Berawal sebagai Teknisi Dadakan Berujung Membuka Jasa Reparasi 21 Gadget Stuff

Latar belakang keluarga yang merupakan pekerja di pariwisata, tak salah Dicky Karisma pun kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Pariwisata. Setelah lulus, ia kemudian sempat bekerja di di sebuah hotel sebagai bartender selama dua tahun, namun karena management karyawan yang kurang baik, ia memutuskan untuk keluar. Ia kemudian kembali mencoba peruntungannya di pariwisata, pilihan selanjutnya adalah bekerja di kapal pesiar seperti ayahnya. Namun ternyata tak jua memberikannya pengalaman yang mengesankan di hati Dicky Karisma.

Ayah dari Dicky Karisma yang akhirnya pensiun dari pariwisata, kemudian beralih sebagai wirausaha potong ayam dan bisnis supplier hotel yang berjalan sampai saat ini. Ia pun sempat membantu dan menyaksikan bagaimana proses usaha tersebut berjalan, yang memang membutuhkan waktu yang tidak instan. Tantangan inilah yang ia rasakan saat mulai ikut terjun sebagai wirausaha dengan mendirikan “21 Gadget Stuff”.

Sebelum akhirnya terjun pada usaha di bidang reparasi gadget, Dicky Karisma memiliki pengalaman tersendiri menemukan ide tersebut, saat ia tengah disibukkan dengan kegiatan bimbingan pada kuliah semester akhir. Karena handphone yang rusak, mengakibatkan ia terkendala untuk berkomunikasi dengan dosen dan harus segera di servis. Biaya yang dikenakan pun tidak main-main, sehingga membuatnya ragu untuk tetap melanjutkan servis. Dicky Karisma kemudian mencoba mencari cara lain untuk memperbaiki handphone-nya, dengan menggali informasi di dunia maya.

Setelah menemukan sparepart sekaligus belajar secara otodidak melakukan reparasi iPhone 5S miliknya, ia tergolong mampu menyelesaikannya, meski tidak sempurna di hasil akhir. Dicky Karisma pun mulai memikirkan kembali proses bagaimana reparasi tersebut dan membandingkan dengan biaya yang dikenakan. Dibalik kejadian tersebutlah, ia menemukan sebuah peluang besar untuk mulai menggeluti bidang ini, dimulai dari memberi perlengkapannya dan memamerkan kebisaannya dengan secara berkeliling atau home service.

 

Bersama kekasih kala itu, yang kini sudah menjadi istri, Dicky Karisma memulai merintis tokonya yang pertama. Ia tentunya bertindak di bagian reparasi dan istri melengkapi dengan segala kebutuhan aksesoris handphone dan promosi usaha. Di Jl. Tukad Barito awalnya, 21 Gadget Stuff dirintis untuk pertama kali sebelum pindah ke Jl. Tukad Batanghari. Tampilan toko kemudian dilengkapi sesuai dengan budget saat itu, yang memanfaatkan material dan bahan bangunan bekas untuk membuat meja, etalase, kursi dan lain sebagainya. Pengiritan tersebut harus dilakukan, agar dapat segera membuka toko untuk membayar uang sewa yang sudah berjalan dan segera menarik pengunjung untuk datang ke toko yang resmi dibuka pada tahun 2017.

Dalam menghadapi tantangan berbisnis, bagi Dicky Karisma sebagai pemilik usaha harus memiliki kesiapan mental dalam menjalaninya, terlebih di masa-masa baru merintis. Ia sudah merasakan bagaimana mengubah kebiasaan bekerja yang sebelumnya hanya 8 jam, harus lebih ekstra, kemudian mengorbankan waktu yang sebelumnya lebih leluasa dengan keluarga, harus memilih fokus memperkenalkan usaha.

Dari branding yang sebelumnya secara online, kemudian berwujud fisik toko, Dicky Karisma tak menampik, tak bisa meninggalkan pemasaran secara online yang tetap strategis untuk menjangkau lebih banyak customer. Kepercayaan demi kepercayaan pun ia dapatkan dari customer untuk mengatasi permasalahan pada gadget mereka. Istimewanya, Dicky Karisma menyatakan 21 Gadget Stuff bisa jadi yang pertama kali melakukan reparasi handphone secara langsung di depan customer, jadi harga yang dikenakan pun menjadi lebih transparan dan waktu yang dibutuhkan untuk kebutuhan reparasi kemungkinan ada yang bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat, dibandingkan dengan jasa reparasi pada umumnya.

Tak sampai disana keistimewaan 21 Gadget Stuff yang sudah membuka dua cabang jasanya di Jl. Raya Kerobokan No.888, Kerobokan Kelod, Kuta Utara dan Jl. Teuku Umar No.96-88, Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat ini. Dicky Karisma tak ragu merekrut karyawan yang tak memiliki keahlian sama sekali dalam hal reparasi, ia lebih senang mengajarkan mereka secara bertahap dan menghargai yang memiliki kemauan tinggi untuk belajar. Dibandingkan dengan merekrut teknisi yang telah berpengalaman, namun kurang terpuji dalam attitude. Untuk saat ini 21 Gadget Stuff masih fokus pada jasa reparasi produk Apple, ke depannya mungkin akan mengembangkan ke reparasi brand handphone android lainnya, sembari terus fokus memberikan pelayanan terbaik dan mempertahankan kepercayaan customer. Tak ketinggalan memperbanyak relasi, agar semakin berilmu dan berpengalaman dalam berbisnis reparasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!