Anak Nelayan Yang Sukses Sebagai Pengusaha Property

Ketut Suata lahir dari keluarga nelayan, kadang orangtuanya juga mengambil pekerjaan sebagai petani demi memenuhi kebutuhan keluarga. Ketut Suata lahir di Badung, 25 Mei 1974, ia merupakan anak terakhir dari empat bersaudara di lingkungan keluarga yang mengharuskan ia harus ikut mengambil pekerjaan, setidaknya ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

Masa kecil Ketut Suata banyak dihabiskan di laut, membantu orangtua pada pk. 04.00 pagi sebelum berangkat sekolah, di SD 7 Benoa. Saat itu ia masih duduk di bangku kelas III Sekolah Dasar, namun ia mampu membuktikan kemandiriannya, dengan mencari uang sendiri hingga memasak, bila orangtua sibuk bekerja.

Kelas IV SD, Ketut Suata sudah bisa membiayai sekolahnya, dengan mencari kelapa, mushroom dan menjualnya kepada wisatawan, siangnya bila air pasang, ia mencari ikan hias untuk dijual Dari uang saku yang didapat, ia dapat membiayai sekolah hingga di bangku SMP.

Meskipun Ketut Suata anak paling bungsu, bukan berarti ia mendapatkan kasih sayang yang spesial dari orangtuanya. Justru, ia mengungkapkan orangtuanya tidak memberikan perhatian dan kasih sayang berlebihan, meski begitu kasih sayang itu tetap ia rasakan.

Setelah lulus dari SMP Dwijendra Bualu – Nusa Dua, Ketut Suata melanjutkan sekolah di SMA Saraswati di Denpasar. Nasib baik, keluarganya mengalami peningkatan ekonomi dengan perkembangan di dunia pariwisata, sehingga ia pun dapat menyelesaikan sekolahnya. Untuk melanjutkan kuliah, Ketut Suata berkeinginan memasuki jenjang sarjana di luar pulau Bali, baginya, untuk menemukan diri kita yang sebenarnya, justru saat kita berada jauh dari rumah. Hidup mandiri, hanya mengandalkan diri sendiri tanpa orangtua, akan mengubah cara pandang dan pola berpikir.

Ketut Suata kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Arsitektur, Universitas Merdeka Malang pada tahun 1993. Tahun 1998 berhasil meraih gelar sarjananya, dan dalam waktu yang tidak lama, banyak tawaran pekerjaan yang datang menghampirinya.

Sebut saja, ia sempat bekerja di Nusa dua, sebuah perusahaan export import, dan property “ PT. Megumi Bali Utama” selama tiga tahun. Selama tiga tahun, tidak sedikit pengalaman dan yang ia dapatkan terutama soal teknik di lapangan untuk mendesain suatu bangunan. Terlebih pemilik dari perusahan tersebut, berasal dari Jepang dengan karakternya yang dalam bekerja penuh dengan ketelitian, tak peduli semudah atau sesulit apapun pekerjaan tersebut. Selain ketelitian, ayah dari dua orang anak ini, pun belajar arti sebuah kedisiplinan, memberi energi positif bagi diri sendiri yang mampu mengantarkan kesuksesannya saat ini.

Merintis Usaha Property

Pertengahan 2001, Ketut Suata mulai merintis sebuah usaha, tidak jauh dari ilmu yang ia kuasai, yakni di bidang property, meliputi vila, ruko dan rumah tinggal. Tahun 2002 ia kembali mendirikan perusahaan, PT. Bowell Const yang telah mengerjakan beberapa pembangunan antara lain, tahun 2002 membangun Frangipane SPA di Jalan Puri Bendesa I Nusa Dua, tahun 2003, Vila Athena di Jalan Athena, Padang Sambian Kauh-Denpasar dan tahun 2007 membangun Vila Budha Garden di Jalan Pantai Brawa, Canggu-Badung. Tahun 2002 hingga saat ini, beberapa proyek dan rumah tinggal masih dipegang perusahaannya.

Kesuksesan Ketut Suata sebagai seorang pengusaha, berangkat dari sosok kerja keras orangtua, terutama dari sang ibu, Ni Wayan Amplas. Ibu adalah sosok yang gigih, penuh semangat dalam bekerja, sehingga jarang berkumpul bersama keluarga. Meski begitu, ia merasakan betapa ibunya tak prnah mengeluh dengan keadaan ekonomi keluarganya saat itu. Agak sedikit berbeda dengan sang ayah yang memang berasal dari keluarga mampu, dimana buyut dari ayahnya di zaman Belanda memiliki sebuah usaha angkutan armada bus. Hidup santai yang diterapkan ayahnya, berefek dengan kehidupan ekonomi keluarga.

Belajar dari pengalaman tersebutlah, Ketut Suata tak ingin hal serupa terjadi dengan dirinya kelak, ia tekun mengerjakan apa yang menjadi keahliannya. Hingga memiliki karyawan kurang lebih 100 karyawan. Terakhir Ketut Suata telah membangun sebuah akomodasi penginapan “Pandawa Hill Resort” yang beralamat di Jalan Pantai Pandawa No 15, Kutuh-Kuta Selatan. Pandawa Hill Resort berdiri sejak tahun 2016 dengan tiga tipe kamar, superior room, deluxe room dan honeymoon suite room. Superior room berjumlah total 60 kamar dengan fasilitas all double bed, ukuran kamar 36 m2 dan tempat tidur 180cm x 200cm. Untuk deluxe room berjumlah total 61 kamar dengan ukuran kamar 37m2, 45 double dan 15 twin bed. Terakhir, honeymoon suite room, berjumlah 4 kamar, all double bed, terletak di lantai 1, 2, 3 dan 4, kolam renang dengan ukuran kamar 50 m2.

Resort ini memiliki fasilitas kolam renang luar ruangan, gym, WiFi gratis, bar, spa, antar jemput gratis ke Pantai Pandawa, Pantai Padang-Padang, Pura Uluwatu, Garuda Wisnu Kencana dan Bandara Internasional Ngurah Rai. Bogarta Bar & Restaurant menyajikan hidangan internasional dan Asia, untuk snack dan minuman di tawarkan di bar kolam renang.

Dengan integritas diri dan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, properti ini dikenal telah memiliki nilai terbaik di Nusa Dua, para tamu mendapatkan pelayanan sesuai dengan harga yang mereka bayar. Dengan jumlah karyawan kurang lebih 70 orang, Ketut Suata berharap Pandawa Hill Resort dapat terus mempertahankan kualitas tersebut dan menjadi akomodasi pilihan menginap untuk wisatawan lokal maupun luar negeri yang berlibur ke Bali.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!