa seafood seperti dori, cumi, udang, salmon fillet dan smoked salmon.
Namun ia belum bisa mengirim ke luar pulau, karena dikhawatirkan akan mengurangi kualitas daging yang memakan waktu di pengiriman, jadi saat ini ia hanya melayani pengiriman ke seluruh wilayah Bali dan khusus reseller dapat mengambil pembelian daging dengan minimal 3 kg.
Kesuksesan membuka cabang pertamanya tersebut, disambut Angga membuka lagi cabang kedua di Dalung yaitu “Meat & Co.” yang baru berjalan satu tahun. Saat ditanya apa cita-citanya kedepannya terkait usaha ini, setelah melihat perkembangan trennya, ia justru ingin mendirikan perusahaan food distributor khususnya daging, karena sebagian besar pemilik usaha kuliner, tak bisa ditampik, lebih memilih menggunakan daging kualitas premium, demi mempertimbangkan usaha jangka panjangnya.