Berangkat dari Mimpi Membangun Rumah Sendiri
Majalah Bali | Banyak tokoh sukses yang membuktikan bahwa keberhasilan usaha dapat diraih oleh mereka yang mau tekun berjuang. Terlepas dari latar belakang ekonomi, sosial, maupun pendidikan, asalkan mau bekerja keras maka siapapun dapat menggapai kesuksesan. Seperti salah satu tokoh pengusaha sekaligus arsitek dengan jam terbang tinggi bernama I Putu Agus Adi Tanaya. Pria asal Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini, berupaya sangat keras demi mencapai cita-cita mempersembahkan rumah untuk keluarga tercinta.
Merancang desain sebuah bangunan bukan suatu perkara yang mudah. Lantaran diperlukan keterampilan serta kemampuan mumpuni agar gambar desain rumah atau properti lainnya dapat sesuai dengan harapan. Oleh karena itu diperlukan sikap kehati-hatian dalam merancang desain rumah karena jika gambar tersebut salah perhitungan bisa menyebabkan kerugian pada saat proses pembangunan.
Solusi dalam memenuhi kebutuhan rancangan suatu bangunan yaitu dengan menggunakan jasa arsitek. Tentunya lebih afdol jika mempercayakan desain rumah kepada arsitek berpengalaman. Profesional di bidang arsitektur yang telah memiliki jam terbang tinggi biasanya lebih cepat memahami solusi kebutuhan klien. Seperti halnya I Putu Agus Adi Tanaya yang telah berkarier di dunia rancang arsitektur selama hampir 19 tahun.
“Selepas tamat kuliah tahun 2002, saya sempat bekerja di kantor konsultan arsitek Perancis selama tiga tahun. Pengalaman tersebut menjadikan saya lebih meningkatkan skill saya di bidang arsitek”, ujar pria lulusan Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Kemudian pada tahun 2005 ia memutuskan berdikari dengan membuat biro konsultan arsitek secara mandiri. Ia yakin dengan kompetensi yang dimiliki sehingga membuatnya percaya diri mengembangkan usaha sendiri. Nyatanya, itu merupakan keputusan yang tepat karena setelah itu karier usahanya kian melejit ditandai dengan mulai banyaknya proyek yang dipercayakan padanya. Hingga pada tahun 2011 meresmikan badan usahanya dalam bentuk Perseroan Terbatas bernama PT Adi Tanaya Architect atau ATAR.
Komitmen
Adi Tanaya dikenal sebagai arsitek yang kerap menggarap jasa desain properti berbentuk vila, resor dan restoran di kawasan pariwisata Badung Selatan. Para kliennya kebanyakan merupakan kalangan ekspatriat atau WNA yang ingin memiliki properti idaman di Pulau Dewata. Komitmen dalam memberikan layanan jasa dan hasil desain sesuai dengan apa yang diinginkan klien memunculkan rasa kepuasan dari para kliennya. Tak jarang pula klien yang pernah bekerja sama dengannya merekomendasikan namanya kepada para kolega mereka.
“Kebanyakan klien yang datang ke biro arsitek dan konstruksi saya merupakan teman atau kerabat dari klien saya sebelumnya. Jadi promosi usaha ini dari mulut ke mulut”, ungkap suami dari Mamik Tanaya itu
Sebagai seorang arsitek, Adi Tanaya selalu meningkatkan wawasannya mengenai tren arsitektur yang tengah digandrungi. Ia mengatakan sebelumnya di era 2005 hingga 2015 konsep hunian minimalis naik daun namun beberapa tahun belakangan konsep industrialis kian dilirik. Walaupun demikian ia tidak menjadikan tren-tren tersebut sebagai referensi utama. Selalu menjadikan keinginan klien sebagai acuan dalam mendesain gambar bangunan namun tetap mengolaborasikan dengan ide-ide kreatifnya.
Adi Tanaya menambahkan bahwa perjalanan usaha selama puluhan tahun bergerak di dunia jasa desain arsitektur dan konstruksi bukanlah mulus begitu saja. Berbagai tantangan silih berganti mewarnai perjuangannya sejak awal berwirausaha. Salah satunya yaitu persaingan ketat dengan biro konsultan arsitek lainnya, baik arsitek lokal maupun asing. Ia pun menghadapi era kompetisi global tersebut dengan sikap optimisme. Pria yang menginjak usia 41 tahun pada 2020 lalu itu yakin bahwa kemampuan arsitek lokal seperti dirinya tak kalah dengan arsitek asing.
Berhasil Wujudkan Mimpi
Siapa sangka seorang arsitek yang telah berhasil membangun banyak rumah tinggal pribadi maupun bangunan komersil ini dahulu sempat merasakan masa-masa tidak memiliki rumah. Pengalaman hidup tersebut menjadi hal yang tak terlupakan bagi Adi Tanaya sekaligus sumber motivasi untuk melangkah maju. Kisah tersebut dimulai saat ia duduk di bangku sekolah dasar, kala sang ibu terpaksa harus menjual rumah setelah mengalami kebangkrutan usaha. Sejak itu pula ia dan keluarganya tinggal di rumah sang kakek yang ada di Desa Tista, Busungbiu, Buleleng.
Selama tinggal di sana ia merasakan ketidaknyamanan karena stigma hidup menumpang. Karena itu sulung dari dua saudara ini berusaha membantu orangtuanya bekerja dengan harapan menghasilkan uang untuk membeli rumah. Dengan pemikiran polos khas kanak-kanak ia membantu pekerjaan sebisanya, seperti memungut biji kopi di kebun milik kakeknya.
Sampai akhirnya lulus SMA, Adi Tanaya meminta izin kepada orangtuanya untuk melanjutkan kuliah di Badung. Syukurnya ia memiliki orangtua yang sangat mendukung dalam hal pendidikan. Sehingga ayah dan ibunya berupaya keras agar dapat membiayai Adi Tanaya hingga meraih gelar sarjana. Pada tahun 2008, Adi Tanaya bersyukur telah mampu membangun rumah sendiri dan tahun 2010 mampu membalas perjuangan orangtua dengan mewujudkan impian dibangunkan rumah di kampung halaman, dan juga kini memiliki beberapa villa pribadi.
Selain sibuk mengelola usaha di bawah bendera PT Adi Tanaya Architect, Adi Tanaya juga aktif di kegiatan organisasi. Dimulai pada 2010 saat bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali, ia menemukan kesempatan untuk menambah relasi dan bertukar pengalaman dengan para tokoh pengusaha muda lainnya. Setelah dua tahun ia kemudian dipercaya menjadi Ketua Bidang IV Infrastruktur Perhubungan dan Properti.
Kemudian di bidang olahraga ia menggemari kegiatan golf, di mana menurutnya merupakan olahraga yang melibatkan aktivitas mental dan fisik secara kompleks. Bahkan ia pun tergabung dalam asosiasi pecinta golf yaitu Bali Golf Club. Saat pembentukan kepengurusan yang perdana, Adi Tanaya mendapat mandat mengisi posisi sebagai Sekjen dan kemudian dipercaya sebagai Sekum PGI Provinsi Bali periode 2021-2025. Ia menjadi salah satu sosok yang tengah berupaya membangkitkan animo masyarakat terhadap olahraga tersebut dengan memperjuangkan turnamen golf agar digelar di Bali.
Melalui kisah pengalaman I Putu Agus Adi Tanaya dapat diteladani sikap pekerja keras dan konsisten dalam memperjuangkan apa yang telah dicita-citakan. Semoga semangat tokoh satu ini dapat menginspirasi kaum muda lainnya agar dapat menorehkan jejak kesuksesan serupa.