Aplikasikan Teori Manajemen Usaha di Dunia Nyata
Apapun pekerjaan yang digeluti, apabila dilakoni dengan sepenuh hati tentunya dapat mendatangkan hasil sesuai harapan. Begitu juga sebaliknya, bila dikerjakan dengan asal-asalan maka hasilnya tidak akan maksimal. Itulah prinsip hidup yang dipegang teguh Drs. I Ketut Santra. Baik saat melakoni peran sebagai dosen, pengusaha, maupun anggota masyarakat, ia selalu menerapkan prinsip kerja penuh totalitas. Tak heran bila akhirnya ia mampu menuai kesuksesan meski mengawali semuanya dari keterbatasan.
Terdapat berbagai faktor yang dapat mendorong seseorang untuk berani terjun sebagai pengusaha. Ada yang termotivasi dari tokoh-tokoh pengusaha sukses dunia, ada yang ingin berwirausaha karena tuntutan ekonomi, bahkan ada pula yang menjadi pengusaha karena amanah meneruskan usaha keluarga. Agaknya berbeda dengan Ketut Santra yang mempunyai alasan tersendiri mengapa ia memilih serius soal keputusannya menekuni bidang kewirausahaan.
Ketut Santra mengawali karier formalnya sebagai Dosen Jurusan Pendidikan Dunia Usaha di IKIP PGRI Bali. Selama enam tahun berkarier sebagai tenaga pendidik, ia tidak hanya ingin mentransfer ilmu dan wawasan yang dimiliki kepada para mahasiswa dalam bentuk teori. Melainkan juga tergerak untuk mengaplikasikan teori manajemen usaha tersebut ke dunia nyata. Sehingga lelaki kelahiran 9 Agustus 1965 ini pun dapat memberikan gambaran riil kepada para mahasiswa bagaimana kinerja seorang pengusaha di lapangan.
Usaha yang ditekuni Ketut Santra berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat, lebih spesifik lagi di bidang papan. Ia mengembangkan UD Sari Dewi yang bergerak di bidang usaha distrubutor material bangunan. Awalnya usaha ini ia rintis dari kegiatan pencetakan dan penjualan batako. Seiring berjalannya waktu, bisnisnya kian berkembang dan mulai menambah variasi bahan bangunan yang dijual.
Toko yang beralamat di Jl. Tukad Balian 81 Renon, Denpasar ini menyediakan segala jenis kebutuhan bahan baku konstruksi. Mulai dari semen, kayu, batako, pasir, keramik, cat tembok dan lain sebagainya. Ada pula perlengkapan untuk mendukung kegiatan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing atau MEP. Menggandeng sang menantu yang merupakan seorang arsitek, Ketut Santra juga menyediakan jasa desain dan konsultan arsitek sekaligus pula siap menerima jasa konstruksi bangunan.
“Nama usaha ini terinspirasi dari nama putri sulung saya yang bernama Citra Sari Dewi. Harapan saya agar usaha ini dapat memberikan berkah atau sari untuk para buah hati saya”, ujar ayah dari satu putri dan satu putra tersebut.
Dari Usia Dini
Sejatinya kegiatan di dunia usaha bukan sesuatu hal yang baru didapat di bangku kuliah bagi Ketut Santra. Pria lulusan Jurusan Ekonomi di IKIP PGRI Bali tersebut sebenarnya sudah terlibat dalam kegiatan berwirausaha sejak kecil. Semasa kecilnya, anak keempat dari 8 bersaudara ini sudah rutin ikut ibunya berjualan aneka makanan di pasar. Saking getolnya menemani sang ibu berdagang, ia pernah menangis saat tak diajak ke lokasi berjualan.
Saat berkuliah pun, ia memilih program studi yang masih ada kaitannya dengan dunia usaha. Sembari berkuliah, ia mengembangkan usaha produksi dan penjualan batako. Setelah menamatkan pendidikan di perguruan tinggi, ia sempat ditawari untuk mengajar di almamaternya. Di samping mengisi kesibukan mengajar, ia juga pernah berkarier sebagai Supervisor di salah satu perusahaan asuransi.
Pada tahun 90-an, Ketut Santra melirik peluang usaha penjualan material bangunan yang pada saat itu masih sedikit yang menggarapnya. Perkembangan usahanya kian mengarah pada hasil positif karena pada saat itu pembangunan hotel maupun vila di Bali tengah marak. Bisa dikatakan pada era akhir 90-an sampai awal 2000 merupakan puncak kejayaan dari usahanya.
Hanya saja pada tahun 2002 tepatnya pada saat Bom Bali I mengguncang Pulau Dewata, usahanya sempat menurun. Ditambah muncul kompetitor dadakan sehingga menambah ketatnya persaingan usaha. Namun Ketut Santra tetap giat menggeluti usaha ini hingga mampu bangkit dari keadaan.
Suami dari Ni Nyoman Mudari ini menyadari apalah arti kesuksesan tanpa menjadi manfaat bagi orang lain. Lewat usahanya, ia berhasil membuka lapangan kerja serta mampu mendirikan sebuah pasraman yang bernama Bumi Sari Dewata. Pasraman yang telah didirikan sejak tahun 2005 ini merupakan wadah perkumpulan bagi masyarakat yang ingin serius mengikuti kegiatan spiritual. Pasraman itu rutin menggelar acara Tirta Yatra serta terbuka dari kalangan mana saja.
Sebagai salah satu putra daerah yang sukses berwirausaha, Ketut Santra berpesan kepada para generasi muda saat ini agar mau bekerja keras dan konsisten mengerjakan apa yang telah dimulai. Tentunya bekerja dengan sepenuh hati karena bekerja merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling riil.