Cegah dan Kurangi Kolestrol Jahat Dengan Beberapa Langkah Berikut ini

Kolesterol adalah substansi yang diproduksi oleh hati dan terbentuk karena konsumsi produk hewani, seperti daging-dagingan, susu, dan telur. Mengonsumsi lemak jenuh, lemak tak jenuh dan gula bisa meningkatkan kadar kolesterol.

Kolesterol pun memiliki tipe berbeda. Ada kolesterol HDL yakni kolesterol baik yang memberi manfaat bagi tubuh. Ada pula kolesterol LDL, yang ketika teroksidasi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, serta stroke. Kolesterol LDL yang teroksidasi cenderung akan menempel pada dinding arteri, dan membentuk plak yang menyumbat pembuluh darah.

Meski kamu memiliki angka kolesterol LDL tinggi, hanya dengan cermat memilih makanan, kamu bisa menurunkan risiko penyakit.

1. Makanan kaya serat 

Soluble fiber atau serat yang mudah larut bisa ditemukan pada kacang-kacangan, biji-bijian utuh, apel, sitrus, dan lainnya. Manusia kekurangan enzim yang cukup untuk menghancurkan serat larut. Sehingga, makanan tersebut masuk ke dalam saluran pencernaan, menyerap air, dan membentuk pasta tebal.

Selama perjalanannya dalam tubuh, serat larut menyerap cairan empedu, yaitu substansi yang diproduksi oleh hati untuk menghancurkan lemak. Baik serat maupun cairan empedu tersebut akan dikeluarkan lewat kotoran. Cairan empedu terbentuk dari kolesterol.

Jadi, ketika hati perlu memproduksi lebih bnyak cairan empedu, hati akan menarik kolesterol dari dalam pembuluh darah. Hal ini membuat tingkat kolesterol menurun secara alami.

2. Makan sayur dan buah

Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran adalah cara mudah menurunkan tingkat kolesterol jahat. Sejumlah studi menunjukkan, orang dewasa yang mengonsumsi sedikitnya empat porsi buah dan sayuran setiap hari, bisa menurunkan hingga enam persen kolesterol LDL, ketimbang mereka yang mengonsumsi kurang dari dua porsi perhari.

Buah dan sayur juga mengandung antioksidan tinggi yang bisa mencegah kolesterol LDL teroksidasi dan membentuk plak di dinding arteri. Penurunan angka kolesterol dan efek antioksidan dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Penelitian juga menemukan, orang-orang yang mengonsumsi buah dan sayur mengalami penurunan risiko terbentuknya penyakit jantung hingga 17 persen risiko lebih rendah dalam 10 tahun. Capaian itu dibandingkan langsung dengan orang-orang yang tak mengonsumsi buah dan sayuran.

3. Konsumsi lemak tak jenuh

Ada dua jenis lemak yang terkandung dalam makanan, yakni lemak jenuh dan tak jenuh. Penelitian menunjukkan, mengganti konsumsi lemak jenuh dengan lemak tak jenuh bisa mereduksi total kolesterol hingga sembilan persen dan kolesterol LDL hingga 11 persen dalam delapan minggu.

Sejumlah studi jangka panjang juga menemukan, orang-orang yang mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh, dan lebih sedikit lemak jenuh cenderung memiliki tingkat kolesterol lebih rendah. Makanan seperti alpukat, buah zaitun, minyak ikan, dan kacang-kacangan kaya akan lemak tak jenuh sehingga membawa banyak manfaat ketika dikonsumsi rutin.

4. Hindari gula tambahan

Terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan juga bisa meningkatkan kolesterol. Sebuah studi menemukan, orang dewasa yang 25 persen konsumsinya berasal dari minuman dengan kandungan sirup fruktosa jagung tinggi akan mengalami peningkatan kolesterol LDL hingga 17 persen hanya dalam dua minggu.

Lebih lanjut, fruktosa meningkatkan oksidasi partikel kolesterol LDL yang menyebabkan penyakit jantung. Asosiasi Jantung Amerika Serikat merekomendasikan konsumsi tidak lebih dari 100 kalori (25 gram) gula tambahan per harinya untuk wanita dan anak-anak.

5. Makan lebih banyak kedelai

Kacang kedelai kaya akan protein dan mengandung isoflavon, komponen berbasis tumbuhan yang memiliki struktur sama dengan estrogen. Penelitian menemukan, protein pada kedelai dan isoflavon memiliki efek penurunan kolesterol dan mampu menurunkan risiko penyakit jantung.

Konsumsi kedelai setiap hari setidaknya dalam sebulan mampu meningkatkan kolesterol HDL hingga 1.4 mg/dL dan mereduksi kolesterol LDL hingga sekitar 4 mg/dL. Kedelai yang minim proses, seperti susu kedelai, akan lebih efektif dalam menurunkan kadar kolesterol ketimbang kedelai yang diproses.

6. Minum teh hijau

Teh hijau dibuat dengan cara memanaskan dan mengeringkan daun tanaman kamellia sintesis. Daun teh hijau bisa direndam dalam air untuk disajikan menjadi teh hangat atau dijadikan bubuk teh yang dicampurkan menjadi matcha.

Dari 14 studi sejenis, ditemukan bahwa konsumsi teh hijau setiap harinya dalam sekitar dua minggu dapat menurunkan total kolesterol sekitar 7 mg/dL dan kolesterol LDL sekitar 2 mg/dL.

Teh hijau juga kaya akan antioksidan sehingga mampu mencegah oksidasi kolesterol LDL dan pembentukan plak pada dinding arteri. Minum sedikitnya empat gelas teh hijau per hari akan melindungi kita dari penyakit jantung. Namun, konsumsi segelas teh hijau saja sudah cukup mereduksi risiko penyakit jantung hingga sekitar 20 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!