Solusi Memenuhi Kebutuhan Air Bersih di Segala Medan untuk Warga dengan Hidropande

Sosok lelaki pencipta pompa air ini bernama Pande Mangku Nyoman Merdana. Hasil karyanya ia beri nama Hidropande, dengan kata Pande yang merupakan nama panggilannya. Lelaki kelahiran Sepang, Buleleng, Desember 1970 ini mampu menciptakan sebuah pompa air tanpa menggunakan tenaga listrik maupun BBM.

Pande mulai melakukan riset untuk pembuatan pompa ini tahun 2016, dan tahun 2017 karyanya mendapat Hak Paten atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual. Hingga kini, pompa miliknya telah terpasang di hampir 32 titik untuk swasta, perorangan, maupun dengan dana desa. Terakhir ia memasang pompanya di areal Pura Mutering Jagat, Kesiman, Denpasar.

Sebelum memutuskan untuk membuat pompa, ia bekerja menjadi tenaga ahli di Petrokimia Cilegon, Banten, selama enam tahun. Tahun 2001 ia bekerja sebagai tenaga ahli di Abudabi National Oil Company (ADNOC), Uni Emirat Arab, dan memutuskan mulih ke Bali tahun 2008. Setelah di Bali ia membuat usaha di bidang properti dan kontraktor. Hingga akhirnya tahun 2016 ia pun berpikir untuk membuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan segala upayanya menggabungkan ilmu dan kemampuan yang dimiliki, pompa Hidropande ini lahir.

Tentang Hidropande

Bahan pembuatannya memakai pipa baja dan karet dari pabrik ban di Indonesia. Semua bahannya hasil industri di Indonesia dan untuk pipa yang diolah sesuai speksifikasi yang dibutuhkan agar bertahan hingga 50 tahun.

Daya luncur air yang dihasilkan dengan pompa ini bisa mencapai 300 meter vertikal dan jarak aliran tak terbatas. Bahkan pompa buatannya ini memenuhi syarat teknologi tepat guna karena mampu mengatasi medan di seluruh Indonesia. Dengan pompa ini selain untuk pemenuhan air bersih, juga bisa untuk pengairan atau irigasi. Penemuan pompa ini sangat membantu pemerintah dan masyarakat dan merupakan mimpi yang jadi kenyataan.

Setelah memperoleh HKI, pada tahun 2018 pompa ini mulai digunakan oleh beberapa desa menggunakan dana desa yang dimulai di Kabupaten Badung. Dilanjutkan Karangasem, Klungkung, Gianyar, Bangli, termasuk Denpasar tahun 2019 ini. Tahun 2020 mendatang rencananya akan merambah Jawa Timur, NTB, dan NTT. Satu pompa bisa melayani banyak orang tergantung pesanan. Sesuai standar proyek dengan dana desa, satu unit pompa yang bisa mencukupi kebutuhan air 200 KK dijual seharga Rp 75 juta.

Cara Kerja Hidropande

Pompa ini bisa digunakan jika ada air yang mengalir karena sistem kerjanya menggunakan energi potensial. Semakin deras aliran air, akan semakin baik kerja pompa ini. Energi potensial dari air ini nantinya diubah menjadi energi kinetik yang mendorong air tersebut ke tempat yang lebih tinggi.

Sistem kerjanya menggunakan konsep fisika dasar dengan mempertimbangkan tekanan air, gaya gravitasi, serta ketinggian. Semakin tinggi asal sumber air yang menjadi energi potensial, maka luncuran air yang dihasilkan pompa akan semakin vertikal.

Selain merakit, pemasangan instalasinya pun dikerjakannya sendiri dengan dibantu beberapa rekan kerjanya. Pemasangan satu pompa ini memakan waktu kurang lebih satu minggu tergantung medan.

Pande juga memberikan jaminan perawatan satu tahun dengan mengajarkan pemilik cara merawat yang benar. Selain itu jaminan teknologi yang diberikannya juga lima tahun. Kini ia memiliki bengkel pembuatan pompa di Jalan Bypass Prof IB Mantra, Ketewel, Gianyar. Satu pompa bisa diselesaikannya dalam sehari.

Dengan pompa ciptaannya ia berharap masyarakat bisa lebih mandiri dalam mensuplai kebutuhan air. Bahkan kedepannya selain memasok air untuk keperluan warganya, pihak desa juga bisa menjual air ke luar desa.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!