Berbagi Membukakan Rezeki untuk Orang Sekitar dan Karma Baik untuk Kita

Di antara kelima saudaranya, I Gusti Made Catrayasa yang terbilang paling berani untuk merantau ke kota. Dari bangku SMP, ia menempuh jarak yang jauh untuk sampai di SMPN 1 Sulahan dari rumahnya yang berada di Banjar Malet Gusti, Desa Penglumbaran hingga melangkah ke Denpasar, membuka peluang karier. Ia tak mau berpasrah begitu saja, lahir dari orang tua sebagai petani di Bangli dengan penghasilan tak seberapa. Ia sudah memasang cita-cita di dalam hatinya, untuk menjadi orang yang sukses di masa depan, meski harus melalui proses kerja keras yang panjang dan tak mengenal istilah menyerah di tengah jalan.

Terlahir sebagai anak ketiga dari enam bersaudara, I Gusti Made Catrayasa sudah terbiasa harus bekerja sepulang sekolahnya membantu orang tua, demi memenuhi kebutuhan yang setidaknya terus mencukupi, meski tak terpenuhi secara keseluruhan. Setelah tamat dari SMPN 1 Sulahan, orang tua memperhatikan kemampuan yang dimiliki putranya dalam menempuh pendidikan di atas rata-rata saudaranya. Hal ini membuat ia lebih diutamakan untuk terus melanjutkan sekolah, memang terdengar tidak adil, tanpa disengaja ia pun berjanji dalam hatinya untuk membantu pendidikan adik- adiknya suatu saat nanti.

Setelah tamat SMA, I Gusti Made Catrayasa baru bisa melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Univesitas Warmadewa atas biayanya sendiri, karena sembari bekerja mengikuti tender-tender pengadaan barang dan jasa kebutuhan sekolah. Tahun 1996 ia akhirnya meraih gelar sarjana dan kemudian tertarik untuk melanjutkan pekerjaan sebelumnya dengan membangun usaha yang semakin diseriusi yang berlabel “CV Karya Yasa Utama” beralamat di Jl. Gunung Lempuyang No.33, Tegal Harum, Denpasar Barat.

Selama membangun usaha, ayah dari empat orang anak ini, mengaku tak ada kendala yang terlalu signifkan, hanya lebih memilih proyek pemerintah untuk saat ini melalui sistem online (SIPLah dan Mbizmarket). Ia pun tak memiliki strategi khusus dalm menjalankan usaha, hanya upaya jujur terhadap customer dan memberikan pelayanan yang terbaik. Selebihnya, di kondisi krisis pandemi, bisa memenuhi kebutuhan seharihari dan menggaji karyawan saja sudah bersyukur.

Sesuai dengan passion di bidang pekerjaannya, I Gusti Made Catrayasa juga mengembangkan usaha di bidang lainnya, yaitu fotokopi di bawah naungan UD Indra Buana.

Ketulusan I Gusti Made Catrayasa pada keluarga besarnya terutama dalam hal finansial, sudah tak perlu diragukan lagi, hal tersebut terbukti dengan keberhasilan adik bungsu dan keponakannya menjadi seorang polisi. Dan memberikan peluang usaha kepada saudara-saudara lainnya di bidang laundry dan usaha ternak ayam. Atas upaya ini, ia bisa berbangga hati, karena sudah bisa mengahantarkan nasib keluarganya jauh lebih baik dibandingkan dengan nasibnya terdahulu. Di samping itu, peranan sang istri sangat mendukung setiap langkah dalam kesuksesan kariernya maupun dalam berkeluarga.

I Gusti Made Catrayasa, selalu memberikan pesan moral kepada anak-anaknya agar senantiasa bersyukur atas apa yang mereka miliki saat ini. Wujud rasa itu, mereka aplikasikan dengan berbagi kepada sesama, terutama diperuntukan untuk kerabat terlebih dahulu, barulah di lingkungan sekitar, baik itu berupa materi maupun ilmu pengetahuan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!