Berdamai dengan Inner Child Kini Ni Luh Nyoman Warsini Bertransformasi menjadi Ibu yang Sukses Berkarier

Miss Ayik, merupakan panggilan akrab Ni Luh Nyoman Warsini baik di rumah, di sekolah, ataupun di kalangan teman-temannya. Miss Ayik adalah anak ke tiga dari dua bersaudara, yang bertempat tinggal di Br. Ambengan, Peliatan, Ubud. Sebelum menjadi pengusaha muda seperti saat ini, sempat memiliki pengalaman mengabdi di SDN 2 Peliatan sebagai tenaga honorer dan kemudian menjadi pegawai cleaning service di sebuah vila di Pejeng.

Miss Ayik dikenal sebagai Founder Yayasan Krisna Computer, Tunjung Sari School, di mana perusahaan ini bergerak di bidang pendidikan, selain itu ia juga memiliki sebuah restoran yang bergerak dibidang makanan korea yang bernama Samwon Grill Yakiniku. Sejak kecil Miss Ayik sudah terbiasa dengan kehidupan keras dengan membantu perekonomian orang tua, yang pada saat itu ayah sebagai pesuruh di sebuah sekolah dan ibu berjualan banten. Selain terbiasa dengan kehidupan yang otoriter dari kedua orang tua, tentunya hal tersebut sangat berguna dan membantu kehidupannya sampai saat ini, karena banyak ilmu yang secara tidak langsung didapatkan dari kedua orang tuanya. Adapun sikap orang tua yang sangat disiplin, menghargai waktu, mandiri, serta tidak tergantung kepada orang lain, adalah sikap berjuang yang ditanamkan pada dirinya sejak kecil, sehingga sangat membentuk Miss Ayik menjadi seorang yang independen seperti sekarang ini. Tentunya dari semua didikan tersebut, ia sangat bersyukur mempunyai ayah dan ibu dibalik sikap yang diterapkan kepadanya, namun memiliki hikmah yang sangat luar biasa dalam hidupnya. Walaupun mungkin ada beberapa sikap orang tua yang membuat kecewa, namun itu sebuah kewajaran karena untuk kebaikan ke depannya. Maksud dan tujuan didikan tersebutlah, yang ternyata secara tak langsung menumbuhkan jati dirinya menjadi wanita yang independen dari segi karier, di tengah masifnya budaya menyama braya di tanah Hindu Bali.

Dari Membuka Bimbel hingga Playgroup

Memasuki masa pendidikan, Miss Ayik mengawali sekolah di SMSR, yaitu sekolah seni yang ada di Batubulan. Selama menimba ilmu di sana, tak pula luput darinya untuk tetap membantu orang tua berjualan canang. Dibalik semua kehidupannya itu, Miss Ayik juga selalu menyempatkan untuk menghibur dirinya melalui hobi favoritnya yakni membaca buku serta menggambar.

Waktu terus berlalu hingga lulus SMU, Miss Ayik mendapat beasiswa dari sekolah untuk melanjutkan ke jenjang kuliah di Binus Center. Saat itu Miss Ayik menjalani kuliah sambil bekerja. Ia bekerja di sebuah vila sebagai cleaning service dan mengisi sampingan mengajar les komputer dari rumah ke rumah. Lulus D3 Teknologi Informasi di Universitas Binus Nusantara (mitra STIKOM), kemudian melanjutkan di S1 Program Keguruan Sekolah Dasar (PGSD) atas saran ayahnya, karena ayahnya ingin sekali melihat anaknya menjadi PNS untuk menjamin masa tua. Tapi, apalah dikata rencana tersebut tak sesuai dengan harapan, Miss Ayik ternyata memilih untuk menjadi pengusaha muda, di mana kala ia yang sempat sembari kuliah menjadi guru les privat ke rumah-rumah, justru menjadi stimulus semakin ingin mengembangkan ilmunya dengan membuka les privat di kediamannya sendiri. Dari membuka les komputer “Yayasan Krisna Komputer” untuk anak SD, berkembang ke mata pelajaran, kemudian bertambah bahasa Inggris untuk TK, SD dan SMP.

Sangat antusias para murid dan wali beramairamai mendaftarkan diri untuk mengikuti les, namun dalam perjalanan merintis karier tidak segampang yang dilihat. Miss Ayik mendapat ujian yakni ada beberapa tetangga yang merasa terganggu dengan kegiatan belajar mengajar tersebut. Padahal, dirinya sudah meminta izin pada otoritas lokal, izin setempat dan lain-lain, yang pada akhirnya ia memilih untuk mengalah untuk mencari lokasi baru. Di saat itu hatinya sangat terpukul dan mengalami mental yang jatuh, merasa tidak adil dengan situasi yang pada saat itu terjadi karena ia merasa sudah menjalankan sesuai prosedur semestinya. Di masa yang sama juga dituntut harus segera mencari tempat dalam kurun waktu maksimal 1 bulan. Pada waktu itu tempat atau lokasi juga sangat jarang ada yang sesuai dengan yang kita butuhkan, lokasi yang mampu menampung semua muridnya, sehingga membuat hatinya semakin terbeban dan terpukul.

