Abadikan Momen Pernikahan Anda Bersama BLUE HEAVEN BALI

Menghadap ke Samudra Hindia, dan berlokasi di Pantai Padang-Padang, siapa yang tidak terpana melihat keelokkan pemandangan biru membentang yang memanjakan mata. Dari sanalah awal nama Blue Heaven, dipilih oleh Gede Kusuma Atmaja dalam bisnis propertinya. Tidak hanya sekedar berlibur, salah satu fasilitas yang paling diminati adalah mengabadikan salah satu moment bahagia dalam hidup, yakni sebuah pernikahan.

Dalam lalu lintas normal, cukup menghabiskan waktu 40 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai untuk menuju Blue Heaven. Bila anda ingin berjalan-jalan terlebih dahulu sebelum sampai di tujuan, ada beberapa objek wisata menarik yang bisa anda kunjungi, dimana lokasinya tidak jauh dari Blue Heaven. Diantaranya Pura Luhur Uluwatu dan Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Lokasi pernikahan yang terletak di atas tebing Pantai Padang-Padang dan menghadap Samudra Hindia, merupakan salah satu paket pernikahan yang ditawarkan oleh Blue Heaven. “Bali Heaven Bali Lovely” paket pernikahan dengan dekorasi bunga segar dan pemandangan laut memberi sensasi eksklusif pada pernikahan anda. Paket pernikahan lainnya, “Bali Heaven Bali Romantic” mengadaptasi budaya lokal, dimana pasangan yang akan melangsungkan pernikahan menggunakan pakaian adat Bali dengan memperhatikan setiap detail-detail kecil dekorasi.

Pengalaman tak terlupakan juga dipersembahkan Blue Heaven pada paket pernikahan “Bali Heaven Bali Heavenly”. Dimana mata anda akan terpesona oleh tebing Pantai Padang-Padang yang akan menjadi lokasi pernikahan anda sekaligus tim kuliner yang menyajikan makanan yang Selain untuk melangsungkan pernikahan, Blue Heaven juga menawarkan ruang pertemuan yang luas untuk meeting, restoran mulai dari masakan Indonesia hingga Internasional.

Jejak Karir Gede Atmaja

Sebelum fokus dengan Blue Heaven, Gede Atmaja pernah bekerja pada posisi owner representative bertugas dalam mengawasi sebuah hotel dan sebagai direktur utama di PT. Barbison Resort Bali, sebuah perusahaan perjalanan wisata. Masa kecil Gede Atmaja dihabiskan di Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Sebuah desa terpencil yang masih memiliki suasana yang alami bersama tiga saudara laki-laki dan satu saudara perempuan. Orangtua dulunya bekerja sebagai petani sekaligus seorang pemangku di Desa Apuan, tidak jarang banyak masyarakat desa yang meminta ayahnya dalam memimpin upacara keagamaan atau meminta dewasa ayu (hari baik) untuk melaksanakan upacara.

Profil Gede Atmaja

Siapa yang menyangka Gede Atmaja yang kini memiliki bisnis properti di bidang pariwisata, dulunya adalah anak teladan yang bercita-cita menjadi seorang dokter. Hingga SMA ia selalu meraih peringkat kelas di sekolahnya, ia juga pernah mendapat beasiswa karena prestasinya tersebut. Namun saat lulus SMA keinginan untuk meneruskan kuliah di Fakultas Kedokteran, tidak dapat diwujudkan karena keterbatasan dalam finansial. Ia kemudian mengikuti jejak sang kakak untuk merantau ke Denpasar didukung oleh kedua orangtua, walau pada masa itu masyarakat di desa masih jarang mengizinkan anak-anak mereka untuk merantau.

Memiliki keinginan besar untuk maju, anak keempat dari lima bersaudara ini kemudian merantau ke Denpasar, dengan berbekal skill dan persaingan yang belum tinggi tidak sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan. Sebelum bekerja di bidang pariwisata, Gede Atmaja melanjutkan kuliah di BPLP (Balai Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata) yang kini berganti nama menjad STP (Sekolah Tinggi Pariwisata) di Nusa Dua.

Seiring berjalannya waktu, karir Gede Atmaja dibidang pariwisata kian menanjak, dibantu oleh Nyoman, saudaranya yang sudah profesional di bidang pariwisata, ia disupport untuk pembangunan Blue Heaven baik itu dari segi nasihat hingga membantu menset up Blue Heaven hingga berkembang saat ini.

Seseorang meraih kesuksesannya tidak akan pernah terlepas dari pengaruh lingkungan dan orang-orang disekitar. Hal itulah yang dirasakan oleh Gede Atmaja, tidak peduli seberapa besar kemampuan seseorang, bila kita tidak dapat menghargai kemampuan orang lain, otomatis tidak akan ada rasa percaya sehingga peluang orang lain untuk meraih kesuksesan tidak ada. Seseorang menjadi hebat, bukan karena hasil akhir yang ia raih, tapi mampu merangkul orang-orang disekitar untuk ikut sukses bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!