Aman Jual Beli Kendaraan Bekas Berkualitas di YDM Car and Big Bike
Mobil dan sepeda motor menjadi dua jenis moda transportasi yang paling sering dicari di pasar penjualan otomotif. Lantaran harga beli yang cukup tinggi, membuat sebagian orang memilih untuk membeli kendaraan roda empat maupun roda dua purna pakai. Mobil dan sepeda motor bekas dibandrol dengan harga yang lebih terjangkau, hanya saja jika tidak hati-hati dalam membeli, maka kerugian yang menanti. Karena itu, YDM Car and Big Bike hadir sebagai tempat penjualan kendaraan bekas yang berkualitas, tentunya menjamin transaksi yang aman kepada para konsumennya.
YDM Car and Bike merupakan dealer penjualan mobil dan sepeda motor bekas yang didirikan oleh pengusaha muda asal Denpasar bernama Made Yudistiawan. Dealer ini menyediakan banyak pilihan mobil bekas dari berbagai jenis brand kendaraan ternama. Sedangkan untuk sepeda motor memang tidak banyak pilihan jenis, karena tempat ini merupakan spesialisasi penjualan motor besar atau populer dengan sebutan Moge. Ada pula sepeda motor jenis lain yang dijual yaitu Vespa Matic. Sama halnya dengan Moge, vespa memiliki penggemar tersendiri sehingga memiliki prospek menjanjikan di pasar jual beli bekas.
Meskipun produk yang dijual di YDM Car and Big Bike dalam kondisi bekas, namun Made Yudistiawan selalu memastikan kondisi produk dalam keadaan sangat prima. Ia menyadari bahwa dalam bisnis jual beli kendaraan bekas, kepercayaan konsumen menjadi kunci keberhasilan dalam pemasaran. Jika sekali saja ia menjual produk yang tidak layak beoperasi, maka akan sulit membagun kembali citra perusahaan yang selama ini terbangun.
Demi meningkatkan rasa aman dan kepercayaan calon konsumennya, Made Yudistiawan menyediakan satu tempat khusus yang ia jadikan sebagai showroom. Calon pembeli dapat mengunjungi showroom yang berlokasi di Jalan Pura Demak, Gang Lange IV Nomor 88, Denpasar. Made Yudistiawan juga memastikan legalitas kendaraan sebelum melakukan transaksi jual beli untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Dari Hobi
Berbisnis jual beli kendaraan bekas merupakan bisnis yang menjanjikan dan mendatangkan keuntungan yang lumayan besar. Namun memang memerlukan modal yang tidak sedikit tentunya. Banyak pebisnis jual beli kendaraan bekas terkendala dalam permodalan. Mereka yang memiliki mentalitas pengusaha, menjadikan kendala ini sebagai tantangan. Lewat kemauan serta kerja keras, banyak yang berhasil di bisnis ini.
Pria kelahiran 15 Juni 1996 ini mengatakan memulai usaha tersebut dari modal yang tidak terlalu besar. Modal yang dipercayakan oleh orangtuanya itu ia gunakan untuk membeli satu mobil yang kemudian dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi. Modal sebelumnya itu terus ia putar, lambat laun ia mampu membeli kendaraan lain dengan nominal harga yang lebih tinggi.
Pengusaha muda ini mengatakan bahwa alasannya mengembangkan bisnis jual beli kendaraan terinspirasi oleh kakaknya yang sudah terlebih dahulu terjun di bisnis serupa. Dirinya sering ikut Sang Kakak saat kegiatan jual beli, pada waktu itu baru duduk di bangku SMA. Berawal dari sekedar iseng mengisi waktu luang, lama-lama kegiatan itu menjadi suatu hobi yang menyenangkan bagi Yudistiawan.
Agar hobi mengoleksi kendaraan tersebut dapat berkelanjutan, ia pun ingin menjadikannya sebagai suatu usaha yang menghasilkan keuntungan. Beruntung ia memiliki orangtua yang sangat mendukung keinginannya untuk berwirausaha. Tak jarang ayahnya ikut menemani pada saat transaksi jual beli berlangsung.
“Pada saat merintis usaha, saya mencari-cari kendaraan bekas yang dijual pemiliknya melalui iklan di surat kabar. Sering kali kami harus bepergian jauh untuk mencari kendaraan yang dijual. Pernah pula malam-malam, saya dan orangtua naik sepeda motor ke Negara untuk bertransaksi dengan penjual mobil bekas. Pengalaman seperti itu tidak akan pernah saya lupakan,” ujar Yudistiawan mengenang momen awal mengembangkan usaha.
Pria yang menekuni olahraga bela diri karate tersebut, memberikan tips agar bisa sukses mengembangkan bisnis yang dimulai dari sebuah hobi. Menurutnya, prinsip utama yang harus selalu dipegang adalah meskipun dimulai dari hobi, dalam mengelola bisnis tetap harus profesional. Harus fokus dan serius menjalankan usaha, sehingga dapat mencapai target yang diinginkan.
Dirinya juga mengaku tidak akan puas pada pencapaian saat ini dan selalu memotivasi diri untuk meningkatkan target ke depannya. Sebab orang yang selalu berpuas diri akan terlena dan malas berinovasi, akibatnya akan tergerus arus kompetisi yang akhirnya menyebabkan kemunduran usaha. Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan sayap usaha ke bisnis lainnya, misalnya properti. Namun tentunya ia akan memastikan stabilitas usahanya terlebih dahulu sebelum berekspansi ke bidang lainnya.