Bekerja Keras demi Mewujudkan Impian menjadi Pengusaha Sukses
Keberanian Hermin Krismiati dalam mengambil keputusan untuk berbisnis berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama bekerja di Australia. Bali Massage Yun Spa merupakan hasil dari kerja keras Hermin untuk mematahkan keraguan hati ketika ia memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan mulai membangun bisnis. Berkat dukungan suami yang senantiasa mendorongnya untuk terus maju, terinspirasi dari etos kerja keras dari ibu, Hermin bertekad mewujudkan impiannya menjadi seorang pengusaha sukses di bidangnya.
Melewati proses perjuangan dalam membangun usaha tidak terlepas dari peran penting serta dukungan dari keluarga. Hermin menghabiskan masa kecil di Lamongan, sebuah desa pelosok jauh melewati hutan dan sungai. Masa kecil Hermin yang indah diwarnai dengan berbagai permainan anak tradisional seperti bermain karet, masak-masakan dan bertualang di alam bebas. Kehidupan di perkampungan, jauh dari keramaian kota, dinikmati Hermin dengan penuh suka cita. Sejak kecil Hermin diberikan kebebasan yang terkontrol oleh ibu yang membesarkan Hermin seorang diri menjadi inspirasi perempuan pekerja keras di mata Hermin hingga kini.
Keinginan besar untuk membuat ibunya bangga mendorongnya tumbuh menjadi perempuan yang pekerja keras dan mandiri. Untuk itu Hermin bertekad untuk membahagiakan orang tua dan selalu berupaya untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal. Berpegang pada wejangan yang senantiasa dikenang Hermin dari ibu, dimana ibunya berpesan agar menjadi orang yang baik. Selain itu itu Hermin diminta untuk terus bekerja keras, karena kerja keras tidak akan membuatnya kelaparan jika mau berusaha, pasti selalu ada jalan. Wejangan tersebut menjadi motivasi Hermin hingga kini untuk mewujudkan cita-cita.
Sejak kecil Hermin memiliki kedekatan yang lebih erat dengan ibu. Di sela-sela kesibukannya bersekolah, Hermin membantu ibu menjual ayam potong dan terlibat dalam bisnis tersebut. Selain itu, Hermin ditugaskan untuk mengantar ayam potong dengan menggunakan sepeda motor sambil membawa keranjang karung kanan kiri yang digunakan untuk membawa potongan ayam yang akan dijual. Setelah pisah tinggal dengan ayah di Surabaya, Hermin lebih banyak menghabiskan masa kecil bersama ibu di Lamongan.
Hermin mulai mengenal dunia bisnis sejak kecil dengan melihat proses perjuangan ibu dalam menjalankan usahanya. Dari sana ia melihat bagaimana dinamika kehidupan berbisnis, jatuh bangun dan pasang surut yang kerap dialami para pebisnis dalam menjalankan usahanya. Selain itu, Hermin memiliki berbagai citacita sejak kecil seperti ingin menjadi guru, artis hingga sekretaris kantor. Keinginannya untuk melanjutkan kuliah di masa itu cukup besar. Hingga suatu ketika impiannya tersebut terhenti saat ibu meninggal dunia, yang mana mengharuskannya untuk tinggal bersama ayah setelah sekian lama merawat ibu yang sedang sakit.
Hermin bersama adiknya ikut tinggal di Surabaya bersama ayah. Ia memutuskan untuk bekerja melalui sepupunya yang membantu mencarikan pekerjaan sebagai SPG popok bayi di supermarket. Setelah 8 bulan, Hermin mengundurkan diri dan mulai kembali bekerja di kantor sebagai admin gudang dengan gaji yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selama bekerja di kantor, atasan Hermin memberikannya kepercayaan mengurus payroll, marketing, hingga naik ke level manajer selama ia bekerja 9 tahun di tempat tersebut.
Hermin memutuskan mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk memenuhi keinginannya memiliki rumah sendiri. Saat itu, ia berusaha mencari pekerjaan yang mampu memberikannya gaji tinggi agar dapat mewujudkan impiannya memiliki rumah. Kemudian ia terlibat dalam bisnis investasi yang menawarkan hasil dapat digunakan untuk menyicil rumah. Namun, bisnis investasi tersebut terbukti melakukan penipuan terhadap dirinya sehingga ia kehilangan uang sekitar Rp80 juta yang seharusnya digunakan untuk membeli rumah. Karena sudah membayar dimuka, Hermin tetap melanjutkan mengambil KPR rumah dan mulai mencari cara untuk membayar hutang. Dengan hasil yang ia dapatkan semasa ia bekerja, Hermin berhasil melanjutkan kuliah sambil membayar hutang tersebut. Setelah lulus kuliah, Hermin memutuskan untuk bekerja di Australia demi membayar utang-utang tersebut.
Di Australia, Hermin bekerja di berbagai bidang. Mulai dari menjadi Housekeeping dan tukang cuci piring di restoran. Ia memilih berbagi kamar dengan orang lain agar biaya sewa lebih terjangkau. Setelah itu, ia berhenti dari pekerjaannya dan mulai bekerja sebagai Spa Therapist. Di sana ia bertemu dengan suami yang merupakan salah satu pelanggan spa. Hubungan mereka terjalin dengan baik dan Hermin memutuskan untuk mengajaknya ke Indonesia kemudian menikah. Setelah 4 tahun tinggal di Australia, Hermin memutuskan untuk tinggal di Bali dan mulai membuka Bali Massage Yun Spa.
Awal ketertarikan Hermin untuk membuka usaha Spa berdasarkan pengalaman Hermin saat bekerja di Australia. Selain itu, ia melihat peluang usaha tersebut di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan. Awalnya Hermin ragu untuk memulai usaha tersebut, namun ia meyakinkan diri untuk berani terjun ke dunia usaha berkat dorongan dari suami. Selama 6 bulan ia membangun usaha spa, berbagai tantangan telah ia lewati dan perjalanan panjang tersebut patut disyukuri hingga kini. Membangun usaha tentu bukan hal yang mudah, semangat dan tekad yang kuat Hermin dalam melakoni bidang tersebut dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat yang ingin mengawali jejak sebagai seorang pengusaha.