Puji Ida Sang Widhi Wasa dan Leluhur, dari segala usaha dan doanya, Tuhan memberikan jalan keluar yakni saudara laki-laki dari Ibunya yang bertempat di tinggal Br. Kalah, memberikan lahan kosong untuk dibangun sebagai tempat les yang bisa menampung semua murid yang bertempat di Pengosekan sampai saat ini. Dari lahan kosong menjadi sebuah pondasi dengan waktu satu bulan, sungguh pasti tidak mungkin. Tetapi Miss Ayik tetap optimis kalau bangunan ini akan selesai sebelum anak-anak mulai belajar les lagi. Dan Puji Ida Sang Hyang Widhi akhirnya bangunan bisa diselesaikan tepat waktu, namun dengan banyak kekurangan pastinya, dari cat tembok yang masih basah, pintu yang belum terpasang dan masih banyak lagi yang tidak bisa ia sebutkan lagi, namun rasa syukur tiada batas tetap ia curahkan karena dapat kembali memulai proses belajar mengajar.

Tak hanya mengajar, Miss Ayik pun juga suka mengembangkan hobi membuat catatan-catatan kecil, soal-soal sederhana, teknikteknik mengajar cepat yang terinspirasi dari buku ataupun mediamedia edukasi sehingga menjadi sebuah buku pegangan anak yang dapat ia praktikkan di bimbelnya. Diharapkan juga buku itu bisa menjadi pembekalan atau membantu untuk para wali murid dalam membimbing anak-anak mereka di rumah.

Singkat cerita, concern Miss Ayik pada pendidikan semakin meluas dengan makin besar dan dikenalnya Yayasan Krisna Computer di kalangan masyarakat, dengan 20 tenaga guru dan staf di bimbel saat ini. Yayasan Krisna Computer sendiri tidak lepas dari perjuangan orang-orang yang Miss Ayik cintai, dan ia sangat bersyukur selalu mendapat support. Selain itu Miss Ayik juga mulai merintis sekolah berbasis internasional dari Playgroup, Taman Kanak- Kanak dan Sekolah Dasar yang bernama “Tunjung Sari School” pada tahun 2018. Di awal dari hanya mendapat 7 murid, sekarang sudah sebanyak 200 murid serta jumlah 35 tenaga guru, satpam dan staff maintenance. Seiring waktu bertambah usia dan pengalaman, seringnya bertukar ilmu dengan keluarga dan sahabat, kini Miss Ayik mencoba usaha berbeda yang bergerak di bidang makanan dengan mendirikan usaha kuliner bernama “Samwon Grill Yakiniku” berlokasi di Jl. Cok Gede Rai No.123, Peliatan, Ubud, Gianyar. Dari kesuksesannya sebagai guru dan pebisnis, diharapkan bisa memberikan kebahagiaan dengan orang-orang sekitar, khususnya kebutuhan anakanaknya akan masa depan.

Tidak ingin lagi mengulang siklus yang sama, ingin melihat senyum orang tua, apalagi sekarang ia telah ditinggalkan oleh ayah tercinta di saat cita-cita anaknya tercapai, sungguh berat dan sedih dalam hatinya. Karena di saat ingin membahagiakan orang yang kita sayangi, justru berpulang kepada Ida sang Hyang Widhi. Dan saat itulah timbul tekad lagi bahwa ingin memberikan yang terbaik buat Ibu tercinta, suami dan anak-anak, serta tentunya selalu bersyukur dengan apa yang sudah dicapai saat ini. Tanpa doa dan restu kedua orang tua, Miss Ayik yakin tidak akan menjadi seperti sekarang ini.

Memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anaknya sebagai bekalnya nanti adalah fokus Miss Ayik untuk saat ini, yang tentunya tetap menjalin relasi-relasi untuk ke depannya dan melihat peluang dalam mengembangkan usaha baru lainnya. “Tekun, fokus dan berproses dengan apa yang dikerjakan sehingga kelak mendapat buah manis dari hasil yang kita kerjakan, selalu tetap menjadi sosok yang low profile dan bersyukur itu yang terpenting,” pesan Miss Ayik.

Bukanlah pekerjaan yang mudah bagi Miss Ayik untuk dapat berdikari hingga saat ini. Mulai dari membutuhkan pengakuan dari diri sendiri yang dalam kondisi kehidupannya tersebut dan yang fundamental yakni berdamai dengan inner child. Bagi Miss Ayik, siapa yang mampu melalui prosesnya dan menyikapinya sedemikian rupa, bersiaplah berkelimpahan rezeki dari segala penjuru arah akan datang, teruntuk yang telah begitu sabar dan ikhlas menjalaninya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!