Berangkat Dari Hobi Lahir Menjadi Sebuah Bisnis yang Sukses
Sekitar tahun 1979, I Wayan Sura seputra memulai bisnisnya yang pertama yakni bisnis art shop. Bisnis ini kemudian diserahkan kepada sang istri, karena ia lebih memilih menekuni hobinya di dunia otomotif untuk menjadi sebuah bisnis yang semakin ia seriusi.
Setelah dalam kurun waktu lima tahun bisnis art shop I Wayan Sura seputra berjalan, dapat dikatakan tidak mengalami kemajuan yang melonjak, namun tetap mengalami perkembangan. Pria kelahiran 15 Januari 1954 ini kemudian berpikir, tidak bisa hanya mengandalkan penghasilan dari art shop saja. Ia pun kemudian mencoba peruntungannya dibisnis transportasi pariwisata.
Di awal pendirian bisnisnya, penghasilan yang didapatkan memang belum sebanyak yang didapatkan dari art shop pada masa itu. Namun karena berangkat dari hobi, pria kelahiran 15 Januari 1954 ini menikmati proses tersebut. Tahun 1990 bersama tiga orang temannya yang pernah bekerja sebagai guide dan operasional transport, Wayan Sura kemudian membentuk Trisakti Transport. Ia mulai menyediakan kantor operasional dan membeli satu buah bus dengan ukuran medium seharga 45 juta rupiah.
Pada masa itu, bisnis sejenis ini belum banyak dijumpai, meskipun Trisakti Transport bukan yang pertama, dimana sebelumnya sudah ada Sari Bunga dan Nusantara Transport yang cenderung beroperasi menggunakan bus-bus ukuran besar. Dalam bayangan Wayan Sura , bisnis transportasi ini akan langsung memberikan penghasilan ia dan dua orang rekannya sebagai pemilik. Namun kenyataannya, tidak semudah apa yang ia abayangkan, setelah semakin mempelajari dan mengetahui seluk beluk bisnis ini, barulah ia merasakan jerih payahnya, setelah tiga bulan berjalan.
Membangun sebuah bisnis dan berhasil bertahan dalam melewati proses tersebutlah yang dinamakan sebuah kesuksesan. Dan Wayan Sura pun berhasil membuktikan ketahanannya dalam membangun bisnis transportasi tidak main-main. Segala tantangan ia lalui, mulai dari berselilisih dengan rekan sendiri di tahun 1993 karena merasa keuntungan yang didapat tidak sama, yang harus melibatkan ranah hukum untuk menyelesaikannya. Agar semua proses hukum segera terselesaikan, ia memilih untuk membayar nominal yang harus dibayar sesuai dengan peraturan hukum, walau dengan sangat terpaksa ia harus meminjam uang dari art shop yang dipegang oleh sang istri.
Karena kejadian tersebut, dua orang partnernya memutuskan untuk keluar dan bisnis transportasi ini pun akhirnya ditutup. Tidak berakhir sampai disana, Wayan Sura terus menantang dirinya dan berfokus dengan target selanjutnya. Ia teringat dengan salah satu rekannya dari Singaraja yang juga memiliki bisnis yang sama, bernama Cakrawala Transport, namun sudah lama tutup. Setelah melakukan komunikasi, rekannya tersebut mengizinkannya untuk membeli transportasi bus, namun ia diminta untuk mengganti nama perusahaan tersebut. Tercetuslah nama Trikayana yang berasal dari nama tiga orang anaknya.
Trikayana Transport yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai No. 118, Tohpati-Denpasar Timur ini telah berusia 25 tahun dalam menemani perjalanan pariwisata. Di usia 65 tahun, Wayan Sura kini masih aktif dalam bisnisnya tersebut. Bukan hanya karena hobi, ia ingin terus memotivasi anak-anaknya, agar terus bekerja keras untuk lebih unggul dibandingkan orang lain. Ia pun berharap bersama karyawan-karyawannya di Trikayana Transport, dapat mampu bekerja bersama, sehingga mampu menjadi bisnis transportasi pariwisata yang semakin eksis di Bali.