Ciptakan Goal yang Jelas dan Berkomitmen dalam Proses Pencapaiannya
Meski masa kecilnya harus menyaksikan kondisi orangtua yang berpisah, I Made Yogi Kurniawan membuktikan dapat menjalani hidup sebagaimana mestinya. Ia tetap berusaha menjalin hubungan baik dengan orangtua, bahkan sempat membantu pekerjaan sampingan ayahnya sebagai makelar tanah yang sekaligus manjadi awal terbuka pikirannya untuk menekuni bidang teknik arsitektur.
Dari obrolan hangat antara ayah dan putranya, pria asal Tabanan ini bertekad untuk melanjutkan kuliah di jurusan teknik arsitektur. Mendengar hal tersebut, ayahnya memberi dukungan dan bekerja lebih keras lagi agar citacita putranya tidak hanya sekedar impian. Ayahnya yang sebelumnya hanya bekerja sebagai perawat, kemudian menyambi sebagai makelar tanah untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, hingga anak kedua dari empat bersaudara ini berhasil masuk di Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Udayana.
Saat berkuliah, ia merasa sangat antusias saat paman yang juga bekerja di bidang kontraktor memesan gambar IMB kepadanya. Namun justru reaksi berbeda diberikan oleh ayahnya, saat menceritakan hal tersebut. Ayahnya khawatir, putranya akan keasyikan menerima pekerjaan di luar studinya, sehingga pendidikannya terbengkalai. Ia pun diminta untuk segera menyelesaikan kuliah, untuk urusan biaya biar menjadi tanggung jawab ayahnya.
Tamat dan berhasil meraih gelar sarjana, Made Yogi kemudian melamar pekerjaan sebagai pelaksana lapangan, padahal diperhatikan dari jurusannya, teknik arsitek lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menggambar desain bangunan dan menjual idenya tersebut kepada klien. Namun ia akui, melakoni pekerjaan langsung ke lapangan, tak hanya duduk di seberang meja, merupakan ide terbaik sebagai karyawan yang baru mulai menapaki bekerja di sebuah perusahaan.
Meski telah bekerja, Made Yogi tidak cepat berpuas diri, ia masih memiliki mimpi untuk bekerja di sebuah perusahaan yang lebih besar, untuk menggapai ilmu dan pengalaman yang lebih luas. Ia pun mencoba mengajukan lamaran dan diterima pada posisi arsitek drafter. Jobdesc yang ia laksanakan, memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada sebelumnya, seperti memegang skala proyek yang lebih besar dan turun ke lapangan meninjau proyek secara langsung.
Tahun berganti tahun, pria kelahiran Tabanan ini menantang diri sekaligus menawarkan perpindahan posisi pada atasannya. Di tahun kedua ia meminta ditempatkan di posisi engineer, kemudian tahun ketiga, ia kembali berganti posisi pada chief engineer. Atasannya pun mengakui kemampuan Made Yogi dalam mengemban posisi yang diminta, sanggup dipenuhi dengan rasa tanggung jawab.
Berawal dari Pemesanan Desain Lemari
Tahun 2005 Made Yogi akhirnya membangun usaha secara mandiri. Meski sempat dilema karena kenyamanan yang diberikan oleh perusahaan, namun ia ungkapkan untuk meyakinkan diri sendirilah yang menjadi sebuah tantangan terbesar. Terlebih bila ia memikirkan kembali bagaimana tantangan merintis karier dari nol hingga menempati posisi jabatan sebagai manager kala itu.
Alumni SDN 5 Bongan ini akhirnya nekat untuk memulai karier kembali dari nol, dengan membangun usaha yang bernama PT Biputra Multi Kreasindo. Didukung istri yang saat itu telah bekerja di perusahaan swasta, sebagai accounting, setidaknya ada anggaran yang masuk ke rumah tangga untuk makan sehari-hari, selagi ia mendapatkan customer untuk proyek perusahaan yang berlokasi di Jl. Gunung Gede, Gg Maja No 1, Padangsambian, Denpasar Barat tersebut.
Ada kisah unik saat PT Biputra Multi Kreasindo yang bergerak di bidang desain berbagai macam perabotan rumah tangga ini, memperoleh customer pertamanya. Saat itu, ada seorang bapak yang meminta untuk dibuatkan sebuah lemari, namun sebelumnya bapak tersebut sudah sempat ke workshop yang berlokasi tepat depan kantor PT Biputra, namun bapak tersebut disarankan untuk datang kantor Made Yogi saja.
Melihat ada rezeki yang datang, Made Yogi dengan senang hati menerima kedatangan customer pertamanya tersebut dan berupaya memberikan hasil karya yang terbaik. Setelah puas dengan hasil yang diberikan, siapa yang menyangka ternyata kedatangan customer dengan penampilan yang sederhana tersebut, menjadi sebuah awal membuka pintu rezeki perusahaan.
Semenjak bapak tersebut kembali datang ke PT Biputra dan menawarkan beberapa proyek selanjutnya, perputaran kedatangan klien mulai menghampiri perusahaannya. Kesibukan yang mulai dirasakan, membuat Made Yogi mulai membentuk tim manajemen perusahaan. Beruntung ia yang sempat memegang posisi manager dan memiliki bekal ilmu manajemen dalam pengaplikasiannya.
PT Biputra Multi Kreasindo yang telah berjalan dan mampu bertahan selama 12 tahun, berharap ke depannya akan diteruskan oleh salah satu anak Made Yogi. Namun bila mereka telah memiliki pilihan bidang yang mereka sukai, sebagai orangtua ia patut memberi dukungan dan motivasi. Seperti masa kecilnya dahulu, di mana ia termotivasi untuk rajin belajar dan masuk ke sekolah negeri karena telah dijanjikan oleh ayahnya sebuah hadiah.
Bagi Made Yogi, itu bukanlah kesan memanjakan yang dididk dari ayahnya, melainkan menciptakan goal, agar ia lebih bersemangat untuk berjalan kedepan. Dengan memiliki perencanaan tujuan hidup yang jelas, kita tidak akan membuang energi secara percuma dan tidak ada kemungkinan besar akan “tersesat”. Namun yang patut diingat, bila sudah menciptakan goal, berarti kita siap berkomitmen untuk selalu memberikan upaya yang terbaik, di setiap langkah yang diambil dalam perjalanan proses tersebut.