Bukan Cuma Soal Uang Pebisnis Kuliner yang Mengutamakan Kesejahteraan Orang Lokal

Meskipun hanya memiliki pendidikan dasar, seseorang telah berhasil membuktikan bahwa ia mampu membangun karier yang sukses dengan tekad dan kerja keras. Pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan sejak usia belia dari berbagai pekerjaan sebelumnya, membantu untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam dunia kerja. Ini adalah salah satu kisah Bernard Chew yang membuktikan bahwa pendidikan formal bukan satu-satunya jalan untuk sukses. Dengan tekad dan kerja keras, seseorang dapat mengembangkan keterampilan dan membangun karier yang sukses di bidang yang diminati.

Bernard Chew

Bernard Chew, hanya menyelesaikan pendidikannya sampai bangku Sekolah Dasar, meski memiliki orang tua angkat yang berprofesi guru. Namun ia tidak tertarik untuk melanjutkan pendidikan dan mulai bekerja sebagai karyawan part time di sebuah restoran cepat saji pada usia 13 tahun. Seiring bertambahnya usia, memotivasi Bernard untuk mencoba berbagai jenis pekerjaan yang ia pelajari secara otodidak. Ia pernah menjadi penyanyi di sebuah kafe dan Disc Jockey (DJ) selama dua tahun. Selama bekerja sebagai DJ, ia sekaligus berkesempatan belajar tentang lighting design dan tertarik untuk menekuni bidang tersebut dan berhasil membangun kariernya sebagai seorang Lighting Designer yang cukup sukses. Ia pernah terlibat dalam event Sea Games tahun 1997 di Jakarta dan 2011 di event yang sama, berlokasi di Palembang.

Sampai akhir tahun 2015, Bernard memilih untuk beralih ke bidang memasak karena tubuhnya semakin tidak kuat untuk bekerja dari pagi hingga tengah malam sebagai Lighting Designer. Berkat kemampuan memasak yang cukup mumpuni dan terinspirasi oleh ibu angkatnya, Bernard memulai karier barunya di dunia kuliner. Meskipun telah berusaha keras, ia merasa bahwa rasa masakannya belum bisa menyamai olahan tangan sang ibu. Namun hal itu tidak menghalangi semangat Bernard untuk terus mengembangkan kemampuan memasaknya, dengan berlatih dan belajar teknik memasak yang berbeda serta mengeksplorasi berbagai bahan dan resep kuliner.

Restoran “Little Singapore by Chef Bernard” yang beralamat di Jl. Umalas I, Gg. XXV No. 8B, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, dikenal karena setiap hidangannya adalah hasil masakan Chef Bernard sendiri, sesuai dengan namanya “By Chef Bernard”. Staf lain hanya membantu dalam operasional dan melayani pengunjung. Dalam proses memasak, Chef Bernard tidak menggunakan MSG, minyak atau garam, sehingga hasilnya tidak hanya sehat, tetapi juga menggugah selera bagi penggemar seafood.

Namun banyak pengunjung yang menyayangkan kuliner ini tidak berada di pinggir jalan utama, karena pasti akan lebih ramai. Bagi Bernard, lokasi restoran tidak terlalu penting jika hidangan yang disajikan dapat memukau hati para pengunjung. Ia yakin bahwa jika hidangannya memang lezat, para pengunjung akan rela untuk mencarinya dan bahkan masuk ke gang kecil sekalipun untuk menikmati makanan tersebut kembali. Terlebih di usianya yang akan menginjak 54 tahun, Bernard tidak lagi hanya berorientasi pada uang semata, melainkan lebih mengutamakan kenikmatan, kedamaian sembari melibatkan orang lokal dalam bisnisnya.

Ya, belajar dari pandemi Covid-19, bisnis pariwisata di Bali tak bisa mengandalkan turis asing sebagai sumber pendapatan utama. Berkat orang lokal, banyak bisnis yang terselamatkan dan turut membantu menghidupkan kembali perekonomian daerah. Bernard pun hanya menargetkan customer turis asing sebesar 0,05% saja, ditambah ia juga mempekerjakan seluruh stafnya hanya orang Bali, karena orang lokal yang telah mendukung bisnisnya, seharusnya dihargai dan diberikan peran yang lebih signifikan dalam mengembangkan bisnis tersebut.

Bernard menegaskan, seharusya pariwisata Bali takkan terguncang meski tanpa wisatawan internasional. Bila pemerintahnya fokus pada wisatawan domestik, baik dalam pelayanan maupun mengembangkan potensi wisata lokal yang masih belum dikenal oleh wisatawan domestik. Wisatawan domestik dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengunjungi tempat-tempat wisata baru dan mendukung sektor pariwisata Bali secara lokal. Bali memiliki keindahan alam yang luar biasa, seperti pantai, gunung, sawah dan budaya yang unik dan khas.

Banyak pilihan wisata baru yang dapat dikembangkan di Bali yang bisa menarik wisatawan lokal untuk berkunjung. Dengan memanfaatkan potensi wisata lokal, dan memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan pariwisata Bali, sektor pariwisata Bali dapat terus berkembang meskipun tanpa wisatawan internasional. Hal ini juga dapat membantu mengurangi ketergantungan Bali pada wisatawan internasional dan menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih baik di masa depan.

Namun dalam menyikapi situasi yang sudah terlanjur terjadi, hal terbaik yang bisa dilakukan bagi bisnis pariwisata ialah lebih memperhatikan orang lokal dan memberikan peran yang lebih signifikan bagi mereka. Dengan cara mendukung orang lokal dan menjalin kerja sama yang baik dengan mereka, maka bisnis pariwisata di Bali dan di seluruh Indonesia dapat tumbuh dan berkembang lebih baik lagi. Oleh karena itu, kita semua harus saling mendukung satu sama lain dan berjuang bersama untuk keluar dari krisis ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!