Komitmen Hadirkan Pelayanan Jasa Ekspedisi Terbaik di Bali – PT Dwi Karya International

Kesuksesan adalah buah manis dari usaha memupuk mimpi dan menyiraminya dengan kerja keras serta ketekunan. Pada tiap orang memiliki mimpi berbeda-beda, namun satu yang sama adalah proses meraihnya memerlukan waktu dan tenaga. Seperti pengalaman pengusaha bernama Manik Herawati yang harus menemui lika-liku perjuangan hingga dapat memanen buah keberhasilan di bidang jasa ekspedisi berskala internasional.

Bekerja dengan penuh totalitas dengan mengerahkan segala daya upaya merupakan karakter khas dari perempuan satu ini. Manik Herawati namanya, perempuan usia 48 tahun ini yang sudah malang melintang di industri pengiriman barang sejak sebelum masa reformasi. Baik sebagai karyawan maupun ketika sudah menjadi owner disebuah perusahaan, ia selalu mempersembahkan kualitas pelayanan terbaik kepada para konsumennya. Sehingga di mana pun ia berada, bendera usaha yang menaunginya selalu berkembang dengan baik.

Menurut Manik, kunci keberhasilan usaha jasa ekspedisi adalah komitmen memberikan pelayanan yang ramah serta jaminan pengiriman tepat waktu. Kedua aspek tersebut pun menjadi keunggulan jasa ekspedisi PT Dwi Karya International yang merupakan perusahaan milik Manik Herawati. Demi memenuhi komitmen tersebut, Manik pun merekrut SDM profesional yang memiliki integritas tinggi dalam menjamin kargo dikemas dengan standar packing Internasional sehingga semua barang dari semua klien dari seluruh dunia tiba dengan selamat di tujuan dengan aman dan tepat waktu.

Sebagai perusahaan International Bali Cargo Air and Sea Freight Forwarder di Bali, PT Dwi Karya International kerap melayani klien-klien wisatawan. Mereka yang tertarik dengan produk kerajinan buatan pengrajin lokal membutuhkan jasa ekspedisi agar dapat membawa pulang cendera mata ke negara asal mereka. Tidak hanya melayani pengiriman ke luar negeri, perusahaan yang telah berdiri sejak 1 Juni 2010 tersebut juga melayani jasa pengiriman barang ekspor, impor dan domestik.

“Selama pengalaman puluhan tahun di bidang jasa pengiriman kargo yang memiliki izin lengkap dan legal, kami telah menangani pengiriman barang ke seluruh dunia”, ujar Manik Herawati.

Merintis Usaha

Melayani klien dari bermacam latar belakang kultur dan negara, tentunya diperlukan wawasan dan kemampuan komunikasi yang baik agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Manik mengisahkan bahwa di awal ia terjun ke industri ekspedisi langsung bertatap muka dengan klien yang sebagian besar turis mancanegara. Sedangkan kemampuan berbahasa asing yang ia miliki masih sangat minim.

“Saya memberanikan diri meng-handle klien dengan kemampuan bahasa Inggris yang terbatas. Seandainya waktu itu saya tidak berani mencoba mungkin saya tidak akan seperti sekarang”, kenang Manik.

Ia menceritakan awal mula bekerja di perusahaan ekspedisi saat sudah lulus kuliah, tepatnya pada tahun 1998. Namun karier perdananya di perusahaan itu yaitu pegawai accounting. Setelah satu tahun bekerja ia merasa ingin mendapat tantangan baru dalam pekerjaan. Sehingga ia mengajukan kepada atasannya untuk bisa dipindahkan ke bidang marketing. Permintaan itu ditanggapi dengan senang hati oleh atasannya lalu memindahkan Manik ke bagian pemasaran.

Seperti yang sudah dibayangkan, Manik pun melakoni pekerjaannya dengan menghadapi tantangan agar bisa meningkatkan penjualan perusahaan. Ia harus berkeliling menawarkan jasa dari satu toko suvenir ke toko lainnya. Hingga ia bertemu dengan pemilik usaha kerajinan di daerah Legian yang ternyata masih berkerabat dengan orang yang ia kenal. Di sanalah ia diberikan kepercayaan untuk mengurus pengiriman produk yang terjual ke para pelanggan toko dari luar negeri.

“Setiap periode evaluasi tim marketing, saya selalu dipuji atas kinerja saya yang memuaskan”, kata Manik dengan rasa bangga atas hasil kerja kerasnya.

Hanya saja di perusahaan itu ia tidak bisa bertahan lama karena ia memutuskan keluar dan bekerja di perusahaan kargo lain yang memberikan penawaran income lebih baik. Ternyata perusahaan yang ia kelola tersebut masih berupa rintisan sehingga ia harus mengurus segala kegiatan usaha dari nol. Mulai dari mencari pelanggan, mengurus pengemasan hingga pada tahap pengiriman barang. Bahkan demi memajukan perusahaan tersebut ia rela mengorbankan waktu istirahatnya. Sewaktu ia bekerja di Nusa dua selama setahun, pada suatu titik ia jatuh sakit akhirnya memutuskan untuk memutuskan istirahat sementara waktu.

Namun perjalanan karier Manik di perusahaan kargo itu terbilang cukup lama. Dan selanjutnya memutuskan untuk memulai kariernya lagi di perusahaan kargo yang baru berlokasi di Sanur terhitung mulai 2 Februari 2003 sampai 2010. Tak jarang para pelanggannya mengira ia merupakan pemilik usaha dan selalu menyarankannya untuk bisa segera mandiri.

Setelah dia bekerja di tiga perusahaan kargo sebelumnya dan bermodalkan pengalaman membesarkan perusahaan orang lai, akhirnya dorongan untuk bisa mengelola perusahaan milik sendiri mulai muncul di tahun 2010, tepatnya tanggal 1 juni 2010 dia memutuskan untuk merintis usaha sendiri bekerja sama dengan suaminya, I Ketut Sudarsana. Mereka saling bahu membahu mengatasi semua masalah pada saat awal-awal berdirinya PT Dwi Karya International. Berkat dukungan keluarga dan orang terdekat lainnya, ia dapat mengembangkan perusahaannya hingga bisa eksis sampai saat ini.

Manik mengatakan bahwa mental kuat menghadapi kesulitan dan tantangan membangun bisnis jasa ekpedisi berasal dari kejujuran dan kesabaran yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penempaan hidup sewaktu ia remaja. Dirinya harus rela tinggal berjauhan dengan keluarga setelah lulus SMP lantaran ikut dengan sanak keluarga yang sanggup membiayai sekolahnya. Agar bisa membayar budi baik saudaranya, anak ketiga dari enam bersaudara ini ikut bekerja membantu usaha kerabatnya itu. Dia bertugas menagih uang sewa mobil yang merupakan usaha milik kerabatnya tersebut.

“Pernah suatu ketika saya gagal mendapatkan uang sewa mobil dan pulangnya malah dimarahi. Namun pengalaman itu saya ambil nilai positifnya yaitu sabar menghadapi kegagalan dan mengevaluasi diri tentang kesalahan apa yang kita lakukan sehingga dapat memperbaiki diri di masa depan”, ungkapnya.

Lewat ketekunan, keuletan dan kejujuran dalam menjalani usaha yang dilakoninya, Manik tidak hanya berhasil memajukan kehidupan diri dan keluarga. Ia pun berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang yang saat ini ikut mendukung kegiatan usahanya. Ia meyakini bahwa nilai kesuksesan sesungguhnya bukan dihitung dari seberapa banyak harta yang mampu diraih, namun seberapa besar manfaat yang bisa diberikan pada kehidupan orang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!