Berprestasi di Non-Akademik, Disiplin dalam Pendidikan

Selama mengenyam pendidikan dari SD hingga SMA, drg. Dody sudah terbiasa dididik disiplin dalam menerapkan waktu belajar. Namun tak hanya jalur prestasi akademik, ia juga meraih prestasi tingkat nasional di olahraga sepak bola. Potensi terpendam lainnya, ia terpilih dalam kegiatan Porjar (Pekan Olahraga Pelajar) mewakili SMPN 4 Denpasar, dalam cabang atletik, seperti lari, lari estafet dan lompat tinggi dengan meraih peringkat ke-II Porjar Denpasar.

Sebelum tamat dari SMAN 3 Denpasar, drg. Dody mendapat brosur try out di Kedokeran Gigi, Universitas Mahasaraswati yang membuatnya kembali mengingat masa kecilnya, yang sempat tertarik dengan peran profesi tersebut. Dengan pertimbangan matang, ia mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan keilmu tersebut, namun orang tua masih belum yakin akan keputusannya, karena waktu menempuh pendidikan yang dibutuhkan tidak singkat. Singkat cerita, drg. Dody yang terus berupaya meyakinkan orang tua, akhirnya resmi menjadi mahasiswa. Ia pun mampu menyelesaikan tahap demi tahap syarat pendidikan selama 6 tahun, tepatnya ditahun 2014, ia lulus dan menyandang gelar dokter gigi.

drg. Dody kemudian bekerja sebagai PTT (Pegawai Tidak Tetap), di Puskesmas Banjarangkan 2, Desa Banjarangkan, Klungkung pada tahun 2015, sekaligus membuka praktik pribadi di Denpasar. Tiga tahun berselang, ia memutuskan pindah lokasi praktik, karena lokasinya yang rawan banjir, bergabung dengan sebuah Praktik Bersama dan merintis “D&Y Dental Care” bersama istri, yang juga merupakan dokter gigi. D&Y Dental Care berlokasi di alamat Jl. Kecubung no.36. Menjelang memasuki dunia pernikahan, ia pindah tugas ke Puskesmas Denpasar Barat 2 sebagai PTT dan fokus dengan praktek di D&Y Dental Care dan ia juga saat ini bagian dari Tim Penanganan Covid-19 di Puskesmas Denpasar Barat 2.

Kondisi pandemi yang masih menghantui masyarakat untuk pergi ke fasilitas kesehatan, dari pihak PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) menerapkan aturan baru untuk diperbolehkan membuka praktek kembali, dengan syarat mempersiapkan APD (Alat Pelindung Diri), sterilisasi ruangan dan peralatan yang dgunakan. Kendala tersebutlah yang sempat dialami drg. Dody dan rekan-rekan di DnY Dental Care.

Di balik peristiwa ini, sekaligus memberikan hikmah positif bagi para praktisi dokter gigi khususnya, yakni peningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut. drg. Dody pun menegaskan, bahwa pola hidup sehat itu, tak hanya dari makan teratur, istirahat yang cukup dan berolahraga. Kontrol rutin kesehatan tubuh dan kesehatan gigi juga penting untuk diperhatikan. Rongga mulut yang merupakan gerbang masuk makanan ke seluruh tubuh, juga wajib kita jaga kesehatannya, sehingga peluang terjadinya bakteremia tidak ada, yang bisa menyebabkan penyakit mulut dan gigi, serta penyakit sistemik lainnya. “Lakukan kontrol rutin setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi atau fasilitas pelayanan kesehatan”, ucap drg. Dody.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!