Apotek dengan Online Based Pertama Kali di Bali
Sadar akan dunia digital marketing yang semakin maju dan menjadi pilihan masyarakat dalam berbelanja, Ni Luh Putu Dyanawati, pemilik dari Apotek Mulia Farma semakin gencar mengikuti perkembangan pemasaran secara online. Dengan dukungan adik-adik tercinta, apotek ini pun menjadi yang pertama kali di Bali, untuk menggunakan sistem ini di bidang farmasi.
Bekerja sebagai apoteker, Ni Luh Putu Dyanawati, terinspirasi dari orangtua, di mana almarhum ayah dari Tabanan dan ibu asal Makassar yang juga berprofesi sebagai apoteker. Sang ayah yang selain sebagai apoteker juga berstatus PNS, membangun usaha apoteknya dari nol, di tengah pergulatan dengan penyakit kanker yang diderita.
Sejak kelas I SD, Putu Dyanawati telah mengetahui penyakit ayahnya tersebut, karena sering kali ditinggal oleh ayahnya berobat atau dirawat di rumah sakit. Anak pertama dari tiga bersaudara ini pun harus menerima dengan ikhlas, kepergian ayahnya saat ia kelas I SMP, yang juga meninggalkan dua adik laki-laki dan sang ibu yang kemudian melanjutkan peran ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, yang bekerja sebagai apoteker di RS Sanglah.
Semasa hidup ayahnya, Putu Dyanawati telah menerima surat-surat yang ditulis oleh ayahnya, yang berisikan pesan-pesan untuknya, agar ia menjaga adik-adiknya dan belajar dengan giat. Hal ini pun diwujudkan Putu Dyanawati pada usaha Apotek Mulia Farma yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Barat No.360, Denpasar Utara dan di Jl. Pulau Nias No. 8 Denpasar Barat.
Di zaman teknologi yang kian berkembang, Apotek Mulia Farma juga mengembangkan pemasaran secara online, melalui instagram apoplus.id. dan linktr.ee/Apoplusapotek. Pemasaran digital marketing yang diperbantukan oleh adik-adiknya, menjadikan Apotek Mulia Farma kian ramah di hati masyarakat, sekaligus yang pertama kali memberikan pelayanan membeli obat bebas dan alat kesehatan secara online di Bali.
Sebelum mendirikan Apotek Mulia Farma pada Mei 2008, Putu Dyanawati menambah pengalaman bekerjanya di klinik kecantikan Natasha, pada posisi apoteker penanggung jawab selama dua tahun. Ia kemudian bekerja sebagai pegawai kontrak di RS Sanglah dan akhirnya memutuskan ingin merasakan tantangan dalam membangun usaha sendiri.
Ibu dari Putu Dyanawati, awalnya menginginkan ia untuk menjadi PNS, namun keinginan tersebut tak sesuai dengan hati Putu Dyanawati yang lebih memilih untuk menciptakan usaha, sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Selain itu, dalam usaha yang didirikan ia juga bisa berbagi ilmu dan pengalaman yang dimiliki, yang bisa saja menjadi modal untuk mereka yang mungkin memiliki keinginan untuk membangun usaha yang sama atau bila ingin berkarier di perusahaan lain. Agar setidaknya dapat membawa nama baik juga untuk Apotek Mulia Farma di kalangan masyarakat.
Dalam pengembangan usahanya, alumni SMAN 3 Denpasar ini, juga memperoleh masukan dari suami yang merupakan lulusan dari disiplin ilmu ekonomi bisnis. Bagaimana dalam memberikan pelayanan konsultasi terbaik, terutama dalam memaksimalkan pemasaran online yang rencananya akan dikembangkan di Ubud dan Jimbaran.