Berpeluang di Tengah Pandemi Kisah Keberhasilan Wayan Tarpa dalam Bisnis Manajemen Properti

Lahir sebagai anak pertama dari 4 bersaudara, dengan latar belakang orang tua sebagai seorang pengusaha perkebunan di daerah Kintamani, yang mana Kintamani juga menjadi salah satu tujuan pariwisata membuat Wayan Tarpa setelah tamat Sekolah Menegah Atas angkatan ke-III di SMA 1 Susut Bangli ingin mencoba belajar lebih di bisnis pariwisata dan perhotelan dengan melanjutkan kuliah di salah satu kampus ternama di Bali. Berbekal dengan ilmu yang di kenyam selama masa perkuliahan dan keuletan selama mengikuti job training di hotel berbintang di Sanur dan Seminyak, Wayan Tarpa mendapatkan tawaran untuk bekerja di tempat ia pernah melakukan kerja praktik industri sebagai driver dan bellboy sebelum menyelesaikan kuliahnya di salah satu hotel bintang 5 di Seminyak Bali.

Akhirnya setelah 2 tahun kuliah dan sambil bekerja, Wayan Tarpa berhasil menamatkan diri sebagai mahasiswa Diploma II jurusan Akomodasi Perhotelan. Setelah selesai kuliah, ia melanjutkan bekerja di tempat yang sama dan terus mendapatkan promosi dari bagian Reservasi, ke bagian Guest Relation dan terakhir di bagian Guest Service Agent. Setelah 9 tahun bekerja, kemudian ia pindah ke beberapa tempat kerja lainnya untuk berkarier di bagian Front Office dan Sales Marketing Department. Mengetahui perkembangan pariwisata yang dinamis dengan didukung internet dan digital marketing yang mulai masuk ke industri pariwisata di Indonesia, Wayan Tarpa menyadari bahwa pentingnya kita untuk terus belajar akan perubahan pariwisata untuk bisa mencapai posisi karier dan pengalaman yang lebih tinggi ke depannya.

Kemudian Wayan Tarpa mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan salah satu manajemen vila yang terdiri dari 28 suites dan 19 villa sebagai Front Office Supervisor. Setelah setahun, Wayan Tarpa diangkat menjadi Villa Manager dan kemudian ditarik untuk bergabung dan fokus di corporate sebagai E-Commerce Manager dari tahun 2012–2016. Pada tahun 2016-2020 dia membentuk manajemen sendiri bersama beberapa rekannya dan memegang posisi sebagai Director of Sales and Marketing. Krisis Pandemi yang terjadi di awal tahun 2019 membuat seluruh Industri pariwisata di Bali mati suri, dan juga berdampak pada semua lini di manajemen yang akhirnya memutuskan untuk jalan masing-masing selama Pandemi. Dari bulan Agustus 2020, beberapa pemilik vila atau hotel yang masih bertahan, kemudian meminta bantuan kepada Wayan Tarpa untuk di bantu dipasarkan dan dikelola.

Banyak pembelajaran yang terjadi di masa pandemi yang membuat Wayan Tarpa berpikir lebih “Berani dan Out of The Box“. Salah satunya pada bulan Maret 2021, Wayan Tarpa memberanikan diri dengan pengalaman dan jiwa bisnis yang dimiliki, Wayan Tarpa percaya dan fokus untuk bisa berdiri sendiri membuka bisnis di manajemen hotel dan vila dengan nama Samhita Bali. Dimulai dengan 4 properti, Samhita Bali berfokus pada pengelolaan sales dan marketing. Di mana tugas utama adalah untuk melakukan proses pemasaran dan penjualan di seluruh offline atau online agent untuk mencapai target revenue yang ditentukan oleh pemilik properti.

Kejujuran dalam berbisnis dan komunikasi yang terbuka membuat keberhasilan tiap bulannya untuk kinerja dari Samhita Bali dalam pencapaian penghasilan yang sudah ditentukan. Kepercayaan pemilik properti pun bertambah hingga Samhita Bali terus direkomendasikan dari satu pemilik ke pemilik properti lainnya. Selama kurang lebih 6 bulan, properti Samhita Bali bertambah menjadi 12 dan kurang dari setahun Samhita Bali memperoleh kepercayaan untuk mengelola 30 properti yang terdiri dari vila, hotel, glamping, huts dan guesthouse yang menyebar di seluruh Pulau Bali. Tidak hanya itu, melalui Samhita Bali, Wayan Tarpa juga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk para pelaku pariwisata dari bagian reservasi, e-commerce, sales, graphic design dan digital marketing.

Dengan tujuan menjadi salah satu manajemen properti yang terpercaya dan besar di Bali, Wayan Tarpa tetap fokus untuk pengembangan lebih baik dari sisi kinerja karyawan dan perusahaan, agar tetap bisa mencapai target dan tujuan dari perusahaan. “Berani, Jujur dan Kerja Keras” adalah salah satu tips dibalik keberhasilan sosok Wayan Tarpa berjuang di masa pandemi hingga memiliki usaha manajemen sales dan marketing bernama SAMHITA BALI.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!